Ciri-ciri Wanita Subur Dan Mudah Hamil

Feb 01, 2025 11:20 AM - 1 minggu yang lalu 12682

Jakarta -

Siapa nih Bunda yang sedang merencanakan kehamilan? Kalau Bunda sedang merencanakan kehamilan, pasti ada rasa penasaran, “Apakah saya subur?” alias “Apa yang bisa saya lakukan biar sigap hamil?”

Bagi kebanyakan orang, kesuburan merupakan misteri hingga mereka mulai serius mencoba untuk hamil. Tapi tenang, Bunda! Terlepas dari banyaknya kondisi medis dan kejutan yang dapat membikin reproduksi alami menjadi sulit, ada juga banyak petunjuk mini yang dapat Bunda perhatikan yang mungkin merupakan tanda-tanda kesuburan.

Dikutip dari Ivfmd, Mache Seibel, M.D., Ob/Gyn, mengatakan bahwa petunjuk kesuburan Bunda dapat diidentifikasi lho. Ada banyak langkah tubuh Bunda memberikan sinyal kepada Bunda bahwa Bunda bakal hamil.

Ciri-ciri wanita subur dan mudah hamil

Berikut ciri-ciri wanita subur dan mudah mengandung yang bisa dikenali:

1. Siklus menstruasi teratur

Ini nih, Bunda, tanda pertama yang perlu diperhatikan. Kalau siklus menstruasi Bunda datang teratur setiap 21-35 hari, berfaedah tubuh Bunda sedang bekerja dengan baik. Itu artinya, ovulasi (proses pelepasan sel telur) melangkah lancar. 

Dilansir dari Bird&be, siklus yang sehat umumnya dianggap sekitar 28 hingga 32 hari, tetapi dapat berfluktuasi hingga lima hingga tujuh hari. Kuncinya adalah adanya pola yang berulang dan dapat diprediksi. (Hitung hari pertama aliran penuh sebagai hari pertama, dan lanjutkan hingga hari sebelum pendarahan berikutnya dimulai). 

Cara mudah untuk memantaunya adalah dengan melacak menstruasi Bunda menggunakan aplikasi tempat Bunda dapat mencatat menstruasi dan indikasi Bunda. Lebih mudah untuk mengidentifikasi pola setelah Bunda memandang kembali dan menganalisis beberapa siklus terakhir.

Jika siklus Bunda terus-menerus lebih pendek, itu dapat menunjukkan bahwa Bunda mempunyai persediaan ovarium yang lebih rendah, alias mungkin tidak berovulasi sama sekali. Jika siklus Bunda lebih panjang, Bunda mungkin berovulasi di kemudian hari dalam siklus.

Namun, jika menstruasi Bunda sama sekali tidak ada, itu berfaedah Bunda tidak berovulasi. Hal ini dapat terjadi lantaran beberapa argumen seperti mengalami menopause awal atau, yang lebih umum, ketidakseimbangan hormon yang dikenal sebagai PCOS.

2. Ada lendir serviks yang sehat

Bunda, pernah nggak memperhatikan lendir di sekitar masa subur? Lendir serviks yang sehat itu biasanya jernih, licin, dan mirip putih telur. Ini tanda jika tubuh Bunda sedang mempersiapkan diri untuk hamil. 

Bunda bisa perhatikan perubahan pada cairan memek Bunda yang terjadi sekitar hari ke delapan hingga ke-14 siklus (hari-hari menjelang ovulasi, dengan dugaan siklus 28 hari).

Idealnya, Bunda mau memandang cairan cerah dan licin yang menyerupai putih telur mentah (ini disebabkan oleh peningkatan kadar estrogen di tengah siklus).

Ini disebut lendir serviks dan merupakan cairan ajaib yang menandakan Bunda subur dan siap untuk segera berovulasi. Pada beberapa orang, lendir serviks dapat muncul beberapa hari sebelum Bunda berovulasi. Hari paling subur Bunda, dan hari yang paling memungkinkan Bunda berovulasi, adalah hari terakhir lendir serviks berwarna putih telur.

Selain itu, Bunda juga dapat melacak hormon ovulasi Bunda menggunakan tes ovulasi di rumah. Ini adalah strip tes urine yang mengukur kadar LH (hormon luteinisasi) Bunda, yang merupakan hormon yang bakal memicu pelepasan sel telur.

Ketika LH melonjak alias mencapai puncaknya (Bunda bakal memandang garis gelap pada perangkat tes Bunda), itu berfaedah ovulasi kemungkinan bakal terjadi dalam waktu 24 hingga 36 jam. Ini adalah waktu yang tepat untuk berasosiasi seks alias inseminasi, mengingat sperma sudah siap dan menunggu kehadiran sel telur.

Berat badan yang pas juga berpengaruh, lho, Bunda. Kalau terlalu kurus alias terlalu gemuk, hormon reproduksi bisa terganggu. 

Tahukah Bunda bahwa sel lemak, yang disebut sel adiposa, aktif secara hormonal? Ini berfaedah bahwa mempunyai terlalu banyak alias terlalu sedikit jaringan adiposa sebenarnya dapat memengaruhi siklus dan kesuburan Bunda. Risiko tidak berovulasi tiga kali lebih tinggi jika Bunda berjuang melawan obesitas (biasanya diukur dengan mempunyai indeks massa tubuh (IMT) lebih dari 30), dibandingkan dengan mereka yang mempunyai IMT 20 hingga 24,9.

Hal ini lantaran jaringan adiposa yang berlebihan dapat memengaruhi konversi testosteron menjadi estrogen, sekaligus meningkatkan kadar insulin dan leptin—dua hormon yang secara langsung memengaruhi proses ovulasi. Memiliki insulin dan/atau leptin yang tinggi dapat memengaruhi ovarium dan mengganggu perkembangan sel telur.

Namun, leptin merupakan pengatur reproduksi utama yang Anda butuhkan untuk membikin hormon-hormon utama seperti LH dan FSH (hormon perangsang folikel). Ini berfaedah bahwa tidak mempunyai cukup jaringan adiposa tubuh (sering ditandai pada orang dengan IMT rendah, kurang dari 19) juga dapat mengganggu perkembangan sel telur dan ovulasi.

Menjaga tubuh Bunda dalam keseimbangan adiposa yang positif juga mempersiapkan Bunda untuk kehamilan yang lebih sehat dan berisiko lebih rendah

3. Gaya hidup sehat

Coba cek style hidup Bunda. Kalau Bunda bebas dari kebiasaan seperti merokok, minum alkohol, alias begadang, kesempatan mengandung jadi lebih besar. Tambah lagi dengan makan makanan bergizi seperti sayur, buah, dan protein. Jangan lupa, masam folat juga krusial buat persiapan kehamilan!

Penelitian telah menunjukkan bahwa merokok mempunyai akibat negatif pada kesuburan. Jadi, jika Bunda belum pernah merokok, Bunda telah memberi diri Bunda kesempatan lebih besar untuk hamil.

“Merokok telah terbukti mempercepat hilangnya sel telur dari waktu ke waktu dan dikaitkan dengan pemendekan masa reproduksi wanita,” kata Dr. Sekhon kepada Ivfmd.

4. Hindari stres

Stress itu musuh kesuburan, dan kita semua mengalaminya dan merasakannya dengan langkah kita sendiri. Tubuh Bunda mempunyai banyak langkah untuk menangani stres jangka pendek alias akut, tetapi jika tubuh Bunda merasa seperti berada dalam keadaan waspada terus-menerus dan tidak mendapatkan periode pemulihan yang tepat, perihal itu dapat mengganggu keahlian Bunda untuk hamil. 

Hal ini lantaran stres dan kekhawatiran membikin tubuh Bunda dalam mode melawan alias lari dan hormon yang dikeluarkan untuk mengatasi stres dapat memengaruhi hormon reproduksi Bunda, sehingga kesuburan menjadi terabaikan. Tubuh Bunda merasa ada perihal yang lebih krusial untuk dilakukan. Kalau Bunda merasa banyak tekanan, coba deh cari waktu untuk relaksasi. Bisa dengan pijat, meditasi, alias sekadar me-time sembari nonton drama favorit. Happy mind, happy body, bukan?

5. Faktor usia

Usia di bawah 35 tahun biasanya menjadi masa paling subur untuk perempuan. Sebab, kualitas sel telur terus menurun, dan menjadi lebih parah pada usia 35 hingga 37 tahun, dan pada saat Bunda berumur 38 tahun, sel telur Bunda mempunyai lebih sedikit energi. Hal ini krusial lantaran sel telur yang bertanggung jawab untuk memasok embrio dengan daya yang cukup, agar dapat membelah dan memperkuat hidup dengan baik hingga implantasi.

Selain itu, jumlah kerusakan DNA juga meningkat pada akhir usia 30-an lantaran sistem perlindungan dan perbaikan Bunda tidak bekerja sebaik pada tahun-tahun awal reproduksi Bunda. Itulah sebabnya kita memandang peningkatan kelainan genetik dan kromosom di atas usia 35 tahun. 

Tapi, jika Bunda sudah di atas 35, jangan khawatir! Dengan perencanaan yang baik dan konsultasi dengan dokter, kesempatan mengandung tetap besar kok.

6. Energi dan vitalitas yang oke

Bunda yang subur biasanya punya tubuh yang segar, enggak mudah lelah, dan selalu bersemangat. Kalau Bunda merasa bugar, itu tanda tubuh Bunda siap untuk kehamilan.

7. Riwayat kesehatan keluarga

Cek juga riwayat keluarga, Bunda. Kalau di family banyak yang mudah hamil, itu bisa jadi aspek pendukung kesuburan Bunda. Tapi ingat, setiap tubuh itu unik, ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya