Bolehkah Bunda Menyusui Bayi Setelah Minum Alkohol Meski Sudah Pumping Dan Buang Asi?

May 07, 2025 08:50 AM - 2 minggu yang lalu 21113

Sebagai ibu menyusui, Bunda mungkin bertanya-tanya apakah kondusif untuk menyusui bayi setelah mengonsumsi minuman beralkohol?

Meskipun banyak yang beranggapan bahwa pumping dan membuang ASI dapat mengurangi kadar alkohol dalam ASI, kenyataannya proses ini tidak mempercepat penghilangan alkohol dari tubuh, Bunda.  

Mengutip laman Nebraska Medicine, sesekali minum alkohol dianggap kondusif selama menyusui. Tetapi, yang menjadi perhatian adalah bila Bunda mengonsumsi minuman beralkohol melampaui pedoman yang direkomendasikan untuk orang dewasa alias jika melakukan binge drinking (minum dalam jumlah banyak dalam waktu singkat).

Perlu diketahui, minum minuman beralkohol dalam porsi yang sedang sebenarnya tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap bayi. Namun, jika mengonsumsi minuman beralkohol dalam jumlah banyak, perihal tersebut bisa memengaruhi produksi ASI. 

Efek alkohol untuk ASI dan bayi

Alkohol dapat menurunkan kadar prolaktin dan oksitosin, ialah hormon yang bertanggung jawab untuk memproduksi ASI. Jika Bunda mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar, maka pasokan ASI bisa menurun, dan ASI bisa lebih susah keluar saat menyusui Si Kecil.

Mengutip laman Centers for Disease Control and Prevention (CDC), minum alkohol melampaui secara berlebihan dapat mengganggu refleks pengeluaran ASI (let down). Dalam jangka panjang, dampaknya bisa menyebabkan lama menyusui menjadi lebih pendek lantaran produksi ASI yang menurun. 

Selain itu, alkohol yang dikonsumsi secara berlebihan saat menyusui juga dapat memengaruhi perkembangan, pertumbuhan, dan pola tidur bayi.

Bolehkah menyusui setelah pumping alias membuang ASI?

Ibu menyusui yang telah mengonsumsi alkohol dapat menunggu 2 jam (per minuman) sebelum kembali menyusui. Waktu ini memungkinkan kadar alkohol dalam ASI menurun. Namun, jika tidak dapat menunggu untuk menyusui bayi, Bunda dapat memberikan ASI yang sudah diperah alias sebelum mengonsumsi alkohol.

"Kadar alkohol biasanya paling tinggi dalam ASI 30 hingga 60 menit setelah seseorang mengonsumsi minuman beralkohol. Alkohol umumnya dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2 hingga 3 jam per minuman setelah dikonsumsi," tulis CDC.

"Semakin banyak alkohol yang dikonsumsi ibu, maka semakin lama alkohol dapat dideteksi dalam ASI. Misalnya, alkohol dari 1 minuman dapat dideteksi dalam ASI selama sekitar 2 hingga 3 jam. Alkohol dari 2 minuman dapat dideteksi selama sekitar 4 hingga 5 jam. Alkohol dari 3 minuman dapat dideteksi selama sekitar 6 hingga 8 jam."

Sementara menurut master anak dan konselor laktasi Jessica Madden, MD, jika ibu menyusui minum alkohol berlebihan dan butuh waktu lebih dari 2 jam agar alkohol keluar dari sistem tubuh, maka dia mungkin perlu memompa untuk mengurangi pembengkakan. ASI perah tersebut juga kudu dibuang daripada diberikan kepada bayi Anda.

Tapi perlu dicatat, pumping lalu membuang ASI setelah minum alkohol tidak bakal mempercepat hilangnya alkohol dari tubuh ibu alias dari ASI-nya.

"Sebagian besar, tidak perlu untuk memompa dan membuang, selain jika dia menjadi sangat mabuk," ungkap Madden, dilansir Parents.

Faktor-faktor yang memengaruhi seberapa sigap alkohol keluar dari tubuh

Ada beberapa perihal dapat memengaruhi gimana tubuh memproses alkohol. Faktor-faktor ini menentukan seberapa sigap alkohol lenyap dari aliran darah dan ASI. Berikut faktor-faktor yang dimaksud:

  • Jumlah alkohol yang dikonsumsi
  • Seberapa sigap alkohol dikonsumsi
  • Apakah alkohol dikonsumsi berbareng makanan
  • Berat badan ibu menyusui
  • Seberapa sigap alkohol dipecah dalam tubuh ibu (metabolisme)

Dampak ibu menyusui minum alkohol pada bayi

Kekhawatiran utama mengenai minum alkohol saat menyusui, apakah perihal ini dapat memengaruhi bayi. Sekali lagi, jumlah alkohol yang wajar semestinya tidak menjadi masalah, terutama jika Bunda menunggu sekitar 2 jam untuk menyusui kembali bayi. Namun, jika minum alkohol terlalu banyak, kemungkinan bisa berakibat pada bayi.

Berikut beberapa akibat ibu menyusui minum alkohol pada bayinya:

  • Bayi sering mengantuk berlebihan
  • Rentan mengalami retensi cairan (pembengkakan)
  • Ketidakseimbangan hormon
  • Kinerja akademis yang jelek di kemudian hari alias di masa kanak-kanak

Badan Kesehatan Dunia (WHO) tidak menyarankan ibu menyusui mengonsumsi minuman beralkohol. Sebab, kandungan di dalam alkohol dapat melewati ASI dan masuk ke dalam tubuh bayi.

Sebuah studi yang dilakukan di Australia menunjukkan bahwa konsumsi alkohol saat menyusui dapat memengaruhi kepintaran anak. Studi yang diterbitkan dalam jurnal Nutrients ini menganalisis informasi kesehatan dan pendidikan lebih dari 5.000 anak-anak di atas 17 tahun. Hasilnya menunjukkan, ketika alkohol telah dikonsumsi oleh ibu saat menyusui, anak-anak mereka mungkin berisiko lebih besar mendapatkan hasil yang jelek dalam tes akademik standar.

Demikian penjelasan mengenai ibu mengandung minum alkohol dan dampaknya pada bayi. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

Selengkapnya