Cara Mengurangi Asin Cumi Asin Dan Mengolahnya Agar Tidak Alot

Jan 14, 2025 06:00 PM - 1 bulan yang lalu 37682
Cara mengurangi asin cumi asin dan mengolahnya agar tidak alot

foto: Pixabay/Arut Thongsombut

KincaiMedia - Cumi asin merupakan salah satu bahan masakan yang sangat digemari di Indonesia lantaran rasanya yang unik dan tahan lama. Bahan makanan berbasis seafood ini telah menjadi bagian krusial dalam kuliner nusantara, mulai dari masakan rumahan hingga hidangan restoran. Popularitasnya tidak lepas dari kemudahan penyimpanan dan intensitas rasa yang dapat menambah nikmat beragam hidangan.

Namun, tidak sedikit orang yang menghadapi hambatan saat mengolah cumi asin di dapur mereka. Keluhan yang paling sering muncul adalah rasa yang terlalu asin alias tekstur yang alot saat diolah. Hal ini bisa mengurangi kenikmatan hidangan dan membikin sebagian orang enggan mengolah cumi asin. Padahal, dengan teknik yang tepat, cumi asin bisa menjadi hidangan yang nikmat dengan tingkat keasinan yang pas dan tekstur yang empuk.

Artikel ini bakal membahas secara mendalam beragam teknik dan metode yang telah teruji untuk mengurangi kadar garam pada cumi asin dan mengolahnya agar tetap empuk. Mulai dari pemilihan bahan yang berkualitas, teknik perendaman yang efektif, hingga resep-resep praktis yang bisa Anda coba di rumah.

Sebelum memulai proses pengolahan, krusial memahami karakter dasar cumi asin. Cumi asin dibuat melalui proses penggaraman dan pengeringan yang bermaksud untuk mengawetkan cumi segar. Proses ini memang sengaja dibuat untuk menghasilkan tekstur yang keras dan rasa yang asin sebagai metode pengawetan alami.

Proses pengawetan cumi asin melibatkan beberapa tahapan yang mempengaruhi karakter akhir produk. Cumi segar yang telah dibersihkan bakal melalui proses penggaraman selama beberapa hari, dilanjutkan dengan pengeringan di bawah sinar matahari. Selama proses ini, kandungan air dalam daging cumi berkurang signifikan, sementara kadar garam meningkat. Inilah yang menyebabkan tekstur cumi menjadi keras dan rasanya asin.

Cara memilih cumi asin berkualitas.

Memilih cumi asin yang berbobot merupakan langkah awal yang sangat krusial untuk mendapatkan hasil olahan yang memuaskan. Tidak semua cumi asin yang tersedia di pasaran mempunyai kualitas yang sama. Beberapa apalagi mungkin telah mengalami penurunan kualitas akibat penyimpanan yang tidak tepat alias proses produksi yang kurang higienis.

Saat berbelanja cumi asin, perhatikan beberapa karakter berikut:
- Warna putih kekuningan alias cokelat muda, hindari yang kehitaman
- Aroma unik cumi asin, bukan aroma tengik alias busuk
- Tekstur kenyal dan tidak terlalu keras
- Bentuk utuh dan tidak hancur
- Tidak ada bintik-bintik putih alias jamur

Metode mengurangi kadar garam pada cumi asin.

Mengurangi kadar garam pada cumi asin merupakan tantangan tersendiri yang memerlukan teknik khusus. Tujuannya adalah mendapatkan tingkat keasinan yang pas tanpa menghilangkan cita rasa unik cumi asin itu sendiri. Berikut beberapa metode yang telah terbukti efektif dalam mengurangi kadar garam pada cumi asin.

1. Perendaman dengan air hangat.

Metode ini paling umum digunakan lantaran mudah dan efektif:
- Siapkan air hangat dalam wadah
- Rendam cumi asin selama 30-45 menit
- Ganti air setiap 15 menit
- Bilas dengan air bersih

2. Teknik perebusan cepat.

Perebusan sigap dapat membantu mengurangi kadar garam sekaligus melunakkan tekstur:
- Didihkan air secukupnya
- Masukkan cumi asin selama 3-5 menit
- Angkat dan tiriskan
- Ulangi proses jika tetap terlalu asin

3. Perendaman dengan air kelapa.

Air kelapa tidak hanya mengurangi kadar garam tetapi juga memberikan rasa manis alami:
- Gunakan air kelapa muda
- Rendam selama 20-30 menit
- Bilas dengan air bersih

4. Penggunaan asam.

Bahan masam membantu menetralkan rasa asin sekaligus memberikan kesegaran:
- Rendam dalam air yang dicampur perasan jeruk nipis
- Diamkan 15-20 menit
- Bilas hingga bersih

Teknik mengolah cumi asin agar tidak alot.

Tekstur alot pada cumi asin seringkali menjadi keluhan utama para penikmat seafood ini. Namun dengan teknik pengolahan yang tepat, kita bisa mendapatkan tekstur yang lebih lembek dan nikmat. Berikut adalah beberapa metode yang bisa diterapkan untuk menghindari tekstur alot pada cumi asin.

1. Metode perendaman yang tepat.

Perendaman yang betul merupakan kunci utama untuk mendapatkan tekstur yang empuk:
- Air hangat selama 30 menit
- Air kelapa selama 20 menit
- Larutan air dan cuka (1 sdm cuka untuk 2 gelas air)

2. Teknik pemotongan.

Cara memotong yang tepat dapat mempengaruhi tekstur akhir:
- Potong menyerong untuk bagian yang tebal
- Iris tipis untuk bagian yang alot
- Potong ring untuk bagian badan

3. Waktu memasak yang tepat.

Hindari memasak terlalu lama lantaran dapat membikin tekstur semakin alot:
- Tumis maksimal 3-5 menit
- Goreng tidak lebih dari 2 menit
- Untuk kuah, masukkan di akhir masakan

Resep-resep olahan cumi asin.

Setelah memahami teknik dasar pengolahan cumi asin, saatnya kita mengeksplorasi beragam resep yang bisa Anda praktikkan di rumah. Resep-resep berikut telah disesuaikan untuk menghasilkan hidangan cumi asin yang tidak terlalu asin dan tidak alot. Setiap resep telah diuji untuk memastikan hasil yang optimal.

1. Tumis cumi asin pete.

Kombinasi cumi asin dengan pete menghasilkan hidangan yang kaya rasa dan aroma. Resep ini merupakan salah satu favorit di beragam rumah makan tradisional Indonesia.

Bahan:
- 250g cumi asin (sudah direndam dan dibersihkan)
- 2 papan pete, belah dua
- 5 siung bawang merah, iris
- 3 siung bawang putih, cincang
- 5 cabe merah, iris serong
- 3 cabe rawit (sesuai selera)
- 2 lembar daun salam
- 1 ruas lengkuas, geprek
- Minyak untuk menumis

Cara membuat:
1. Rendam cumi asin menggunakan metode pilihan Anda
2. Tumis bawang merah dan bawang putih hingga harum
3. Masukkan cabai, daun salam, dan lengkuas
4. Tambahkan pete, masak hingga separuh matang
5. Masukkan cumi asin yang sudah direndam
6. Masak sejenak saja, sekitar 2-3 menit
7. Angkat dan sajikan

2. Sambal cumi asin.

Sambal cumi asin merupakan pendamping nasi yang sempurna. Perpaduan pedas dan asin membikin hidangan ini sangat menggugah selera.

Bahan:
- 200g cumi asin
- 15 cabe merah keriting
- 10 cabe rawit
- 8 siung bawang merah
- 5 siung bawang putih
- 2 lembar daun jeruk
- 1 sdt terasi bakar
- Gula secukupnya

Cara membuat:
1. Rendam dan pangkas cumi asin sesuai selera
2. Goreng sejenak cumi asin hingga kecokelatan, sisihkan
3. Haluskan semua ramuan selain daun jeruk
4. Tumis ramuan lembut hingga matang dan harum
5. Masukkan daun jeruk dan cumi asin
6. Masak dengan api mini hingga ramuan meresap
7. Tambahkan gula sesuai selera
8. Sajikan selagi hangat

Tips krusial dalam pengolahan.

Keberhasilan mengolah cumi asin tidak hanya terletak pada resep, tetapi juga pada detail-detail mini dalam proses pengolahannya. Berikut beberapa tips krusial yang perlu diperhatikan untuk mendapatkan hasil maksimal:

1. Proses pencucian yang tepat - hindari mencuci cumi asin di bawah air mengalir terlalu lama lantaran bisa menghilangkan rasa khasnya
2. Waktu perendaman optimal - jangan terlalu lama merendam lantaran bisa membikin tekstur menjadi lembek
3. Penirisan yang sempurna - pastikan cumi asin betul-betul tiris sebelum diolah
4. Pengaturan api - gunakan api sedang untuk hasil yang optimal
5. Penambahan ramuan - perhitungkan tingkat keasinan cumi sebelum menambahkan garam alias penyedap

Cara penyimpanan yang benar.

Penyimpanan yang tepat sangat krusial untuk menjaga kualitas cumi asin. Meskipun sudah diawetkan, cumi asin tetap memerlukan kondisi penyimpanan yang ideal untuk mencegah kerusakan dan mempertahankan rasanya.

Berikut pedoman penyimpanan yang tepat:
1. Pilih wadah rapat udara yang bersih dan kering
2. Simpan di tempat yang sejuk dan terhindar dari sinar mentari langsung
3. Jika disimpan dalam kulkas, pastikan dalam kondisi tertutup rapat
4. Periksa secara berkala untuk mencegah tumbuhnya jamur
5. Hindari menyimpan cumi asin yang sudah direndam

Tanya jawab seputar cumi asin.

Berbagai pertanyaan sering muncul seputar pengolahan cumi asin. Berikut beberapa jawaban untuk pertanyaan yang paling umum ditanyakan para pembaca.

Banyak yang bertanya mengenai penyimpanan cumi asin yang sudah direndam. Sebaiknya cumi asin yang sudah direndam langsung diolah untuk menjaga kualitas dan mencegah pembusukan. Jika terpaksa kudu menyimpan, pastikan cumi betul-betul kering dan simpan dalam wadah rapat udara di dalam kulkas.

Pertanyaan lain yang sering muncul adalah langkah membedakan cumi asin original dengan yang mengandung pemutih. Cumi asin original mempunyai warna putih kekuningan alami, sementara yang menggunakan pemutih biasanya terlihat terlalu putih dan mengkilap. Selain itu, cumi asin original bakal mengeluarkan aroma unik seafood ketika direndam.

Pembaca juga sering menanyakan tentang pengganti bahan perendam selain air hangat. Selain air hangat, Anda bisa menggunakan air kelapa, larutan asam, alias apalagi susu untuk merendam cumi asin. Masing-masing bahan ini mempunyai kelebihan tersendiri dalam mengurangi kadar garam dan melunakkan tekstur cumi.

Selamat mencoba beragam tips dan resep di atas. Jangan ragu untuk bereksperimen dengan teknik pengolahan yang sesuai dengan selera Anda. Dengan pemahaman yang baik tentang karakter cumi asin dan teknik pengolahannya, Anda bisa menghasilkan hidangan cumi asin yang lezat dan nikmat untuk keluarga.

(brl/tin)

Selengkapnya