
foto ilustrasi: Instagram/anadinana_
Soto jeroan daging memang jadi primadona banyak pencinta kuliner Nusantara. Aroma kuahnya yang harum, rempah yang kuat, dan potongan jeroan yang lembek bikin siapa pun tergoda untuk menyeruputnya hingga tetes terakhir. Tapi di kembali kelezatannya, soto jeroan punya sisi lain yang perlu Anda perhatikan, tingginya kandungan lemak dan kolesterol.
Menurut sumber dari Harvard.edu, konsumsi daging dan jeroan yang tinggi lemak jenuh bisa meningkatkan kadar kolesterol LDL (kolesterol jahat) yang rawan bagi jantung. Tapi bukan berfaedah Anda kudu langsung memutuskan hubungan dengan makanan favorit ini. Dengan langkah masak yang tepat, Anda tetap bisa menikmati soto jeroan tanpa kudu takut kenaikan kolesterol.
Yuk, pelajari gimana langkah memasak soto jeroan daging yang rendah lemak tapi tetap kaya rasa dan menggoda selera.
Kenapa Jeroan Daging Rentan Tinggi Lemak dan Kolesterol?
Jeroan seperti babat, paru, hati, dan usus memang jadi bahan favorit dalam masakan tradisional, termasuk soto. Tapi, bagian-bagian ini menyimpan kadar lemak dan kolesterol yang cukup tinggi lantaran fungsinya sebagai organ metabolisme. Lemak jenuh pada jeroan bisa memicu penumpukan plak di pembuluh darah yang meningkatkan akibat penyakit jantung dan stroke.
Namun, bukan berfaedah semua jeroan kudu dihindari. Kuncinya ada pada pemilihan jenis jeroan, teknik pengolahan, serta porsi konsumsi yang wajar.
Teknik Masak Sehat agar Jeroan Tetap Aman Dinikmati
Salah satu kunci utama memasak soto jeroan rendah kolesterol adalah teknik perebusan. Berikut beberapa trik sederhana tapi efektif:
1. Rebus jeroan dua kali. Buang air rebusan pertama agar lemak dan kotoran luruh.
2. Gunakan kuah bening. Hindari penggunaan santan lantaran dapat menambah kandungan lemak jenuh.
3. Gunakan sedikit alias tanpa minyak. Bila mau menumis bumbu, pakai minyak sehat seperti minyak oliva alias cukup tumis tanpa minyak di wajan antilengket.
Gunakan Bahan Alternatif yang Lebih Rendah Lemak
Kalau Anda mau rasa soto tetap nikmat tapi lebih kondusif untuk tubuh, coba tambahkan alias tukar bahan-bahan seperti:
- Daging sapi has dalam alias ayam tanpa kulit, lebih rendah lemak dibanding jeroan.
- Sayuran segar seperti kol, tomat, dan tauge untuk menambah serat dan volume hidangan.
- Kaldu sayur sebagai pengganti santan alias kaldu lemak.
Racikan Rempah-Rempah Penambah Rasa Alami
Rempah adalah rahasia utama kelezatan soto. Untungnya, rempah juga bisa jadi solusi sehat lantaran bisa menambah rasa gurih alami tanpa lemak. Beberapa rempah krusial yang bisa Anda pakai:
- Jahe dan kunyit: memberi rasa hangat dan segar.
- Lengkuas dan serai: menciptakan aroma unik soto yang menggoda.
- Ketumbar dan kemiri: memperkaya rasa tanpa perlu banyak minyak alias santan.
- Daun jeruk dan daun salam: memberi aroma sedap yang bikin kuah makin nikmat.
Cara Penyajian yang Lebih Sehat dan Tetap Lezat
- Tambahkan sayuran segar seperti tomat, kol, alias tauge saat penyajian.
- Gunakan perasan jeruk nipis untuk menambah kesegaran dan mengurangi rasa enek.
- Taburkan bawang goreng secukupnya, jangan berlebihan agar tidak menambah lemak trans.
Langkah-Langkah Praktis Membuat Soto Jeroan yang Sehat
Langkah 1: Persiapan Jeroan
- Cuci bersih jeroan, rebus selama 15 menit, buang airnya.
- Rebus ulang dengan air baru, tambahkan daun salam dan jahe untuk menghilangkan bau.
Langkah 2: Membuat Kuah
- Tumis ramuan lembut (kunyit, ketumbar, bawang merah, bawang putih, kemiri) dengan sedikit minyak.
- Masukkan ramuan ke dalam air rebusan, tambahkan serai, daun jeruk, dan lengkuas.
- Biarkan mendidih dan meresap.
Langkah 3: Penyajian
- Sajikan jeroan dengan kuah bening, tambahkan sayuran segar, daun seledri, bawang goreng, dan jeruk nipis.
5 FAQ Seputar jeroan
1. Apakah merebus jeroan bisa betul-betul mengurangi kolesterolnya?
Merebus jeroan memang tidak bisa menghilangkan semua kolesterol, tetapi bisa membantu mengurangi kandungan lemak jenuh di permukaan dan sisa darah alias kotoran yang menempel. Air rebusan pertama sebaiknya dibuang untuk mengurangi akibat tersebut. Rebusan kedua bisa digunakan sebagai kuah setelah ditambahkan bumbu.
2. Berapa kali seminggu kondusif mengonsumsi soto jeroan bagi penderita kolesterol tinggi?
Idealnya, maksimal satu porsi mini seminggu. Jumlahnya kudu dibatasi dan disertai dengan pola makan seimbang, rendah lemak jenuh, serta diimbangi dengan olahraga teratur.
3. Apa jeroan terbaik yang lebih ramah kolesterol?
Hati dan paru-paru termasuk bagian jeroan yang relatif lebih rendah lemak dibanding tebang dan usus. Namun tetap saja, konsumsi sebaiknya dibatasi. Kalau mau aman, Anda bisa pilih daging has dalam alias ayam kampung tanpa kulit sebagai pengganti.
4. Apa pengaruh jangka panjang makan jeroan terlalu sering?
Konsumsi jeroan berlebih dalam jangka panjang bisa memicu penumpukan kolesterol di pembuluh darah, meningkatkan akibat serangan jantung, stroke, hingga kandas ginjal lantaran beberapa jeroan tinggi purin juga bisa memicu masam urat.
5. Apa perbedaan antara kolesterol baik (HDL) dan jahat (LDL) yang sering disebut dalam tulisan seperti ini?
Kolesterol HDL (High-Density Lipoprotein) disebut kolesterol baik lantaran membantu membawa kolesterol jahat (LDL) dari pembuluh darah menuju hati untuk dibuang. Sebaliknya, kolesterol LDL dapat menumpuk di tembok arteri dan menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Makanan berlemak jenuh seperti jeroan condong meningkatkan kolesterol LDL.
(brl/red)