Golongan Manusia Yang Masuk Surga Tanpa Hisab

Feb 03, 2025 11:51 AM - 1 minggu yang lalu 9902

KincaiMedia, JAKARTA -- Diriwayatkan bahwa Sayyidatina Asma binti Abu Bakar menyampaikan sebuah hadits tentang orang-orang yang masuk surga tanpa hisab. Untuk diketahui, Sayyidatina Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu anha adalah putri dari Abu Bakar Ash-Shiddiq sahabat terdekat Nabi Muhammad SAW. 

Sayyidatina Asma binti Abu Bakar Radhiyallahu anha berbicara bahwa mendengar baginda Nabi Muhammad SAW bersabda, "Pada hari kiamat, semua orang bakal dikumpulkan di suatu tempat. Suara yang diumumkan oleh malaikat pasti bakal terdengar oleh semua orang."

Malaikat mengumumkan, "Di mana orang yang selalu mengingat dan memuji Allah SWT dalam keadaan senang alias susah? Mendengar pengumuman itu, sekelompok manusia berdiri dan masuk surga tanpa hisab."

Kemudian, malaikat mengumumkan lagi, "Di mana orang yang sibuk beragama pada malam hari dan mejauhkan diri dari tempat tidurnya? Sekelompok manusia bangun dan masuk surga tanpa hisab."

Malaikat mengumumkan lagi, "Di mana orang yang perdagangan dan jual belinya tidak melalaikannya dari mengingat Allah SWT? Kemudian sekelompok manusia bangun dan masuk surga tanpa hisab."

Kisah ini juga diriwayatkan dalam hadits lain dengan tambahan bahwa bakal diumumkan, "Penduduk Mahsyar bakal memandang siapakah orang yang mulia?" Kemudian bakal diumumkan lagi, "Mereka adalah orang yang kesibukkan perdagangannya tidak menghalangi dia dari mengingat Allah SWT dan dari mendirikan sholat." (dari Kitab Durrul Mantsur)

Dilansir dari kitab Fadhail Namaz yang disusun Syaikhul Hadits Maulana Muhammad Zakariyya Al-Kandahlawi Rahmatullah alaih dan diterjemahkan Tim Penerjemah Kitab Fadhilah Amal Masjid Jami Kebon Jeruk Jakarta.

Berdasarkan hadits di atas, ada beberapa golongan manusia yang masuk surga tanpa hisab. Di antaranya golongan manusia yang selalu mengingat dan memuji Allah SWT dalam keadaan senang alias susah. Golongan manusia yang sibuk beragama pada malam hari. Golongan manusia yang perdagangan dan jual belinya (dalam pekerjaannya) tidak melalaikannya dari mengingat Allah SWT.

Selengkapnya