Ilustrasi Muslimah. Ada ketentuan untuk wanita yang menstruasi dan mau membaca Alquran
KincaiMedia, JAKARTA -- Alquran adalah pedoman bagi umat yang berakidah Islam, baik laki-laki maupun perempuan. Dalam surah al-Ankabut ayat ke-45, Allah memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk membaca kitab suci tersebut.
اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, ialah al-Kitab (Alquran) dan dirikanlah shalat.”
Begitupun ketika wanita menstruasi diperbolehkan untuk membaca Alquran. Terasa sangat menyayangkan jika wanita menstruasi tidak membaca Alquran karena aturan. Karena sebagian orang tetap berkeyakinan bahwa membawa Alquran saat menstruasi itu tidak boleh.
Maka, solusi untuk wanita menstruasi ketika ingin membaca Alquran bisa dilakukan dengan beberapa cara. Di antaranya adalah sebagai berikut.
Tetap membaca Alquran dengan menggunakan pembatas seperti kain. Artinya, tidak menyentuh secara langsung.
Hal ini dijelaskan oleh Syaikh Ibnu Baz dalam Majmu Fatawa Ibnu Baz, dia mengatakan bahwa diperbolehkan bagi wanita menstruasi membaca Alquran menurut pendapat ustadz yang kuat. Maka, semestinya setiap wanita menstruasi yang hendak membaca Alquran menggunakan kain yang suci seperti sarung tangan.
Menggunakan Alquran yang terdapat terjemahan alias disebut kitab tafsir Alquran. Imam Nawawi dalam Al-Majmu’ mengatakan jika kitab tafsir tersebut lebih banyak kajian tafsirnya daripada ayat Alquran sebagaimana umumnya kitab tafsir semacam itu, maka di sini ada beberapa pendapat ulama. Namun yang lebih tepat, kitab tafsir semacam itu tidak kenapa disentuh lantaran tidak disebut mushaf.
Sebab, Alquran yang isinya terdapat terjemahan non-Arab itu tidak disebut mushaf. Yang dimaksud mushaf adalah Alquran yang mempunyai terjemahan di dalamnya, alias Alquran dengan tulisan arab murni.
English (US) · 
Indonesian (ID) ·