KincaiMedia, Jakarta – BYD, produsen mobil listrik asal Tiongkok, mengumumkan rencana ambisius untuk membawa teknologi self-driving ke seluruh model kendaraannya, termasuk mobil listrik murah seperti BYD Seagull yang dibanderol sekitar Rp150 juta.
Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pendiri BYD, Wang Chuanfu, dalam sebuah siaran langsung perusahaan. Wang menyebut langkah ini sebagai era baru di mana mobil otonom tidak lagi menjadi peralatan mewah, tetapi sebuah kebutuhan utama.
Untuk mewujudkan visinya, BYD bakal mengandalkan teknologi “God’s Eye”, sebuah sistem autonomous driving yang dikembangkan secara in-house. Sistem ini menggunakan kombinasi kamera dan sensor radar untuk menghadirkan fitur seperti valet parking, pengereman otomatis, dan adaptive cruise control.
BACA JUGA:
- Bukan Tesla, BYD Jadi Pemasok Kendaraan Listrik Blue Bird
- Nvidia dan MediaTek Kolaborasi Kembangkan Sistem Kendaraan Baru
Dengan strategi ini, BYD mau memastikan bahwa teknologi self-driving tidak hanya tersedia pada mobil premium, tetapi juga pada segmen kendaraan yang lebih terjangkau.
Selain itu, BYD juga bekerja-sama dengan produsen mobil listrik lain di Tiongkok seperti Geely, Great Wall Motor, dan Leapmotor untuk mengintegrasikan teknologi otonom dalam kendaraan mereka. Namun, hingga saat ini belum ada perincian spesifik mengenai kapan teknologi ini bakal diterapkan secara penuh di seluruh lini produk BYD.
Persaingan dalam industri mobil listrik dan kendaraan otonom semakin ketat, terutama dengan kehadiran Tesla yang tetap berupaya mendapatkan izin untuk mengoperasikan sistem self-driving-nya di Tiongkok.
BACA JUGA:
- Elon Musk Sebut Tesla Bakal Rilis Robotaxi Juni Mendatang
- Imbas Kecelakaan Autopilot, Orangtua Korban Gugat Tesla
Apakah BYD bisa mengungguli Tesla dalam menghadirkan teknologi otonom yang lebih sigap dan lebih terjangkau tetap menjadi tanda tanya besar. Namun, dengan pengaruh besar BYD di pasar EV global, rencana ini berpotensi mengubah peta persaingan dalam industri mobil listrik otonom.