Bolehkah Anak Makan Sayur Pare? Intip Manfaat Tak Terduganya Bun!

Feb 02, 2025 09:20 AM - 1 minggu yang lalu 10997

Jakarta -

Pare mempunyai rasa yang pahit meski sudah diolah menjadi beragam makanan, Bunda. Namun, bolehkah anak makan sayur pare?

Dilansir dari laman WebMD, pare merupakan tanaman yang tumbuh di beberapa bagian seperti Afrika, Asia, Karibia, dan Amerika Selatan. Buahnya yang mirip seperti mentimun ini kerap dijadikan sebagai makanan maupun obat tradisional.

Pare mempunyai segudang faedah bagi kesehatan. Di dalamnya turut mengandung mineral nabati, kalsium, fosfor, hingga karotenoid.

"Pare bukan hanya untuk para petualang kuliner. Ini adalah pilihan bagus bagi mereka yang mau melawan penyakit melalui pilihan makanan sehat," ungkap mahir diet, Beth Czerwony, RD, LD, mengutip dari Cleveland Clinic.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

10 faedah tak terduga dari pare untuk kesehatan

Dilansir dari beragam sumber, ada banyak faedah pare untuk kesehatan, Bunda. Berikut ini Bubun bantu bagikan deretannya:

1. Kaya antioksidan

Pare tidak hanya sumber makanan yang rendah kalori dan tinggi serat. Pare juga kaya bakal nutrisi dan antioksidan.

Menurut Departemen Pertanian AS (USDA), pare mengandung beragam sumber nutrisi yang baik untuk tubuh seperti kalsium, vitamin A, vitamin C, zinc, magnesium, dan kalium.

"Pare kaya bakal vitamin C yang tidak hanya merupakan penambah kekebalan tubuh yang baik namun juga bagus untuk kulit dan tulang. Dan vitamin A juga mendukung sistem kekebalan tubuh, penglihatan, dan kesehatan reproduksi," kata dr. Beth dikutip dari laman Cleveland Clinic.

2. Mencegah kanker

Pare penuh dengan beta-karoten, ialah pigmen yang membikin sayuran menjadi merah, oranye, alias kuning. Tubuh mengubah beta-karoten menjadi vitamin A.

Sebuah penelitian telah menghubungkan beta-karoten dan vitamin A dengan pencegahan limfoma non-hodgkin yang berasosiasi dengan penyakit kanker.

"Beta-karoten merupakan antioksidan, artinya melindungi terhadap kanker dan penyakit kronis lainnya dengan mencegah kerusakan sel," papar dr. Beth.

Pare adalah salah satu dari beberapa buah berserat tinggi yang rendah gula dan bisa membantu menurunkan gula darah (glukosa) secara alami. Serat juga membantu memperlambat pencernaan sehingga memperlambat penyerapan glukosa ke dalam aliran darah sehingga mencegah lonjakan gula darah.

"Pare juga mempunyai jenis insulinnya sendiri yang disebut polipeotuda-P. Riset telah menunjukkan bahwa bahan kimia ini dapat membantu mengatur dan menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes," tutur dr. Beth.

Beberapa penelitian laboratorium telah menyoroti potensi pare bisa menurunkan kadar kolesterol tidak sehat. Peneliti menggunakan ekstrak pare dalam jumlah besar untuk menurunkan kadar kolesterol pada model non-manusia.

5. Mencegah anemia dan kekurangan unsur besi

Hemoglobin adalah komponen sel darah merah yang mempunyai tugas krusial membawa oksigen ke seluruh tubuh. Namun, tubuh memerlukan unsur besi untuk membikin hemoglobin.

Jika seseorang tidak mendapatkan cukup unsur besi, mereka bakal mengalami anemia defisiensi besi. Ini adalah satu kondisi di mana seseorang tidak mempunyai cukup sel darah merah yang sehat.

6. Meningkatkan asupan serat

Dikutip dari laman Healthline, pare bisa menjadi makanan tambahan yang baik untuk penurunan berat badan. Hal ini lantaran pare rendah kalori dan mempunyai serat yang tinggi.

Dalam sekitar 100 gram pare, mengandung setidaknya dua gram serat, Bunda. Serat bakal membantu melewati saluran pencernaan dengan lambat sehingga kenyang lebih lama dan mengurangi rasa lapar.

7. Mengatasi gangguan pencernaan

Menilik dari situs resmi yankes.kemkes.go.id, kandungan serat yang tinggi dalam pare bisa mencegah konstipasi. Namun, konsumsi pare berlebih juga dapat menimbulkan pengaruh samping berupa diare dan muntah.

8. Meningkatkan keimunan tubuh

Meski sangat sedikit, kandungan protein tertentu yang terdapat pada pare bisa membantu meningkatkan keimunan tubuh. Namun, faedah ini perlu diteliti lebih lanjut, Bunda.

9. Mengurangi akibat penyakit jantung

Meski perlu diteliti lebih lanjut, mengonsumsi pare bisa membantu mencegah penyakit jantung. Hal ini lantaran pare bisa mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh. Kandungan serat, kalium dan antioksidan yang ada di dalamnya pun bisa meningkatkan kesehatan jantung.

10. Meningkatkan kesehatan mata

Kandungan vitamin A pada pare bisa meningkatkan kesehatan mata. Bahkan, vitamin A, vitamin E, dan vitamin C di dalamnya diyakini bisa mengurangi akibat terjadinya degenerasi makula pada lansia.

Bolehkah anak makan sayur pare?

Mengingat manfaatnya, anak-anak boleh mengonsumsi pare tetapi dalam jumlah sedang, Bunda. Pare pun bisa menjadi tambahan makanan yang sehat yang mengandung gizi melimpah seperti karbohidrat, vitamin A, hingga vitamin C.

"Jadi pare itu punya rasa pahit yang kadang-kadang bikin Bunda itu enggak ngasih ke anaknya. Padahal sebetulnya pare itu adalah buah yang kandungan gizinya itu melimpah. Ada serat, karbohidrat, unsur gizi, zinc, vitamin A, dan vitamin C," ujar master ahli anak di RS UNS, dr. Aisya Fikritama, SpA, pada HaiBunda, Senin (27/1/2025).

Lantaran rasanya yang pahit, Bunda perlu meremas pare terlebih dulu dengan garam secukupnya. Meski boleh diberikan, Bunda tetap tidak boleh memaksakan anak untuk memakannya.

"Boleh (diberikan), tapi rasanya pahit. Mungkin anak-anak enggak terlalu suka. Jadi, langkah mengolahnya diremas-remas dulu buah pare dengan garam yang bayak, tetapi pemberian garam juga tidak boleh berlebihan," ujar dr. Aisya.

"Untuk anak 1-11 tahun itu hanya boleh 0,8-2,4 gram natrium sehari. Jadi jika misalnya Si Kecil enggak ada masalah dengan rasa pahit pada buah pare ini sebetulnya enggak ada masalah untuk dikasih. Tapi, jangan dipaksakan lantaran setiap anak punya rasa kesukaannya masing-masing," tambahnya.

Sayur pare tidak direkomendasikan untuk bayi selama masa MPASI, Bunda. Bukan tanpa alasan, perihal ini lantaran pare bisa menurunkan gula darah.

"Terus diberikannya kapan? Nanti jika sudah usia sekolah saya. Terus takutnya jika diberikan pare dan masaknya tidak benar, itu malah jadi trauma. Akhirnya jika diberikan sayur anak itu malah jadi enggak suka, hati-hati lantaran ada bijinya. Jadi, kudu dipotong dengan baik dan dimasak dengan betul lantaran bisa berisiko tersedak," ujar dr. Aisya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya