Deepseek Ai Batasi Akses Api Akibat Lonjakan Permintaan

Feb 10, 2025 11:00 AM - 1 bulan yang lalu 22556

KincaiMedia, Jakarta –

KincaiMedia, Jakarta – DeepSeek tengah menghadapi tantangan besar akibat ledakan ketenaran model AI mereka, R1, yang diluncurkan pada 20 Januari 2025. Lonjakan permintaan yang tinggi membikin DeepSeek kudu batasi akses ke jasa API mereka lantaran keterbatasan kapabilitas server.

Dalam pemberitahuan yang terungkap oleh Bloomberg, DeepSeek menyatakan bahwa pengisian ulang jasa API sementara dihentikan untuk menghindari gangguan pada operasional pengguna yang sudah berlangganan. Meski demikian, saldo yang tetap tersedia tetap bisa digunakan.

Selain membatasi akses API, DeepSeek juga mengumumkan kenaikan nilai jasa chatbot mereka. Mulai 8 Februari 2025, tarif penggunaan model AI DeepSeek bakal naik menjadi $0,27 (sekitar Rp4.300) per satu juta token input dan $1,10 (sekitar Rp17.500) per satu juta token output.

BACA JUGA:

  • AS Berencana Larang DeepSeek di Perangkat Pemerintah
  • China Disebut Bisa Salip AS dalam Bidang AI

Kenaikan nilai ini kemungkinan besar merupakan respons terhadap meningkatnya permintaan serta kebutuhan investasi dalam prasarana server yang lebih kuat.

DeepSeek sukses menarik perhatian dunia lantaran bisa melatih model R1 dengan biaya jauh lebih rendah dibandingkan OpenAI dalam mengembangkan model reasoning mereka, O1.

Keunggulan efisiensi ini menciptakan kepanikan di kalangan penanammodal Amerika Serikat, terutama lantaran model AI DeepSeek terbukti kompetitif dengan produk dari OpenAI dan Google.

Dampak dari kesuksesan DeepSeek begitu besar hingga menyebabkan saham teknologi utama, termasuk NVIDIA, kehilangan nilai hingga $1 triliun dalam sehari setelah chatbot DeepSeek mencapai ranking tertinggi di App Store.

Sebagai respons terhadap persaingan ini, OpenAI merilis model O3-mini serta fitur baru Deep Research dalam ChatGPT untuk mempertahankan daya saingnya.

Keberhasilan DeepSeek AI menunjukkan bahwa pasar kepintaran buatan terus berkembang dengan cepat, tetapi juga menghadirkan tantangan baru, seperti keterbatasan prasarana dan kebutuhan untuk mengelola permintaan yang melonjak.

BACA JUGA:

  • Amerika Mau Larang Penggunaan DeepSeek, Ada Denda Rp1,5 Triliun
  • Diduga Ada Pencurian Data OpenAI, Microsoft Selidiki DeepSeek

Ke depan, menarik untuk memandang gimana DeepSeek bakal mengatasi tantangan ini dan gimana persaingan dengan OpenAI dan pemain besar lainnya bakal berkembang.

Selengkapnya