Bitcoin saat ini terlihat mengalami volatilitas tinggi menjelang publikasi informasi Non-Farm Payrolls (NFP) dan Unemployment Rate Amerika Serikat yang dijadwalkan pada Jumat malam pukul 21.30 WITA.
Seiring dengan kenaikan nilai Bitcoin dalam tiga hari terakhir, informasi ini berpotensi menjadi katalis krusial yang dapat menghentikan pergerakan apresiasi nilai yang terjadi saat ini.
Saat ini, kebanyakan trader dan penanammodal tetap optimis terhadap pergerakan Bitcoin, tetapi kondisi makroekonomi dunia bisa mengubah situasi dalam waktu cepat.
Publikasi Data NFP dan Pengangguran
Publikasi NFP bulan Februari diprediksi bakal mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya, sementara tingkat pengangguran diperkirakan tetap stagnan di 4%.

Data ini menjadi parameter utama kondisi tenaga kerja Amerika, yang sering digunakan The Fed dalam menentukan kebijakan moneternya.
Jika informasi NFP lebih tinggi dari ekspektasi, ini menandakan ekonomi tetap cukup kuat, sehingga dapat memperkuat kepercayaan bahwa The Fed belum bakal memangkas suku kembang dalam waktu dekat.
Hal ini bisa memberikan tekanan pada Bitcoin, mengingat kebijakan moneter ketat condong mendorong penguatan dolar AS dan menekan aset berisiko seperti kripto.
Dolar AS yang lebih kuat dapat meningkatkan imbal hasil obligasi dan menarik biaya dari aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Oleh lantaran itu, jika informasi NFP lebih tinggi dari yang diperkirakan, Bitcoin bisa mengalami tekanan jual lebih besar, sementara jika lebih rendah dari ekspektasi, Bitcoin mungkin tetap bisa memperkuat alias melanjutkan pergerakan bullish.
Di sisi lain, pidato Jerome Powell pada Sabtu awal hari juga bakal menjadi perhatian utama pasar.
Jika Powell tetap mempertahankan nada hawkish dan menegaskan bahwa suku kembang bakal tetap tinggi lebih lama, Bitcoin kemungkinan besar bakal mengalami tekanan jual yang lebih besar.
Powell bisa saja memberikan sinyal bahwa The Fed tetap memerlukan lebih banyak bukti sebelum memutuskan untuk memangkas suku bunga.
Jika itu terjadi, penanammodal bisa kehilangan angan pemangkasan suku kembang dalam waktu dekat, yang dapat memicu tindakan jual pada Bitcoin.
Sebaliknya, jika Powell menunjukkan sikap lebih dovish alias setidaknya memberikan sinyal bahwa The Fed bersiap melonggarkan kebijakan moneternya, Bitcoin bisa mendapatkan momentum baru untuk kembali naik.
Pasar bakal sangat memperhatikan setiap pernyataan Powell untuk mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter di kuartal mendatang.
Analisis Harga Bitcoin
Bitcoin saat ini sedang bergerak mendekati pemisah atas di sekitar $94,000, tetapi tekanan jual mulai meningkat seiring dengan penurunan minat beli dari penanammodal institusional.
Grafik Harian BTCUSD

Berdasarkan informasi terbaru dari Lookonchain, terjadi arus keluar bersih 15,378 BTC dalam 7 hari terakhir dari Bitcoin ETF, dengan penurunan harian sebesar 1,747 BTC hanya dalam sehari terakhir.
Penurunan terbesar terjadi pada BlackRock iShares Bitcoin Trust (IBIT), yang kehilangan 11,095 BTC dalam seminggu terakhir, menunjukkan bahwa penanammodal besar mulai mengambil untung dan mengurangi eksposur mereka terhadap Bitcoin.
Selain itu, beberapa ETF lain seperti Fidelity Wise Origin Bitcoin Fund (FBTC) dan Grayscale Bitcoin Trust (GBTC) juga mencatatkan arus keluar yang signifikan masing-masing sebesar 305 BTC dan 2,193 BTC dalam 7 hari terakhir.

Hanya ARK 21Shares Bitcoin ETF (ARKB) yang mencatatkan aliran masuk positif sebesar 1,756 BTC, tetapi tetap belum cukup untuk menutupi tekanan jual yang lebih besar di pasar ETF Bitcoin.
Penurunan investasi institusional ini mengindikasikan bahwa smart money kemungkinan besar sedang mengambil untung di puncak nilai sebelum adanya publikasi informasi ekonomi yang dapat mengubah arah pasar.
Jika pergerakan ini berlanjut, Bitcoin berisiko mengalami koreksi dan kembali ke area konsolidasi antara $94,000 hingga $88,000, alias apalagi turun lebih dalam ke $84,000 jika pasar merespons negatif terhadap pidato Powell.
Selain itu, pola yang sering terjadi menjelang publikasi informasi ekonomi seperti NFP adalah pergerakan nilai berlawanan dengan arah semestinya sebelum akhirnya kembali ke pergerakan utama.
Dengan kata lain, Bitcoin bisa mengalami kenaikan singkat sebelum NFP diumumkan, hanya untuk kemudian turun setelah publikasi informasi resmi.
Fenomena ini sering dimanfaatkan oleh trader jangka pendek untuk mengambil untung dari volatilitas yang terjadi.
Untuk saat ini, Bitcoin tetap berada dalam kondisi yang cukup kuat, tetapi informasi ETF menunjukkan bahwa banyak penanammodal besar sudah mulai keluar dari pasar.
Jika tekanan jual ini terus meningkat berbarengan dengan hasil NFP yang positif bagi dolar AS, Bitcoin bisa mengalami koreksi signifikan dalam beberapa hari ke depan.
Kesimpulan
Data NFP dan Unemployment Rate yang bakal dipublikasikan besok malam menjadi momen krusial bagi pasar finansial global, termasuk Bitcoin.
Dengan prediksi kenaikan NFP dan stagnasi tingkat pengangguran di 4%, pasar dapat memperkirakan bahwa The Fed belum bakal melonggarkan kebijakan moneternya, yang berpotensi memberikan tekanan pada Bitcoin dan aset berisiko lainnya.
Dengan meningkatnya volatilitas, trader dan penanammodal perlu mengelola akibat dengan baik dan tidak terbawa euforia kenaikan yang telah terjadi dalam beberapa hari terakhir. Manajemen akibat tetap menjadi kunci utama menghadapi ketidakpastian pasar dalam beberapa hari ke depan.
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.