Cerita Jessica Iskandar Alami Plasenta Hancur Hingga Kritis Saat Melahirkan Hagia

Jan 16, 2025 10:35 AM - 3 bulan yang lalu 115125

Jessica Iskandar melahirkan anak ketiga wanita berjulukan Hagia pada 2 Desember 2024. Istri Vincent Verhaag ini melahirkan putrinya melalui persalinan pervaginam, Bunda.

Setelah sang putri lahir, Jessica sempat mengalami masa kritis lantaran perdarahan. Kondisi ini terjadi lantaran plasentanya hancur dan tak kunjung keluar setelah Hagia lahir.

Dokter pun melakukan segala langkah untuk mengeluarkan plasenta. Salah satunya menjangkau langsung memek untuk mengeluarkannya dari tubuh Jessica Iskandar.

"Sebenarnya lahirnya mudah banget. Pas bayinya keluar, master kan nunggu ari-ari (plasenta) 15 menit tapi enggak keluar. Akhirnya sebelum rahim ketutup banget, mau enggak mau tangan master masuk. Jadi pas keluar itu ari-arinya berantakan, enggak full alias hancur di dalam," katanya dalam kegiatan FYP, dikutip dari YouTube TRANS7 OFFICIAL, Rabu (15/1/25).

Tubuh Jessica Iskandar menjadi sangat lemas lantaran mengalami perdarahan. Ia sempat meminta berhenti, namun master terus melakukan penanganan medis guna menyelamatkannya.

"Semuanya itu kan kudu bersih, jika enggak bakal perdarahan terus. Jadi tuh darah sudah keluar banyak banget, akunya sudah lemas banget, sudah bilang ke master 'stop aja stop aja', tapi kan enggak bisa lantaran prosesnya kudu sampai selesai dong," ujarnya.

"Terus sampai beberapa kali dicoba masuk, tapi tetap ada banyak sisa-sisa yang nempel di dalam, jadi tuh perlengketan plasenta. Aku kehilangan banyak darah, saya sudah semi enggak sadar dan sudah menggigil. Akhirnya transfusi darah lima kantong dan 8 hari menginap. Terus di hari ketiga, saya dikuret lagi lantaran rahim kudu bersih," sambungnya.

Selama menjalani kuret, Jessica Iskandar mesti dibius oleh dokter. Perempuan 36 tahun ini memilih untuk dibius separuh badan lantaran mau bisa menyusui anaknya setelah pulih, Bunda.

"Sebenarnya kudu dibius total, hanya kata master jika bius total saya enggak boleh menyusui 24 jam. Sedangkan ASI saya belum banyak, saya takut anak saya tidak bisa menyusu. Akhirnya dibius separuh dan itu sakit banget lantaran enam kali jarum enggak masuk," ungkapnya.

Meski kudu menahan sakit, Jessica Iskandar tak mau menyerah untuk menjalani kuret. Bunda tiga anak ini menyerahkan semua prosesnya kepada tim master lantaran mau menghindari akibat jelek pada rahimnya.

"Itu memang dikorek pakai semacam sendok, terus dibersihkan semuanya di dalam rahim. (Itu kudu dibersihkan) Karena bisa jadi tumor, kanker, alias penyakit lainnya," katanya.

Jessica Iskandar mengaku tidak mengetahui adanya perlengketan plasenta sebelum hamil. Sebab, hasil USG menunjukkan bahwa kondisi kehamilannya baik-baik saja.

Plasenta tidak langsung keluar setelah bayi lahir

Jessica Iskandar

Jessica Iskandar/ Foto: IG @inijedar

Kondisi plasenta tidak langsung keluar setelah bayi lahir yang dialami Jessica Iskandar ini disebut juga retained placenta. Dilansir laman Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes RI), retensi plasenta alias retained placenta adalah suatu keadaan di mana plasenta tetap berada di dalam rahim dan belum dilahirkan selama 30 menit setelah kelahiran anak. Kondisi ini menjadi rawan lantaran dapat menyebabkan jangkitan serta kehilangan banyak darah.

"Retensi plasenta termasuk dalam penyebab perdarahan setelah melahirkan (postpartum hemorrhage)," tulis Kemenkes.

Perlu diketahui ya, plasenta merupakan organ yang terbentuk di dalam rahim saat masa kehamilan dimulai. Normalnya, plasenta bakal keluar dari rahim dengan sendirinya beberapa menit setelah bayi dilahirkan.

American Pregnancy Association (APA) menjelaskan bahwa keluarnya plasenta dari rahim merupakan tahap akhir persalinan. Bila tidak keluar lebih dari 30 menit, akibat perdarahan yang dahsyat bakal meningkat, Bunda.

Banner Anak Perempuan Tidak Dekat dengan Ayah

Penyebab retensi plasenta

Berikut beberapa penyebab retensi plasenta menurut APA:

  • Plasenta percreta yang terjadi ketika plasenta tumbuh menembus tembok rahim.
  • Atonia uterus yang terjadi ketika kontraksi berakhir alias tidak cukup kuat untuk mengeluarkan plasenta dari rahim.
  • Plasenta adheren terjadi ketika seluruh alias sebagian plasenta menempel pada tembok rahim. Dalam situasi yang jarang terjadi, perihal ini terjadi lantaran plasenta telah tertanam jauh di dalam rahim.
  • Plasenta akreta yang terjadi ketika plasenta tumbuh terlalu dalam di rahim, kemungkinan akibat jejak luka operasi caesar sebelumnya.
  • Trapped placenta yang terjadi ketika plasenta terlepas dari rahim tetapi tidak dapat dikeluarkan. Sebaliknya, dia terjebak di belakang leher rahim yang tertutup alias leher rahim yang tertutup sebagian.

Faktor akibat retensi plasenta

Faktor-faktor tertentu dapat meningkatkan kesempatan Bunda mengalami retensi plasenta saat persalinan. Berikut faktor-faktornya:

  • Hamil di atas usia 30 tahun
  • Mengalami persalinan prematur yang terjadi sebelum usia kehamilan 34 minggu
  • Mengalami persalinan dengan lama yang terlalu lama
  • Melahirkan bayi yang meninggal di dalam kandungan

Penanganan retensi plasenta

Ada beberapa langkah untuk menangani retensi plasenta, yakni:

  1. Mengeluarkan plasenta secara manual
  2. Menggunakan obat-obatan untuk merangsang rahim berkontraksi
  3. Bunda bakal diminta menyusui lantaran menyebabkan rahim berkontraksi untuk mengeluarkan plasenta
  4. Menjalankan prosedur bedah sebagai pilihan terakhir

Komplikasi retensi plasenta

Berikut beberapa komplikasi yang dapat dialami Bunda yang mengalami retensi plasenta selain perdarahan:

  • Infeksi rahim alias endometritis
  • Polip plasenta
  • Subinvolusi uteri alias rahim tidak kembali ke ukuran normal setelah melahirkan.

Demikian cerita Jessica Iskandar soal proses persalinan anak ketiganya dan penjelasan mengenai retensi plasenta. Semoga info ini berfaedah ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga 5 kegunaan plasenta untuk kehamilan, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank)

Loading...

Selengkapnya