KincaiMedia – Berikut ini adalah hikmah diciptakannya mata. Mata adalah salah satu hidayah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Organ mini yang berada di wajah ini mempunyai peran yang sangat vital dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan mata, manusia dapat memandang keelokan dunia, membaca pengetahuan pengetahuan, mengenali orang yang dicintai, serta memahami tanda-tanda kebesaran Allah di sekelilingnya. Namun, hikmah pembuatan mata tidak hanya terletak pada fungsinya, tetapi juga pada pelajaran mendalam yang bisa kita ambil darinya.
Mata merupakan salah-satu organ tubuh yang krusial. Sebab, mata bekerja mendeteksi keadaan benda-benda alias tempat sekitar apakah gelap alias terang. Sehingga, mata memegang peranan krusial dalam tubuh. Selain itu, dengan adanya mata manusia dapat menikmati pesona keelokan bumi dan keajaiban alam semesta yang menjadi dalil keesaan Allah. Sebagaimana firman-Nya,
اِنَّ فِی خَلْقِ السَّمٰوَاتِ وَالْاَرْضِ وَخْتِلَافِ الَّيْلِ والنَّهَار الَّتی تَجْرِی فِی الْبحْرِ بِمَا يَنْفَعُ النَّاسَ وَمَا اَنْزَلَ الله مِنَ السَّمَاءِ مِنْ مَاءٍ فَاَحْيَا بِهِ الْاَرْضَ بَعْدَ مَوْتِهَا وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَابَّۃٍ وَتَصْرِيْفِ الرِّيَاحِ والسَّحَابِ المُسَخَّرِ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْاَرْضِ لَاٰيَاتٍ لِقَوْمٍ يَعْقِلُونَ
“sesungguhnya dalam pembuatan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berfaedah bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lampau dengan air itu Dia hidupkan bumi yang sudah meninggal (kering)-nya dan dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan)
Dengan penglihatan mata terhadap buatan langit dan bumi beserta isinya manusia dapat menginterpretasikan bahwa semua itu merupakan parameter kekuasaan Allah. Maka dari itu, Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Bidayatu al-Hidayah menyuruh untuk menjaga pandangan dari empat hal:
- Melihat kepada orang lain yang bukan mahram selain ada hajad kebaihkkan, misalnya lantaran mau menghitbahnya, itupun sebatas muka dan tangan.
- Melihat gambar alias foto wanita elok dengan syahwat
- Memandang buruk orang lain, dan
- Melihat kejelekan orang lain.
Secara eksklusif, mata berfaedah untuk melihat, bukan meraba maupun menyentuh. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa ibadahnya mata adalah melihat, begitu pula maksiatnya mata adalah dengan melihat. Ibadah alias maksiatnya mata tentunya sesuai objek yang dilihat dan langkah dia melihat. Jika objek penglihatannya sesuai perintah kepercayaan tentunya itu berbobot ibadah, begitu pula sebaliknya. Jika dia memandang alias memandang dengan langkah yang tidak sesuia dengan perintah kepercayaan maka tentunya berbobot maksiat, begitu pula sebaliknya.
Nabi berfirman yang dikutip oleh Sheikh Zainuddin bin Abdul Aziz dalam kitabnya Irsyadu al-‘Ibad fi Sabili ar-Rosyad
. . . . فَالْعَيْنَانِ زِنَاهُمَا النَّظَرُ. . .
“. . . . Maka adapun zina kedua mata adalah melihat. . . .”
Menurut Imam al-Baihaqi, bukan saja laki-laki yang memandang wanita yang bukan mahram yang berdosa, bakal tetapi wanita yang dilihatnya pun juga berdosa jika jelas dia membiarkan dirinya menjadi objek dari penglihatan itu, seperti membuka aurat di tempat terbuka. Sabda Nabi Saw.,
لَعَنَ اﷲ النَّاظِرَ وَالْمَنْظُرَ اِلَيْهِ
“Allah melaknat yang memandang dan yang dilihat”.
Dalam kitab yang sama, Imam al-Ashbihani mengatakan pada hari hariakhir semua mata bakal menangis selain tiga, ialah mata yang memalingkan pandangannya dari hal-hal yang diharamkan; mata yang tidak tidur malam lantaran beribadah; serta mata yang selalu melintangkan air matanya lantaran takut kepada Allah SWT.
Dengan demikian, hikmah diciptakannya mata dalam Islam, bahwa pembuatan mata adalah bukti nyata dari kebesaran, kasih sayang, dan hikmah Allah. Mata tidak hanya membantu manusia memandang dunia, tetapi juga menjadi sarana untuk mengenal Tuhannya, berterima kasih atas nikmat-Nya, dan introspeksi diri.
Namun, mata juga mempunyai tanggung jawab besar: digunakan untuk kebaikan dan dihindarkan dari hal-hal yang diharamkan. Dengan memahami hikmah pembuatan mata, manusia dapat menjadi lebih bijak dalam memanfaatkan hidayah ini dan semakin dekat kepada Allah, Sang Maha Pencipta