Jakarta -
Hari Perempuan Internasional diperingati setiap tanggal 8 Maret. Tahun ini, Hari Perempuan Internasional mengusung tema Untuk SEMUA wanita dan anak perempuan: Hak. Kesetaraan. Pemberdayaan.
Isu tentang kesetaraan kelamin memang tetap menjadi topik yang hangat di peringatan Hari Perempuan Internasional 2025, Bunda. Secara data, kesetaraan kelamin terhadap wanita di Tanah Air memang mengalami kemajuan. Namun, kemajuan yang ditunjukkan tetap diperlukan percepatan.
"Indonesia menunjukkan kemajuan yang lebih baik dibanding banyak negara di Asia Pasifik dalam pencapaian SDGs, meskipun di beberapa bagian tetap diperlukan percepatan, termasuk dalam kesetaraan gender," kata Kepala Perwakilan PBB di Indonesia, Gita Sabharwal, dalam kegiatan UN Press Briefing Hari Perempuan Internasional 2025 di Kantor PBB di Jakarta, Kamis (6/3/2025).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Survei dunia PBB 'We the Women' yang dilakukan tahun lampau menunjukkan, tiga perempat responden di Indonesia percaya bahwa dalam lima tahun ke depan, kondisi mereka bakal lebih baik. Sementara itu, lebih dari dua pertiga menyatakan bahwa mereka mempunyai kendali atas masa depan mereka.
"Di kembali tantangan yang ada, kita tidak boleh melupakan gambaran yang lebih besar, bahwa kebanyakan wanita Indonesia optimis terhadap masa depan mereka," ujar Gita.
Kemajuan kesetaraan kelamin di bumi dan Indonesia
Dalam kesempatan yang sama, Head of Programmes UN Women, Dwi Yuliawati, membeberkan beberapa kemajuan terhadap kesetaraan kelamin di dunia. Menurutnya, saat ini sudah banyak wanita yang berperan-serta dalam beragam sektor, termasuk politik formal, pendidikan, industri, dan bumi bisnis.
"Dari sisi politik, banyak wanita yang sudah menjadi pemimpin, seperti memimpin upaya dan industri. Banyak negara sekarang sudah mempunyai undang-undang yang melindungi wanita dari kekerasan. Di Indonesia, pendidikan untuk wanita juga sudah maju," kata Dwi.
"Salah satu kemajuan yang paling besar adalah kegiatan orang muda, terutama orang muda wanita terhadap kesetaraan gender," sambungnya.
Meski sudah mengalami kemajuan, tapi ada beberapa perihal yang perlu digarisbawahi. Kemajuan yang terjadi tidak cukup cepat, Bunda.
"Selama 20 tahun, partisipasi angkatan kerja wanita tetap stagnan. Lalu, dibutuhkan waktu 137 tahun bagi wanita dan anak wanita untuk terbebas dari kemiskinan ekstrem," ujar Dwi.
Selain itu, kemajuan teknologi juga dapat berisiko menakut-nakuti perempuan. Dwi mengatakan bahwa kemajuan teknologi seperti dua sisi mata duit yang dapat memberikan keuntungan, namun di saat berbarengan bisa merugikan perempuan.
"Kemajuan teknologi memberikan dua sisi mata uang, ada kemungkinan wanita menikmati dan memperoleh manfaat, tapi ini juga bisa menjadi platform untuk melakukan kekerasan," ungkapnya.
Kesenjangan kelamin di Indonesia tetap terjadi
Hingga kini, data-data tetap menunjukkan adanya kesenjangan kelamin di Indonesia, Bunda. Gender Specialist dari UNDP, Agnes Gurning, mengatakan bahwa nomor Indeks Ketimpangan Gender (IKG) tahun 2023 memang menunjukkan perbaikan dalam kesetaraan kelamin di Indonesia. Namun, ada beberapa komponen yang perlu dilihat lagi, seperti kesehatan reproduksi, pemberdayaan perempuan, dan pasar tenaga kerja.
Pada dimensi kesehatan reproduksi, informasi menunjukkan bahwa 0,258 proporsi wanita usia 15-49 tahun yang melahirkan hidup pertama berumur kurang dari 20 tahun. Sementara itu, sekitar 12 persen alias 0,126 wanita di rentang usia tersebut melahirkan hidup tidak di akomodasi kesehatan.
"Itu artinya, akomodasi kesehatan tetap belum bisa diakses oleh semua wanita alias ibu hamil," ujar Agnes.
Pada dimensi pemberdayaan, persentase personil legislatif wanita sekitar 22,14 persen. Sedangkan persentase masyarakat dengan pendidikan SMA ke atas untuk wanita tetap di nomor 37,60 persen.
Terakhir adalah dimensi pasar tenaga kerja. Menurut IKG, tingkat partisipasi angkatan kerja wanita sebesar 54,52 persen, sementara laki-laki 84,26 persen.
Demikian laporan mengenai perkembangan kesetaraan kelamin di Indonesia selama beberapa tahun terakhir yang dipaparkan PBB di Indonesia dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional 2025. Semoga info ini berfaedah ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/som)