Demi Kurangi Tekanan Mental Siswa, Un Resmi Diganti Jadi Tka Bun

Mar 05, 2025 01:50 PM - 2 minggu yang lalu 18609

Jakarta -

Belum lama ini Ujian Nasional (UN) untuk anak sekolah kembali dipertimbangkan. Namun, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), sepakat untuk mengganti UN dengan Tes Kompetensi Akademik (TKA).

Meski ditetapkan sebagai pengganti UN, TKA disebut tidak menjadi standar kelulusan untuk siswa, Bunda.

Menanggapi perihal ini, Pakar Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Achmad Hidayatullah, mengungkap bahwa pembimbing sekolah tidak perlu cemas mengenai penggantian UN dengan TKA ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Artinya dengan kebijakan ini, banyak aspek lain yang bisa dijadikan pembimbing sebagai perangkat untuk menentukan kelulusan," ujar Dayat pada laman UM Surabaya yang dikutip pada Senin (3/3/2025).

Dayat mengatakan, sistem ujian yang buat menjadi penentu kelulusan ini lebih dekat dari paradigma asesmen yang berbasis teori cognitive-constuctivisme.

"Siswa tidak lagi divonis lulus dan tidak, namun lebih didorong untuk membangun sistem mental belajar yang baik. Karena nilai tinggi dan rendah lebih pada hasil dari belajar bukan vonis lulus alias tidak," paparnya.

Upaya untuk mengurangi tekanan mental siswa

Dayat memandang jika penggantian UN menjadi TKA ini merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengurangi tekanan pada siswa. Tidak hanya itu, TKA juga dapat memacu semangat dengan menjadikannya sebagai tiket untuk masuk ke jenjang yang lebih tinggi melalui jalur prestasi.

"Saya memandang ada upaya dari pemerintahan Presiden Prabowo dalam pendidikan, untuk mengurangi tekanan mental siswa sebagaimana yang terjadi pada ujian nasional, namun pada sisi lain mencoba mempertahankan standar pencapaian pembelajaran,"katanya.

Tidak hanya itu, Dayat juga beranggapan bahwa jika TKA bisa menciptakan dinamika motivasi pembimbing dengan siswa.

"Menurut saya kebijakan baru ini dapat menciptakan dinamika motivasi pembimbing dan siswa, lantaran konsentrasi sasarannya lebih pada siswa secara individual," tegas Dayat.

Seperti apa penjelasan lengkapnya? TERUSKAN MEMBACA KLIK DI SINI.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/rap)

Selengkapnya