Bolehkah Memberikan Vitamin Untuk Anak Agar Kuat Puasa Seharian? Ini Kata Dokter Gizi

Mar 20, 2025 04:30 AM - 1 bulan yang lalu 46924

Jakarta -

Ketika berpuasa, anak bakal terlihat lemas dan tidak bertenaga, Bunda. Agar tetap kuat selama berpuasa, bolehkah memberikan tambahan suplemen alias vitamin?

Puasa menandakan tubuh tidak mendapatkan makan serta minum selama lebih dari 12 jam. Bunda dan Ayah mungkin sudah terbiasa melakukan ibadah ini. Namun, perihal berbeda tentu dirasakan oleh Si Kecil.

Meski tetap berumur dini, anak-anak juga perlu diajarkan untuk berpuasa. Namun, bolehkah Bunda menambahkan vitamin selama anak berpuasa agar mereka tetap segar dan bertenaga?

Pemberian vitamin untuk anak agar kuat puasa

Menurut Dokter Spesialis Gizi klinik Siloam Hospitals Lippo Village, dr. Mulianah Daya, M.Gizi., SpGK, kebutuhan vitamin tambahan pada anak bisa diberikan jika memang kebutuhan hariannya tidak tercukupi. Dengan begitu, pemberian vitamin ini bisa menjadi booster sehingga daya tahan tubuhnya tetap optimal.

"Keperluan vitamin ini (bisa diberikan) jika dirasa anaknya memang tidak bisa memenuhi kebutuhan hariannya. Orang tua alias Bunda kudu tahu terlebih dulu asupan anak kesehariannya seperti apa. Kalau misalnya dinilai ada yang lumayan misalnya makan sayur dua kali, jadi hanya satu kali alias biasanya buah yang biasanya dua kali, jadi enggak makan sama sekali," jelasnya dalam kegiatan IG Live KincaiMedia x Siloam Hospitals, belum lama ini.

"Maka, sebagai penambah dari kekurangan makanan harian alias sebagai booster. Booster ini diberikan jika dirasa anak kok daya tahan tubuhnya (mudah menurun), alias jika misalnya lagi sering hujan, itu boleh disertakan vitamin," sambung dr. Mulianah.

Pemberian vitamin juga kudu disesuaikan dengan kondisi anak ya, Bunda. Jangan sampai Bunda memberikan vitamin penambah nafsu makan untuk anak yang obesitas.

"Kalau untuk puasa itu biasanya kita tambahkan untuk booster untuk daya tahan tubuhnya. Misalnya seperti vitamin D, zinc, alias vitamin C," tutur dr. Mulianah.

Waktu tepat pemberian vitamin tambahan

Dokter Mulianah menyarankan agar vitamin seperti vitamin D baiknya dikonsumsi dalam keadaan perut sudah terisi. Tidak hanya itu, vitamin C dan zinc ada baiknya diberikan setelah sahur.

"Sebaiknya dikonsumsi kapan? Jangan dalam perut kosong alias (sebaiknya) setelah makan. Kalau vitamin D itu bisa setelah makan," ujarnya.

"Vitamin C sama zinc saya rasa sebaiknya di saat setelah sahur saja. Karena ada beberapa orang dengan genetik tertentu yang hiperaktif dan mengonsumsi vitamin C dan vitamin B komplek di malam hari, condong lebih aktif yang takutnya mengganggu tidur," tambah dr. Mulianah.

Suplemen unsur besi untuk puasa

Suplemen unsur besi saat anak berpuasa pun tidak selalu kudu diberikan, Bunda. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Bunda juga perlu memandang kecukupan gizi harian anak.

"Nah, tidak melulu (perlu suplemen unsur besi saat puasa). Suplemen unsur besi itu gampang. Dilihat-lihat juga kecukupan gizi sehariannya. Yang paling mudah memenuhi kecukupan unsur besi itu dilihat dari kecukupan proteinnya," kata dr. Mulianah.

Jika Bunda mendapati berat badan anak menurun, jangan langsung memberikan suplemen unsur besi. Dokter Mulianah menyarankan agar Bunda berkonsultasi terlebih dulu dengan mahir dan melakukan tes.

"Kalau berat badannya turun, saran saya konsultasikan dulu ke dokter, lampau kita tes dulu apakah perlu suplementasi unsur besi. Karena kita enggak bisa memandang semua perlu ditambahkan unsur besi, tidak."

"Suplementasi unsur besi itu juga bermain sama dosis. Kalau misalnya unsur besinya rupanya bagus, tanpa kita ngecek kemudian kita tambahkan unsur besi, itu jadi overdosis dan itu juga berbahaya," lanjut dr. Mulianah.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya