Ethereum Bakal Ulangi Pergerakan Tahun 2019? Simak Di Sini

Mar 05, 2025 10:28 AM - 1 minggu yang lalu 7756

KincaiMedia – Ethereum (ETH) menunjukkan pola pergerakan nilai yang mirip dengan siklusnya di tahun 2019, terutama dalam kaitannya dengan kebijakan moneter yang diterapkan oleh The Fed. Menurut salah satu analis aset mata duit digital papan atas berjulukan Benjamin Cowen, ETH kembali mengalami pergerakan yang menyerupai periode sebelumnya saat The Fed menerapkan Quantitative Tightening (QT) alias pengetatan kuantitatif.

Jika pola ini berlanjut, Cowen memandang ada kemungkinan The Fed bakal segera mengakhiri kebijakan tersebut, yang dapat berakibat besar pada pasar kripto.

“Pada tahun 2019, Ethereum membentuk pola wedge semala fase QT, di mana nilai berfluktuasi dalam kisaran yang semakin menyempit,” ungkap Cowen di media sosial X, Rabu (5/3/2025).

Cowen menjelaskan, saat itu ETH sempat mengalami fake breakout, sebelum akhirnya jatuh di bawah pola tersebut. Tak lama setelah itu, The Fed menghentikan QT, yang menyebabkan ETH/BTC mencapai titik terendahnya.

“Setelah The Fed menghentikan kebijakan tersebut, nilai ETH/USD sempat naik, tetapi kemudian mengalami koreksi lebih dalam ke area regresinya,” ujarnya.

Kini, pola yang sama kembali terlihat di pasar, Ethereum baru saja turun dari pola wedge dan masuk ke area regresi, persis dengan yang terjadi di tahun 2019.

“Jika sejarah terulang kembali, The Fed mungkin bakal menghentikan QT dalam beberapa bulan ke depan,” kata Cowen.

Baca Juga: Berikut Deretan Level Bitcoin yang Harus Diketahui Trader dan Investor

Meskipun kebijakan moneter The Fed tidak secara langsung didasarkan pada pergerakan nilai Ethereum alias aset mata duit digital lainnya, Cowen percaya bahwa pasar mata duit digital dapat menjadi parameter yang berfaedah untuk memahami kondisi finansial masyarakat secara lebih luas.

“The Fed tidak peduli dengan ETH dan jelas menetapkan kebijakan moneter berasas apa yang terjadi di pasar kripto,” paparnya.

Ia juga menilai, mata duit digital bisa menjadi perangkat untuk memahami kondisi finansial konsumen, yang pada akhirnya memengaruhi gimana The Fed bakal bereaksi terhadap situasi ekonomi.

Dengan kata lain, meskipun The Fed mungkin tidak terlihat secara unik memandang Ethereum, reaksi pasar terhadap kebijakan ekonomi bisa memberikan gambaran tentang kesehatan finansial masyarakat.

“Ini harusnya bisa menjadi pertimbangan dalam keputusan mereka,” pungkas Cowen.

#ETH is still repeating last cycle through the lens of monetary policy.

In 2019, during QT, a wedge formed that ETH mostly stayed in. It then had a fakeout above it before falling below it.

After #ETH fell below its wedge in 2019, the Fed ended QT shortly after.

When the Fed… pic.twitter.com/fjEjO51BBP

— Benjamin Cowen (@intocryptoverse) March 4, 2025

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya