Ghibah Saat Puasa, Ini Dampaknya

Mar 10, 2025 08:39 AM - 5 hari yang lalu 9865

KincaiMedia, MADINAH --Rasulullah SAW pernah menyuruh seorang wanita untuk berbuka saat dia sedang berpuasa pada bulan suci Ramadhan. Penyebabnya, wanita itu melakukan ghibah (mengumpat) kejelekan orang lain.

Kisah itu diuraikan dalam sabda riwayat ‘Ubaid RA berikut ini. Pada masa Rasulullah SAW, beliau pernah memerintahkan orang-orang berpuasa selama satu hari. Maka mereka pun berpuasa.

Kemudian, ada dua orang wanita yang berpuasa. Mereka tampak sangat menderita lantaran lapar dan dahaga pada sore harinya. Lantas, keduanya mengutus seseorang untuk menghadap Rasulullah SAW. Mereka mau diizinkan agar boleh berbuka puasa.

Rasulullah SAW kemudian memberikan sebuah mangkuk kepada utusan itu agar diberikan kepada kedua wanita tadi. Beliau juga memerintahkan agar kedua wanita itu memuntahkan isi perutnya ke dalam mangkuk tersebut.

Akhirnya, keduanya memuntahkan darah dan daging segar ke dalam mangkuk tersebut. Orang-orang kagum menyaksikannya. Rasulullah SAW bersabda, "Kedua wanita ini berpuasa terhadap makanan yang dihalalkan Allah, tetapi mereka telah membatalkan puasanya itu dengan perbuatan yang diharamkan oleh-Nya. Mereka duduk bersantai sembari menggunjingkan orang lain. Itulah ‘daging-daging’ mereka yang dipergunjingkan."

Agama Islam melarang perbuatan menggunjing. Dalam Alquran surah al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman, yang artinya, "Dan janganlah menggunjingkan satu sama lain."

Secara fikih, bergosip memang tidak membatalkan puasa. Akan tetapi, pahala puasa bisa berkurang alias apalagi lenyap sama sekali lantaran perbuatan itu.

Sabda Nabi SAW, "Lima perihal yang dapat membatalkan pahala puasa, ialah berbicara dusta, ghibah (menggunjing), memfitnah, sumpah bohong dan memandang dengan syahwat"(HR Al-Azdiy).

Beliau juga berpesan, "Barangsiapa yang tidak dapat meninggalkan perkataan kotor dan bohong selama berpuasa, maka Allah subhanahu wata’ala tidak berhajat kepada puasanya.” (HR Bukhari).

Selengkapnya