Bunda tetap olahraga saat hamil? Bunda mungkin pernah mendengar jika Bunda doyan berolahraga saat hamil akan melahirkan bayi yang kelak bertumbuh ramping. Seperti apa faktanya?
Berolahraga saat mengandung tidak hanya berfaedah untuk ibu, tapi juga dapat mempengaruhi kesehatan janin di masa depan. Namun, sejumlah ibu mengandung terkadang cemas olahraga berakibat jelek untuk janin di kandungannya.
Jika Bunda cemas kelak di masa depan anak bermasalah dengan berat badannya namalain obesitas, tak ada salahnya tetap giat berolahraga selama kehamilan. Namun, pastikan untuk selalu berkonsultasi terlebih dulu dengan master jika hendak berolahraga selama kehamilan.
Ibu mengandung kondusif berolahraga?
Ibu mengandung yang sehat dan kehamilannya normal dianggap kondusif untuk melanjutkan alias memulai kegiatan bentuk secara teratur. Dilansir laman The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), disebutkan bahwa kegiatan bentuk tidak meningkatkan akibat keguguran, berat badan lahir rendah, alias kelahiran prematur.
Namun, ibu mengandung tetap krusial untuk mendiskusikan olahraga dengan master kandungan-ginekolog (ob-gyn) selama kunjungan pranatal awal. Jika master kandungan mengizinkan Bunda untuk berolahraga, maka dapat mendiskusikan kegiatan apa yang dapat Bunda lakukan dengan aman.
Pengaruh olahraga saat hamil
Olahraga selama kehamilan berpengaruh terhadap kesehatan Bunda. Bahkan, janin yang ada di kandungan Bunda ikut mendapat mendapat faedah dari olahraga selama kehamilan.
Sebuah studi pada tikus di Washington State University mengungkapkan bahwa wanita yang berolahraga saat mengandung dapat menghasilkan anak yang berat badannya condong tidak bertambah. Bahkan saat anak mengonsumsi makanan berlemak tinggi.
Sebelumnya telah ditunjukkan bahwa anak-anak dari ibu gendut yang berolahraga saat mengandung condong tidak bertambah berat badan, tetapi studi ini adalah yang pertama menunjukkan bahwa perihal yang sama bertindak untuk wanita yang tidak kelebihan berat badan.
"Kami menyarankan agar wanita - baik yang mengalami obesitas alias glukosuria - berolahraga secara teratur selama kehamilan lantaran berfaedah bagi kesehatan metabolisme anak-anak mereka," kata peneliti utama Jun Seok Son dilansir BBC Science Focus.
Menurut Jun Seok Son, informasi peneliti menunjukkan bahwa ibu mengandung yang jarang berolahraga dapat membikin anak-anaknya di masa depan rentan mengalami obesitas dan penyakit metabolik terkait. Bahkan sebagian melalui gangguan kegunaan termogenik.
Pada studi tersebut, tim peneliti membandingkan keturunan tikus yang melakukan olahraga dengan intensitas sedang selama 60 menit setiap pagi selama kehamilan dengan tikus yang lebih banyak duduk.
Hasilnya, sejak lahir keturunan tikus yang berolahraga mempunyai lebih banyak protein yang mengenai dengan jaringan lemak cokelat - sejenis jaringan 'lemak baik' yang mengubah lemak dan gula menjadi panas untuk membantu menjaga suhu tubuh di suasana dingin.
Tikus yang lahir dari ibu yang berolahraga juga mempunyai suhu tubuh yang lebih tinggi yang menunjukkan bahwa jaringan lemak cokelat lebih efisien.
Tim peneliti kemudian memberi kedua golongan tikus dengan makanan berlemak tinggi selama delapan minggu.
Tim menemukan bahwa tikus dengan ibu yang berolahraga mengalami sedikit kenaikan berat badan dan menunjukkan lebih sedikit indikasi penyakit seperti glukosuria dan penyakit hati berlemak.
Manfaat olahraga selama kehamilan
Olahraga teratur selama kehamilan berfaedah untuk ibu dan janin dalam beberapa langkah seperti:
- Mengurangi nyeri punggung.
- Meredakan sembelit.
- Dapat menurunkan akibat glukosuria gestasional, preeklamsia, dan kelahiran caesar.
- Meningkatkan berat badan yang sehat selama kehamilan.
- Meningkatkan kebugaran secara keseluruhan dan memperkuat jantung dan pembuluh darah.
- Membantu ibu menurunkan berat badan pasca persalinan setelah bayi lahir
Panduan lamanya ibu mengandung berolahraga
Idealnya, ibu mengandung kudu melakukan olahraga setidaknya 150 menit kegiatan aerobik intensitas sedang setiap minggunya. Aktivitas aerobik adalah kegiatan yang menggerakkan otot-otot besar tubuh (seperti otot kaki dan lengan) secara berirama.
Intensitas sedang berfaedah Bunda bergerak cukup banyak untuk meningkatkan debar jantung dan mulai berkeringat. Bunda tetap dapat berbincang dengan normal, tetapi tidak dapat bernyanyi.
Aktivitas aerobik intensitas sedang contohnya jalan sigap dan bertani secara umum seperti menyapu, menyiangi, alias menggali.
Ibu mengandung juga dapat membagi 150 menit tersebut menjadi latihan selama 30 menit selama 5 hari dalam seminggu alias menjadi latihan yang lebih pendek selama 10 menit sepanjang hari.
Jika ibu mengandung baru pertama kali berolahraga, mulailah dengan perlahan dan tingkatkan kegiatan secara bertahap. Mulailah dengan 5 menit sehari. Tambahkan 5 menit setiap minggu hingga Bunda dapat tetap aktif selama 30 menit sehari.
Jika Bunda sangat aktif sebelum mengandung maka dapat terus melakukan latihan yang sama dengan persetujuan master kandungan. Namun, jika Bunda mulai kehilangan berat badan mungkin perlu menambah jumlah kalori yang dikonsumsi.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)