Jakarta -
Mudik alias pulang kampung menjadi tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia merayakan Hari Raya Idul Fitri berbareng keluarga. Persiapan pun kudu dilakukan, terutama bagi ibu hamil. Bumil kudu mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan saat mudik menggunakan pesawat, kereta alias kendaraan pribadi?
Mengutip laman Webmd, Marcos Pupkin, MD, ketua obstetri-ginekologi di Mercy Medical Center di Baltimore mengatakan bahwa ibu mengandung tidak perlu dihentikan dari liburan dan rencana perjalanan lainnya. Syaratnya, kondisi kandungan sehat dan sudah di usia kehamilan 24 minggu.
"Hingga usia kehamilan 24 minggu, jika ibu mengandung dalam kondisi baik, dia tetap bisa melakukan beragam jenis perjalanan," ujar Marcos Pupkin, MD dikutip dari laman Webmd.
Namun, semakin dekat dengan waktu persalinan, semakin tidak disarankan untuk bepergian. Terlebih jika bumil ada komplikasi, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan master sebelum melakukan perjalanan.
"Setiap kali pasien mengalami kontraksi, nyeri perut bagian bawah yang bisa berfaedah kontraksi, alias pendarahan dari rahim, perjalanan kudu dihindari," tambahnya.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), berjalan dengan mobil dianggap paling aman. Menurut Pupkin, baik saat berjalan dengan pesawat, alias mobil, wanita mengandung condong duduk dalam waktu lama. Pupkin menyarankan bumil keluar dari mobil minimal dan bergerak minimal 1 menit.
"Untuk perjalanan mobil empat alias lima jam, saya menyarankan ibu mengandung untuk keluar dari mobil setiap satu separuh jam dan melangkah selama satu menit," kata Pupkin.
"Hal yang sama bertindak untuk penerbangan. Jaga kaki Bunda tetap bergerak setiap jam dan melangkah di lorong pesawat. Ini menjadi semakin krusial saat memasuki trimester ketiga," imbuhnya.
Sementara untuk Bunda yang menggunakan mudik menggunakan kereta api pun sama. Bunda kudu bergerak dengan melangkah minimal 1 jam di lorong gerbong kereta untuk peregangan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), meskipun umumnya kondusif untuk terbang saat hamil, beberapa maskapai mempunyai batas usia kehamilan hingga 36 minggu dan banyak yang lebih awal. Kabar baiknya adalah perjalanan dengan mobil kondusif untuk kebanyakan orang hamil.
Tips perjalanan kondusif untuk bumil
Berikut beberapa tips kondusif untuk ibu mengandung melakukan perjalanan mudik menggunakan pesawat, kereta dan kendaraan pribadi mobil dikutip laman Parents.
1. Konsultasi ke dokter
Terlepas dari moda transportasi yang digunakan, orang mengandung sebaiknya selalu mulai dengan menghubungi penyedia jasa kesehatan alias master mereka sebelum berpergian.
"Beberapa kondisi medis mungkin menghalangi perjalanan dalam corak apapun, baik dengan pesawat alias darat. Kondisi tersebut bisa mencakup plasenta previa, persalinan prematur sebelumnya, alias gangguan pembekuan darah," kata Kecia Gaither, MD, ahli kedokteran maternal-fetal yang berafiliasi dengan NYC Health + Hospitals/Lincoln di Bronx, New York.
2. Rencanakan perjalanan
Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) waktu terbaik untuk berjalan adalah pada trimester kedua, antara 14 hingga 28 minggu.
"Selama minggu-minggu ini, daya Anda telah kembali, mual pagi telah berkurang alias hilang, dan Anda tetap dapat bergerak dengan mudah. Setelah 28 minggu, mungkin bakal lebih susah untuk bergerak alias duduk dalam waktu lama," kata organisasi tersebut.
3. Persiapkan matang
Perencanaan yang matang dapat membikin perjalanan jauh lebih mudah. Ini termasuk menyiapkan perlengkapan perjalanan yang krusial seperti busana yang mudah diganti, makanan sehat, camilan, dan minuman. Selain itu, pastikan rute perjalanan sudah betul untuk menghindari keterlambatan dan periksa tempat-tempat yang kondusif untuk berhenti.
4. Minum cukup air
Ada kaitan antara dehidrasi dan kontraksi rahim, jadi menjaga asupan air sangat penting. Pastikan Bunda mempunyai persediaan air yang cukup di mobil dan ingat untuk minum lebih banyak jika berkeringat. Orang mengandung disarankan untuk minum delapan hingga dua belas gelas alias 64 hingga 96 ons air setiap hari. Ini memastikan pencernaan yang sehat, pembentukan cairan amniotik, dan sirkulasi nutrisi yang baik.
5. Bawa Obat alias suplemen tambahan
Dr. Gaither menyarankan bumil untuk membawa obat alias suplemen yang dibutuhkan selama perjalanan. Mengonsumsi obat dan suplemen yang tepat selama kehamilan sangat penting, dan perihal ini menjadi lebih krusial saat berjalan jauh. Pastikan obat-obatan dan vitamin sesuai dengan rekomendasi master dan kondusif untuk ibu hamil.
6. Selalu kenakan sabuk pengaman
Memakai sabuk pengaman di mobil adalah salah satu tips keselamatan berkendara yang paling penting, terutama saat hamil. Mitos yang mengatakan bahwa sabuk pengaman dapat membahayakan janin adalah fiksi belaka, namun ada langkah yang betul untuk memakainya saat hamil, menurut National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA).
Orang mengandung sebaiknya mengenakan sabuk pengaman bahu di luar leher dan melintasi dada. Sabuk pinggang kudu dikenakan di bawah perut agar pas dan tidak terlalu ketat. Selain itu, orang mengandung juga kudu menjaga jarak sejauh mungkin antara perut dan setir. Namun tetap memastikan mereka dapat menjangkau setir dan pedal. Selain itu, NHTSA menyarankan agar orang mengandung tidak menonaktifkan airbag.
7. Sering berakhir dan peregangan
Dr. Gaither mengatakan bahwa para calon ibu yang berjalan sebaiknya berakhir setidaknya setiap dua jam. Keluar dari mobil, melakukan peregangan, dan berjalan-jalan. Begitu juga jika menggunakan pesawat dan kereta api maka Bunda bisa melangkah di lorong pesawat alias gerbong kereta.
Fungsinya untuk meningkatkan aliran darah ke tubuh bagian bawah yang membantu mencegah komplikasi seperti trombosis vena dalam (DVT) di kaki. Meskipun akibat DVT relatif rendah, namun risikonya meningkat selama kehamilan.
8. Kenakan busana nyaman
Merasa nyaman selama kehamilan sangat penting, terutama saat perjalanan jauh. Untungnya, beberapa perlengkapan krusial dapat membikin perjalanan lebih santuy dan lebih aman. Kaos kaki kompresi non medis alias stoking penyangga bisa menjadi pilihan yang baik untuk membantu mendukung aliran darah.
Aksesoris perjalanan lain yang berfaedah termasuk bantal penyangga punggung, sepatu yang nyaman, dan botol air yang bagus lantaran hidrasi sangat krusial untuk kehamilan yang sehat. Pendingin, kacamata hitam, dan tabir surya juga bisa membantu. Selain itu, hindari mengenakan busana alias sepatu yang terlalu ketat.
9. Siapkan rencana darurat
Para calon ibu yang berjalan sebaiknya mempunyai rencana jika terjadi masalah kesehatan yang tak terduga, lantaran masalah bisa muncul dengan sigap selama kehamilan. Jika tidak mempunyai akses ke catatan medis elektronik, bawa salinan catatan medis.
Dr. Gaither menyarankan agar orang mengandung menghubungi penyedia jasa kesehatan mereka dan rumah sakit terdekat untuk mendapatkan saran, evaluasi,dan perawatan jika terjadi masalah selama perjalanan jauh.
Semoga info tentang perjalanan mudik ibu mengandung berfaedah ya Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)