Demon City Review: Aksi Brutal Tanpa Kedalaman Emosional

Mar 12, 2025 05:10 AM - 1 bulan yang lalu 37735

Demon City (2025) adalah movie aksi-thriller Jepang yang disutradarai oleh Seiji Tanaka, penyesuaian dari manga Oni Goroshi karya Masamichi Kawabe. Film ini menampilkan Toma Ikuta sebagai Shuhei Sakata, seorang mantan pembunuh penghasilan yang keluarganya dibunuh oleh organisasi pidana bertopeng “demon” berjulukan Kimen-gumi.

Setelah difitnah atas pembunuhan keluarganya dan terbangun dari kondisi vegetatif selama dua belas tahun, Sakata memulai misi balas dendam terhadap para pelaku yang telah mengambil alih kotanya.

Cerita dimulai dengan Sakata yang berupaya meninggalkan masa lalunya sebagai pembunuh penghasilan untuk hidup tenteram berbareng istri dan putrinya. Namun, kebahagiaan mereka hancur ketika Kimen-gumi menyerang rumahnya, membunuh keluarganya, dan meninggalkannya dalam kondisi kritis.

Setelah dua belas tahun dalam keadaan vegetatif, Sakata terbangun dan menemukan bahwa kota Shinjo telah dikuasai oleh Kimen-gumi. Dengan tekad membara, dia memulai perjalanan balas dendam yang penuh darah.

Naskah movie ini sederhana dan konsentrasi pada komponen tindakan tanpa banyak pengembangan karakter alias perbincangan mendalam. Pendekatan minimalis ini membikin cerita terasa datar dan kurang memberikan kedalaman emosional yang diperlukan untuk terhubung dengan penonton.

Sinematografi dalam Demon City menonjol dengan penggunaan pencahayaan neon yang menciptakan suasana kota bawah tanah yang gelap dan suram. Adegan tindakan dirancang dengan koreografi yang baik, terutama dalam penggunaan perangkat peraga imajinatif seperti ekskavator dan forklift dalam pertempuran di pabrik. Namun, meskipun visualnya menarik, kurangnya kedalaman naratif membikin pengalaman menonton terasa kurang memuaskan.

Toma Ikuta memerankan Shuhei Sakata dengan intensitas bentuk yang mengesankan, meskipun karakternya minim dialog. Pendekatan ini mencerminkan konsentrasi movie pada tindakan daripada pengembangan karakter. Namun, kurangnya ekspresi emosional dan latar belakang yang kuat membikin susah bagi penonton untuk betul-betul peduli pada perjalanan balas dendam Sakata.

Seiji Tanaka, yang juga menulis naskah, memilih pendekatan yang menekankan tindakan sadis dan visual stylish. Meskipun sukses menciptakan segmen pertempuran yang menegangkan, kurangnya konsentrasi pada pengembangan cerita dan karakter membikin movie ini terasa dangkal. Pilihan untuk meminimalkan perbincangan dan menggantinya dengan tindakan tanpa henti mungkin menarik bagi sebagian penonton, tetapi mengorbankan kedalaman naratif yang penting.

‘Demon City’ menawarkan tindakan sadis dan visual menarik bagi fans aliran aksi-thriller. Namun, kurangnya kedalaman cerita dan pengembangan karakter membuatnya susah untuk betul-betul terhubung dengan penonton. Jika mencari movie dengan tindakan tanpa henti dan tidak keberatan dengan minimnya narasi yang mendalam, ‘Demon City’ layak ditonton.

Selengkapnya