Kincai Media – Seorang analis mata duit digital berjulukan ‘J4b1’ memberikan prediksinya mengenai XRP, yang menurutnya bakal mengalami pergerakan besar. Melansir dari newsbtc.com, dia menjelaskan bahwa nilai saat ini justru menjadi kesempatan sebelum terjadi perubahan besar.
Selama beberapa minggu terakhir, nilai XRP condong stabil di kisaran US$ 2,20. Namun, analis mata duit digital J4b1 percaya bahwa ini bukan akhir cerita. Ia menyebut bahwa membeli XRP sekarang belum terlambat, justru bisa menjadi waktu yang tepat sebelum nilai melonjak.
Ripple Jaga Stabilitas Harga Lewat Pengaturan Pasokan
Salah satu argumen nilai XRP tidak banyak bergerak, kata J4b1 adalah strategi Ripple dalam mengatur pasokan koin. Setiap bulan, Ripple melepas 1 miliar XRP dari escrow, tapi hanya menjual sebagian mini saja, biasanya melalui transaksi tertutup (OTC). Sisanya dikembalikan ke escrow.
Strategi ini, menurut analis tersebut, bermaksud menjaga nilai tetap stabil. Misalnya, jika Ripple mau mengirim US$ 200 juta menggunakan 100 juta XRP, maka setiap koin kudu berbobot US$ 2. Jika nilai terlalu naik, Ripple bisa jual lebih banyak. Sebaliknya, jika nilai turun terlalu jauh, mereka bisa membeli kembali. Dengan langkah ini, pergerakan nilai bisa dikendalikan.
Minat Institusional Bisa Mendorong Harga Naik
Namun, J4b1 memperingatkan bahwa kondisi ini bisa berubah jika permintaan dari lembaga mulai meningkat. Ia menyebut beberapa aspek pendorong, seperti kemungkinan izin yang lebih ramah dari pemerintah Amerika, kesempatan adanya ETF XRP dan pertumbuhan aset digital yang ditokenisasi di jaringan XRP Ledger.
Baca Juga: Bisakah XRP Tembus US$ 17 dengan Lonjakan Bulanan, Lalu US$ 55 Setelah Breakout Makro? Analis Angkat Bicara
Kalau lembaga mulai membeli XRP dalam jumlah besar, Ripple mungkin tidak lagi bisa menjaga nilai tetap stabil. Jika permintaan melampaui pasokan, nilai bisa melesat.
Sejarah Membuktikan XRP Bisa Bergerak Cepat
XRP punya riwayat pergerakan nilai yang signifikan. Saat diluncurkan tahun 2012, harganya apalagi kurang dari satu sen. Tapi pada puncak bull market tahun 2017, XRP sempat mencapai US$ 3,80.
Sayangnya, langkah izin membikin pertumbuhan itu terhambat. Ripple pernah didenda FinCEN pada 2015, dan pada 2020, SEC menggungat Ripple yang membikin mengambil XRP melambat. Meski begitu, Ripple terus membangun bisnisnya, termasuk mengakuisisi perusahaan seperti Metaco dan mengantongi izin di beberapa negara seperti Singapura dan Inggris.
Dompet Whale Semakin Banyak
Di sisi lain, informasi terbaru menunjukkan bahwa jumlah pemilik besar (whale) XRP terus bertambah. Saat ini lebih dari 300.000 dompet menyimpan minimal 10.000 XRP, naik dari sekitar 281.000 pada Desember 2024.
Akumulasi besar-besaran ini bisa jadi sinyal bahwa para penanammodal besar sedang bersiap menghadapi lonjakan harga. Mereka membeli nilai saat tetap datar, menunggu momentum yang tepat.
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website Kincai Media ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di Kincai Media bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. Kincai Media tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.