Mar 17, 2025
Faradilla A.
10menit Dibaca
Meskipun 405 Method Not Allowed adalah error yang terjadi di sisi klien, munculnya kode ini juga sering kali disebabkan oleh konfigurasi sisi server.
Biasanya, error ini terjadi ketika pelanggan mencoba menggunakan metode HTTP yang tidak diizinkan alias tidak didukung oleh server untuk resource yang diminta.
Kode error | 405 Method Not Allowed |
Jenis error | Error sisi klien |
Variasi error | Error HTTP 405 – Method Not Allowed HTTP 405 Method Not Allowed 405 Not Allowed Method Not Allowed Error HTTP 405 |
Penyebab error | Metode HTTP yang tidak bisa diterima Konfigurasi server yang salah Pembatasan API Aturan firewall khusus |
Contohnya, menggunakan metode HTTP POST pada URL yang hanya menerima permintaan GET bisa menyebabkan error 405. Hal ini sering terjadi pada laman tetap yang hanya bisa ditampilkan dan tidak bisa diubah.
Selain metode permintaan yang tidak didukung, ada beberapa kemungkinan penyebab lainnya:
- Pengaturan server. Beberapa web server mungkin dikonfigurasi untuk menolak metode HTTP tertentu lantaran argumen keamanan alias lantaran pengaturan yang tidak tepat.
- Aturan Web Application Firewall (WAF). Terkadang, lapisan keamanan seperti WAF memblokir beberapa jenis permintaan HTTP tertentu, yang bisa mengakibatkan error 405.
- Pembatasan API. Ketika berinteraksi dengan API, error ini bisa terjadi jika API tidak mendukung metode yang digunakan dalam permintaan.
Tampilan error 405 Not Allowed kira-kira seperti berikut ini, yang mungkin berbeda di setiap browser:
Apa makna 405 Method Not Allowed?
Error 405 Method Not Allowed terjadi ketika web server memahami permintaan awal yang dibuat oleh klien, tapi menolak metode HTTP yang disediakan meskipun resourcenya tersedia. Karena tidak bisa mengakses laman yang diminta, web browser pun menampilkan pesan error 405.
Cara mengatasi error 405 Method Not Allowed
Apa pun penyebabnya, mari kita coba langkah-langkah mengatasi error 405 Method Not Allowed:
1. Pastikan URL sudah benar
Sebagian besar web server dikonfigurasi sedemikian rupa agar URL yang salah tidak mengarahkan pengguna ke laman yang salah. Oleh lantaran itu, kemungkinan munculnya error 405 lantaran kesalahan URL sebenarnya sangat kecil.
Meski begitu, tidak ada salahnya memeriksa ulang URL yang diketik. Cara ini mungkin sangat biasa, tapi Anda jadi tidak perlu melakukan langkah lainnya jika berhasil.
Ketika Anda menjumpai laman web dengan error “405 Not Allowed”, cobalah memandang URL yang diakses untuk menemukan apakah ada kesalahan ketik. Setelah Anda memperbaiki URL yang salah, muat ulang laman web untuk memeriksa apakah masalah sudah teratasi.
Apabila tetap terjadi, mari lanjutkan ke solusi berikutnya.
2. Batalkan pembaruan terakhir
Terkadang, laman error 405 muncul setelah Anda mengupdate website. Untuk memperbaikinya, coba kembalikan semua pembaruan terakhir yang baru saja Anda lakukan pada website Anda, termasuk pembaruan ekstensi, modul, tema, alias plugin.
Prosesnya mungkin berbeda-beda di setiap platform alias aplikasi. Misalnya, jika Anda menggunakan WordPress, instal plugin WordPress seperti Core Rollback untuk menurunkan jenis CMS ini ke jenis sebelumnya.
Ingat, selalu periksa website Anda setelah melakukan pembaruan apa pun untuk menghindari kode status HTTP 405.
3. Cek perubahan database yang tidak terduga
Alasan lain yang mungkin menyebabkan error 405 Method Not Allowed adalah perubahan database.
Untuk menyelidikinya, periksa waktu modifikasi terakhir dalam database Anda. Informasi ini bisa menunjukkan apakah penyebabnya adalah perubahan tersebut, yang mungkin dilakukan oleh ekstensi yang terinstal.
Beberapa ekstensi bisa memodifikasi database Anda dan mungkin tidak bisa mengembalikan perubahan yang sudah dilakukan meskipun ekstensi sudah dihapus.
Langkah-langkah untuk memeriksanya bervariasi tergantung pada database Anda. User Hostinger bisa mengikuti pedoman berikut:
- Masuk ke akun hPanel Anda, buka Website → Daftar Website, lampau klik Dashboard di samping website Anda.
- Pilih Database untuk mengakses bagian database di hPanel. Setelah itu, pilih database MySQL website Anda dan klik tombol Enter phpMyAdmin di sampingnya.
- Di phpMyAdmin, pilih database Anda dan buka tab SQL.
- Temukan waktu modifikasi terakhir database Anda dengan menjalankan kueri berikut. Pastikan untuk mengganti nama_database dengan nama database Anda yang sebenarnya:
- Klik Go di sisi kanan laman untuk menyelesaikan permintaan, dan waktu modifikasi terakhir database Anda bakal ditampilkan.
Periksa tabel dan informasi untuk setiap modifikasi yang tampaknya tidak Anda lakukan alias mungkin dimodifikasi oleh ekstensi tertentu. Apabila Anda menemukan perubahan yang mencurigakan, pertimbangkan untuk mengembalikannya.
Namun, lakukan dengan hati-hati untuk menghindari kehilangan alias kerusakan informasi yang tidak disengaja. Buat backup database sehingga Anda bisa mengembalikannya jika terjadi error.
Apabila ragu, silakan hubungi tim Customer Success kami, yang bakal dengan senang hati memberikan pedoman dan membantu Anda menghindari modifikasi yang tidak perlu alias berbahaya.
4. Hapus plugin, tema, dan ekstensi baru
Saat menginstal tema, plugin, alias ekstensi, kode website bisa berubah sehingga menyebabkan error 405.
Apabila pesan error mulai muncul setelah Anda menginstal plugin, tema, alias ekstensi baru, coba hapus dan instal ulang program tersebut.
Kalau menggunakan WordPress, lakukan langkah ini melalui Panel Admin WordPress → Plugins (Plugin) dan klik Deactivate (Nonaktifkan) di bawah plugin terbaru Anda.
Untuk menghapus tema WordPress, buka Appearance (Tampilan) → Themes (Tema). Apabila Anda menggunakan tema terbaru, ubah tema tersebut ke tema lain dulu. Kemudian, arahkan kursor ke tema baru, pilih Theme Details (Detail Tema), dan klik tombol Delete (Hapus).
User Hostinger juga bisa menghapus plugin dan tema WordPress melalui hPanel:
- Buka Website → Daftar Website di sidebar kiri hPanel.
- Di samping website Anda, pilih Dashboard.
- Dari sidebar kiri, pilih WordPress → Keamanan.
- Scroll ke bawah sampai bagian Tema Terinstal dan Plugin Terinstal.
- Klik ikon tempat sampah di samping plugin alias tema yang mau Anda hapus.
- Pada pesan konfirmasi yang muncul, klik Hapus.
Periksa apakah pesan error tetap muncul setelah Anda menonaktifkan plugin dan tema terbaru. Apabila masalah sudah teratasi, coba gunakan ekstensi lain pada website Anda.
5. Periksa log sisi server
Log server bisa membantu Anda mendiagnosis dan memahami hal-hal yang terjadi pada website Anda. Log ini sering kali menjadi solusi efektif untuk mengatasi masalah seperti error “405 Method Not Allowed”.
Ada dua jenis log utama: log server dan log aplikasi.
Log aplikasi menyimpan riwayat peristiwa yang terjadi pada aplikasi. Log server berasosiasi dengan hardware yang menjalankan aplikasi. Setiap log ini mempunyai kegunaan yang berbeda dalam memantau dan menyelesaikan masalah di sistem website Anda.
Log server
Log server dikelola oleh web server, seperti Apache dan Nginx. File ini mencatat setiap permintaan yang dibuat ke server dan respons yang diberikan server.
Log ini biasanya dibagi menjadi:
- Log akses. Memberikan info mendetail tentang setiap permintaan akses yang diterima oleh server dan semua jasa yang terkait. Informasi ini bisa mencakup alamat IP pengirim permintaan, tanggal dan waktu permintaan, metode HTTP, URL yang diminta, dan kode status HTTP.
- Log error. Berisi error server, peringatan, dan info diagnostik lainnya. Log ini sangat krusial untuk mengidentifikasi masalah yang menghalangi server memenuhi permintaan dengan benar.
Untuk menyelidiki error “405 Method Not Allowed”, Anda perlu memeriksa log akses dan log error.
Log akses membantu Anda memandang permintaan spesifik yang menyebabkan error, sementara log error memberikan petunjuk tentang kesalahan yang terjadi di sisi server.
Log aplikasi
Hampir setiap aplikasi web yang melangkah di server menyimpan log aplikasi. Log ini berisi riwayat komplit kegiatan aplikasi web yang pernah terjadi, mulai dari hasil database yang diberikan hingga laman yang diminta.
Tergantung pada strategi logging aplikasi, file ini bisa sangat bervariasi dalam format dan tingkat detailnya. Hal ini mungkin termasuk:
- Informasi debug. Menampilkan informasi mendetail tentang eksekusi aplikasi, termasuk nilai variabel dan perubahan status.
- Pesan error. Informasi tentang pengecualian alias error yang ditemui selama waktu berjalannya aplikasi.
- Jejak audit. Catatan tindakan alias peristiwa krusial dalam aplikasi web, seperti login pengguna, perubahan data, dan perubahan status sistem.
Saat menangani error “405 Method Not Allowed”, log aplikasi bisa memberikan konteks tentang langkah aplikasi menangani permintaan dan alasannya memberikan respons dengan kode error 405.
Misalnya, log ini mungkin menunjukkan bahwa logika perutean aplikasi tidak mendukung metode HTTP yang diminta untuk URL yang diberikan.
Mengakses dan menganalisis log
Untuk mengakses log server, gunakan terminal Secure Shell (SSH) seperti PuTTy untuk membikin hubungan ke server. Aplikasi ini bakal memberi Anda akses command-line untuk mengelola sistem file server Anda.
Setelah itu, cari file log di /var/log/apache2/ pada sistem Ubuntu alias /var/log/httpd/ pada sistem CentOS untuk Apache. Apabila Anda menggunakan NGINX, periksa /var/log/nginx/.
Apa pun sistem operasinya, Anda bakal menemukan berkas log di direktori root aplikasi, yang berisi access.log dan error.log.
Anda bisa menggunakan perintah untuk menampilkan teks seperti cat, less, alias tail guna memandang isi file log ini. Contohnya, perintah tail -f /var/log/apache2/error.log bakal menampilkan entri terbaru dalam log error Apache secara real-time.
Setelah mengakses log, sekarang saatnya Anda menganalisisnya:
- Log akses. Cari entri yang sesuai dengan waktu ketika error 405 terjadi. Catat metode permintaan, seperti GET alias POST, dan URL yang diminta. Informasi ini bakal membantu Anda mengidentifikasi permintaan spesifik yang menyebabkan error.
- Log error. Perhatikan setiap entri yang muncul berbarengan dengan entri log akses untuk error 405. Entri ini bisa memberikan info secara lebih mendetail tentang argumen tidak diizinkannya permintaan, seperti error konfigurasi alias akses yang ditolak lantaran patokan server.
6. Cek konfigurasi web server
Apabila masalah “405 Method Not Allowed” terus berlanjut, periksa file konfigurasi software web server Anda. Cari redirect alias petunjuk penanganan permintaan yang tidak disengaja.
Sebagian besar web server menggunakan file konfigurasi yang mengatur langkah permintaan ditangani, dan error konfigurasi dalam file-file ini bisa secara tidak sengaja memblokir metode HTTP tertentu, yang mengarah ke error 405.
Berikut adalah beberapa error konfigurasi yang umum terjadi pada Apache dan NGINX.
Apache
Server Apache menggunakan file .htaccess untuk menentukan patokan bagi setiap direktori.
Error konfigurasi bisa muncul dari patokan yang dimaksudkan untuk membatasi akses alias memodifikasi penanganan permintaan. Keduanya bisa secara tidak sengaja memblokir permintaan yang sah:
- Aturan mod_rewrite. Digunakan untuk menulis ulang URL dan bisa salah dikonfigurasi untuk menolak metode tertentu. Sebagai contoh, RewriteRule yang dimaksudkan untuk mengalihkan traffic mungkin tidak memperhitungkan permintaan POST sehingga menyebabkan error 405 untuk metode tertentu.
- Aturan batas. Memungkinkan Anda menentukan metode permintaan mana yang diizinkan alias ditolak untuk resource target. Meskipun berfaedah untuk meningkatkan keamanan, patokan ini juga bisa memicu respons error pelanggan jika tidak dikonfigurasi dengan benar.
NGINX
NGINX menggunakan nginx.conf untuk file konfigurasinya. Mirip dengan Apache, patokan tertentu dalam file ini bisa menyebabkan error 405 jika salah dikonfigurasi:
- Blok lokasi. NGINX memproses permintaan menggunakan blok lokasi, yang bisa dikonfigurasi untuk menangani metode permintaan tertentu. Apabila blok letak tidak diatur dengan betul untuk menolak metode tertentu, error 405 pun bisa terjadi.
- Aturan error_page. Aturan error_page yang digunakan secara tidak tepat bisa secara tidak sengaja menyamarkan error yang sebenarnya, alias apalagi menyebabkan kode respons 405. Hal ini dikarenakan pengguna mungkin diarahkan ke resource yang tidak menerima metode yang digunakan dalam permintaan.
Untuk menghindari error 405, periksa file konfigurasi yang relevan berasas web server Anda.
Untuk Apache, akses file .htaccess melalui direktori root di sistem file website. Metode yang paling umum adalah dengan menggunakan pelanggan FTP.
Di dalam file tersebut, cobalah untuk memberikan komentar sementara pada patokan RewriteRule yang tampak tidak tepat. Anda bisa menggunakan awalan karakter # dan memulai ulang web server untuk memandang apakah error sudah teratasi.
Apabila menggunakan NGINX, akses file nginx.conf melalui terminal SSH seperti PuTTy. Kemudian, cari patokan apa pun yang mungkin membatasi metode HTTP tertentu.
Selalu mulai ulang web server Anda setelah melakukan setiap perubahan untuk menerapkannya.
7. Periksa kode dan skrip Anda
Error 405 sering kali berasal dari metode HTTP yang tidak sesuai antara permintaan aplikasi Anda dan langkah server dikonfigurasi untuk menanganinya. Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan saat meninjau kode kustom Anda:
- Verifikasi penggunaan metode HTTP. Pastikan kode Anda mengirimkan metode yang betul untuk tindakan yang dimaksud: GET untuk mengambil data, POST untuk membikin data, dan seterusnya.
- Identifikasi metode yang tidak didukung. Periksa apakah library alias framework yang Anda gunakan mungkin mengirimkan metode HTTP yang tidak diharapkan, yang ditolak oleh server.
Peninjauan kode secara menyeluruh di awal bisa membantu mencegah error 405. Pertimbangkan untuk melakukan hal-hal berikut ini:
- Tinjau kode dengan cermat. Periksa kode secara manual untuk memastikan kode tersebut menggunakan metode HTTP yang sesuai dan menangani respons server dengan benar.
- Implementasikan pengetesan unit. Terapkan pengetesan unit yang menyimulasikan beragam metode HTTP untuk mengidentifikasi potensi ketidaksesuaian selama proses pengembangan.
- Lakukan proses debugging. Salin website Anda ke sistem pengembangan lokal dan simulasikan skenario ketika error “405 Method Not Allowed” terjadi.
Misalnya, untuk website WordPress, nonaktifkan plugin dan tukar tema Anda untuk mengisolasi masalah. Tinjau skrip kustom dan file .htaccess Anda, lampau gunakan developer tools di browser untuk menemukan permintaan yang bermasalah.
8. Pulihkan website dari backup
Terkadang, error HTTP 405 muncul lantaran masalah kompatibilitas. Coba pulihkan website dari backup untuk mengatasi kode respons ini:
- Di hPanel, pilih Backup dari menu File.
- Klik Pilih di bawah File backup.
- Pilih backup yang mau Anda ambil filenya, lampau klik Selanjutnya.
- Pilih berkas yang bakal dipulihkan, kemudian klik Pulihkan file.
- Sistem bakal memulai prosesnya dan memberi tahu Anda setelah selesai.
9. Cek ulang file .htaccess
Penulisan ulang patokan yang salah dalam file .htaccess di website WordPress bisa menyebabkan error 405.
Apabila Anda menghosting website WordPress di Hostinger, ikuti langkah-langkah penyelesaian masalah berikut ini:
- Buka File Manager melalui hPanel.
- Temukan dan buka berkas public_html di File Manager.
- Klik dua kali file .htaccess untuk membukanya.
- Cari baris yang menggunakan patokan Rewrite, yang mengarahkan visitor ke URL tertentu. Periksa apakah ada kode [R=405]. Kalau ada, tambahkan tanda # di akhir baris tersebut. Kemudian, muat ulang website Anda untuk memandang apakah masalah sudah terselesaikan.
10. Perbaiki kepemilikan file
Izin file berfaedah untuk mengontrol pengguna yang bisa mengakses dan memodifikasi file. Pengaturan yang salah terkadang bisa menyebabkan error 405, lantaran server mungkin tidak mempunyai izin yang diperlukan untuk memproses permintaan dengan benar.
Ada beberapa langkah untuk memperbaiki kepemilikan file, tergantung pada platform Anda. Apabila menggunakan Hostinger, Anda bisa mengakses hPanel dan memilih opsi Perbaiki Kepemilikan File pada menu Tingkat lanjut.
Setelah itu, konfirmasikan bahwa Anda mau mengembalikan file dan berkas website Anda ke nilai default, kemudian klik Jalankan.
11. Periksa A record DNS
Konfigurasi DNS (Domain Name System) yang salah bisa menyebabkan permintaan dikirim ke server yang salah. Server ini mungkin tidak diatur untuk menangani metode HTTP tertentu sehingga berpotensi menghasilkan kode status HTTP 405.
Periksa A record DNS Anda untuk memastikan semuanya sudah benar. A record adalah jenis DNS record yang paling dasar, berfaedah untuk mengarahkan domain alias subdomain ke alamat IP yang terkait.
Langkah-langkah untuk mengakses DNS record bakal berbeda-beda tergantung pada provider web hosting Anda. User Hostinger bisa mengaksesnya melalui bagian DNS Zone Editor di hPanel, dari menu Tingkat lanjut:
Periksa apakah A record Anda berisi info berikut:
- Tipe. Tipe DNS record Anda kudu A record.
- Nama. Gunakan @ jika nama domain alias subdomain mengarah ke alamat IP lain.
- Mengarah ke. Verifikasi apakah domain alias subdomain Anda mengarah ke alamat IP yang benar.
- Time-to-Live (TTL). Berapa lama semestinya DNS resolver menyimpan kueri untuk domain ini dalam cache. Sebagian besar provider hosting biasanya mengaturnya ke 14400 detik alias 4 jam.
Pengaturan domain yang mengontrol redirect URL alias perilaku proxy juga bisa memengaruhi langkah permintaan diproses.
Aturan redirect alias proxy yang salah dikonfigurasi bisa mengubah alias membatasi metode HTTP, yang mengakibatkan respons “405 Method Not Allowed” yang tidak diharapkan.
Kesimpulan
Error “405 Method Not Allowed” terjadi ketika web server menerima permintaan menggunakan metode HTTP yang tidak mendukung alias mengizinkan resource yang diminta. Penyebab umumnya meliputi:
- Pengaturan server alias aplikasi web yang salah konfigurasi, membatasi metode HTTP tertentu seperti POST, GET, PUT, alias DELETE.
- Kode alias skrip yang salah dalam aplikasi, terutama ketika kode kustom tidak sesuai dengan ekspektasi sisi server.
Untuk memperbaiki kode status 405, pertimbangkan solusi umum ini:
- Tinjau konfigurasi server. Pastikan server dikonfigurasikan untuk menerima metode HTTP yang digunakan oleh aplikasi web Anda. Hal ini mungkin mencakup penyesuaian pengaturan dalam software web server Anda, seperti Apache alias Nginx.
- Periksa kode aplikasi. Periksa skrip alias kode backend kustom Anda untuk mengetahui adanya error dalam penerapan metode HTTP. Pastikan kode tersebut sesuai dengan metode yang diharapkan server untuk setiap endpoint.
- Periksa .htaccess dan patokan rewrite. Aturan rewrite yang salah pada file .htaccess bisa menyebabkan error 405. Tinjau dan perbaiki patokan ini jika perlu.
- Lakukan debug dan uji coba. Replikasi error di sistem pengembangan lokal untuk menentukan penyebabnya. Gunakan tool seperti Postman untuk menyimulasikan beragam permintaan HTTP guna menguji respons server.
Tanya jawab (FAQ) error 405 Method Not Allowed
Apa penyebab error 405?
Error 405 terjadi ketika pelanggan mencoba menggunakan metode HTTP yang tidak diizinkan oleh server. Sebagai contoh, masalah ini bisa terjadi ketika pengguna mencoba menggunakan metode seperti PUT alias DELETE pada resource yang hanya mengizinkan permintaan GET alias POST.
Bagaimana langkah mencegah error 405 method not allowed?
Pastikan untuk menggunakan metode HTTP yang sesuai untuk resource yang diminta untuk mencegah error “405 Method Not Allowed”. Periksa pengarsipan server untuk menentukan metode yang diizinkan untuk setiap resource, dan pastikan permintaan tersebut hanya menggunakan metode yang diizinkan.
Apakah error 405 bisa disebabkan oleh izin file yang salah?
Izin file yang salah biasanya tidak memicu error “405 Method Not Allowed” secara langsung. Meski begitu, kesalahan ini bisa menyebabkan jenis error HTTP lainnya, seperti “403 Forbidden”, “404 Not Found”, dan “500 Internal Server Error”.