Hukum Membaca Yasin Tiga Kali Di Malam Nisfu Sya’ban 

Feb 11, 2025 11:40 AM - 1 bulan yang lalu 26539

KincaiMedia – Salah satu tradisi penduduk NU di malam Nisfu sya’ban adalah membaca surah Yasin sebanyak tiga kali. Lantas gimana norma membaca Yasin malam Nisfu Sya’ban.

Menurut KH. Abdul Hamid Kudus di dalam kitab Kanzun Najah was Surur mengutip dari Imam Dhairabi tentang keistimewaan dan tata caranya. Beliau menyebut surat Yasin dibaca sebanyak tiga kali dengan niat-niat yang tertentu.

Yasin pertama diniatkan agar panjang umur, kedua agar terhindar dari ancaman dan ketiga diberikan kecukupan. Imam Dhairabi mengatakan dengan izin Allah semua niat itu bakal dikabulkan sebagaimana yang sudah terbukti (minal mujarrabat). (Kanzun Najah was Surur: 161) Dapat diunduh di sini:

Tradisi yang turun temurun ini belakangan dianggap bermasalah oleh sebagian kalangan. Alasannya hanya lantaran tidak dapat dibuktikan dasarnya secara keilmuan. Pertanyaannya adalah benarkah tidak ada dasarnya? Dan apakah tradisi tersebut lantas dilarang hanya lantaran tidak ada dasarnya?.

Dalam Usul Fikih dikenal ada dua macam dalil: pertama dalil kulli ialah dalil-dalil yang berkarakter dunia alias juga disebut dengan prinsip-prinsip umum. Kedua dalil tafsili ialah dalil-dalil yang berkarakter spesifik dan tertentu. Secara spesifik mungkin tidak ditemukan dalil baik dari al-Quran maupun as-Sunnah tentang perintah untuk membaca tiga kali surat Yasin di malam nisfu sya’ban, namun dia berlindung di bawah dalil kulli berupa perintah untuk membaca al-Quran, perintah untuk memperbanyak ibadah dan kebaikan di bulan Sya’ban dan malam nisf sya’ban secara khusus.  

Bulan Sya’ban misalnya banyak sekali riwayat yang menunjukkan kemuliaannya. Antara lain Nabi banyak mempuasai Sya’ban apalagi dalam sebuah riwayat menyebut tidak ada bulan yang paling banyak Nabi puasa setelah Ramadhan selain bulan Sya’ban. (Sunan an-Nasai, jilid 3. Hal. 176).

Riwayat lain juga menunjukkan bahwa Nabi puasa di pertengahan Sya’ban yang lebih dikenal dengan nisfu sya’ban. Dan pada hari itu pula Allah mengangkat semua kebaikan manusia sehingga Nabi memilih untuk berpuasa agar saat diangkat kebaikan beliau sedang berpuasa. (Sunan An-Nasai, jilid 4. Hal. 201)

Bahkan malam nisfu sya’ban termasuk malam-malam yang sangat spesial lantaran termasuk empat malam yang Allah bukakan pintu kebaikan di dalamnya ialah malam idul adha, idul fitri, nisfu sya’ban dan malam arafah. Begitu pula di malam nisfu sya’ban Allah turun ke langit bumi membawa pembebasan bagi hamba-hamba-Nya. (HR At-Thabrani dan Ibnu Majah)

Semua riwayat-riwayat yang menunjukkan keistimewaan malam nisfu sya’ban ini secara tidak langsung memerintahkan untuk menghidupkan malam nisfu sya’ban dengan memperbanyak ibadah dan kebaikan termasuk membaca Yasin tiga kali. Begitu juga riwayat-riwayat tentang keistimewaan membaca al-Quran dan Yasin secara unik juga menjadi dalil kulli yang mendorong untuk banyak membacanya termasuk di malam nisfu sya’ban. 

Bahkan membaca Yasin tiga kali ini tidak bertentangan dengan satu dalil tafsili-pun sehingga secara norma tidak bermasalah justru dianjurkan sebagai upaya menghidupkan malam nisfu sya’ban. Ini sesuai dengan yang disebutkan oleh Imam Ibnu Rajab bahwa menghidupkan malam nisfu sya’ban dianjurkan secara berjamaah di masjid. (Lathaif al-Ma’arif, hal. 137).

Demikian halnya mengkhususkan malam nisfu sya’ban dengan ibadah tertentu seperti membaca Yasin tiga kali itu hukumnya boleh asalkan tidak sampai menganggapnya wajib. Hal itu berasas riwayat Bukhari bahwa Rasulullah mendatangi Masjid Quba setiap hari Sabtu kadang melangkah kadang berkendaraan. 

Wal hasil, tradisi membaca Yasin tiga kali di malam nisfu sya’ban hukumnya boleh. Dan sangat berlebihan jika ada orang yang mengatakan bid’ah yang terlarang hanya lantaran tidak menemukan dalilnya secara spesifik dari al-Quran alias as-Sunnah. Wallahu a’lam. 

Selengkapnya