KincaiMedia – Harga Ethereum (ETH) turun drastis hingga mencapai US$ 1.996 pada Maret, level terendah sejak November 2023. Dalam waktu 24 jam, lebih dari US$ 100 juta posisi Ethereum terlikuidasi, sementara minat terbuka (open interest) dalam perdagangan berjangka ETH turun 10,31 persen di beragam bursa.
Melansi dari cointelegraph.com, penurunan tajam ini menimbulkan perdebatan di kalangan analis. Sebagian percaya bahwa ini adalah kesempatan besar untuk membeli, sementara yang lain cemas bahwa Ethereum bisa memasuki tren bearish jangka panjang.
Salah satu aspek yang bisa mendukung Ethereum adalah pembaruan sistemnya yang disebut Pectra. Pembaruan ini baru saja diuji coba di testnet Sepolia pada 5 Maret, dan dianggap sebagai langkah besar dalam meningkatkan ekosistem Ethereum.
Menurut Gabriel Halm, analis dari IntoTheBlack, meskipun pembaruan ini mungkin tidak langsung mengerek nilai ETH, dia tetap melihatnya sebagai perkembangan positif untuk masa depan Ethereum.
Selain itu, analis mata duit digital Louie membandingkan kondisi Ethereum saat ini dengan Bitcoin di tahun 2023. Ia memandang pola pergerakan nilai yang serupa dengan beranggapan bahwa ETH mungkin bakal mengikuti jejak BTC yang akhinya melonjak tinggi setelah mengalami tekanan jual yang besar.
Namun, tidak semua setuju dengan pandangan ini
Baca Juga: 2 Koin Ini Didapuk Bakal Ungguli XRP? Ini Alasannya!
Di sisi lain, analis pasar Matthew Hyland mempunyai pandangan yang lebih pesimistis. Ia menyatakan bahwa Ethereum sudah berada dalam tren turun selama 357 hari terakhir, yang menandakan bahwa aset ini bisa terus melemah.
Hyland juga menegaskan bahwa Ethereum tidak lagi mempunyai hubungan yang kuat dengan Bitcoin, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ia menjelaskan, dulu Bitcoin dan Ethereum selalu bergerak naik alias turun bersama. Namun, sekarang pola itu sudah tidak bertindak lagi.
Lebih lanjut, diagram teknikal menunjukkan pola double-top pada kerangka waktu mingguan dan bulanan. Pola ini sering kali menjadi tanda bahwa nilai bakal turun lebih dalam. Trader mata duit digital Nebranaskagooner memperingatkan bahwa Ethereum bisa turun hingga US$ 1.200, alias 42 persen lebih rendah dari nilai saat ini jika tren terus berlanjut.
Selain tren nilai yang melemah, sebagian besar pemegang Ethereum juga sedang mengalami kerugian.
Menurut informasi dari IntoTheBlock, hanya 26 persen alamat ETH yang tetap mencetak keuntungan, sementara 70 persen lainnya berada dalam kondisi rugi. Sejak 1 Desember 2024, Ethereum telah kehilangan 50 persen dari nilainya hanya dalam waktu 78 hari, menghapus lebih dari US$ 250 miliar kapitalisasi pasar.
Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.
Muhammad Syofri
Trader Forex dan Bitcoin yang sudah bergulat di bagian trading dari tahun 2013. Sering menulis tulisan tentang blockchain, forex dan cryptocurrency.