Hukum Merayakan Hari Valentine

Feb 11, 2025 12:00 PM - 1 bulan yang lalu 26950

Hari Valentine dianggap oleh pemuda era sekarang sebagai hari kasih sayang. Namun, tanpa mereka sadari, hari itu justru menjadi momen di mana banyak terjadi perzinahan. Sejarah hari Valentine tidak terlepas dari kisah seorang pendeta yang melakukan hubungan tidak halal. Perayaan ini merupakan tradisi non-Muslim yang ditakutkan bakal merusak nilai-nilai Islam, sehingga kita sebagai umat Muslim wajib untuk tidak mengikutinya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

مَنْ تَشَبَّهَ بِقَوْمٍ فَهُوَ مِنْهُمْ

“Barangsiapa meniru suatu kaum, maka dia termasuk golongan mereka.” (HR. Abu Dawud no. 4031)

Hadis di atas menjelaskan larangan untuk mengikuti seremoni orang kafir, seperti hari Valentine.

Secara umum, perayaan-perayaan seperti ini tidak ada syariatnya dalam Islam, sehingga kudu dijauhi oleh orang beriman. Dan hal-hal yang bertentangan dengan petunjuk Allah dan petunjuk Rasul-Nya, kudu kita tinggalkan. Oleh lantaran itu, perkara seperti ini kudu kita ingatkan kepada kaum muslimin, khususnya para pemuda di era ini.

Donasi Website KincaiMedia

Acara valentine ini merupakan corak syiar-syiar dari orang kafir alias simbol-simbol dari kepercayaan lain, sehingga sebagai seorang muslim, kita wajib menjauhi seremoni seperti ini. Di antara sifat orang-orang beragama (ibadurrahman) yang Allah ceritakan di dalam Al-Quran adalah menjauhi acara-acara yang mengandung kesyirikan alias mengarah kepada menyekutukan Allah. Allah Ta’ala berfirman,

وَالَّذِينَ لَا يَشْهَدُونَ الزُّورَ وَإِذَا مَرُّوا بِاللَّغْوِ مَرُّوا كِرَامًا

“Dan orang-orang yang tidak memberikan kesaksian palsu, dan andaikan mereka berjumpa dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berguna, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya …” (QS. Al-Furqan: 72)

Maksud dari “perbuatan-perbuatan yang tidak berguna” di sini bisa dimaksudkan dengan acara-acara yang tidak berfaedah, seperti hari Valentine ini.

Sebagai penutup, umat Muslim kudu hati-hati terhadap seremoni seperti hari Valentine yang tidak sesuai dengan hukum Islam dan bisa mengarah pada perilaku yang menyimpang. Menjaga adab dan menjauhi budaya yang berseberangan dengan aliran kepercayaan adalah keharusan setiap Muslim. Dengan demikian, kita diingatkan untuk tetap berada di jalan yang diridai Allah dan menghindari segala corak seremoni yang tidak mempunyai dasar dalam aliran Islam.

Baca juga: Ada Apa di Balik Valentine’s Day?

***

Penulis: Rizka Fajri Indra

Artikel KincaiMedia

Referensi:

https://www.youtube.com/watch?v=GrzL8cJD4RI (Bincang Santai: Hari Valentine – Ustadz Abdullah Taslim, MA.)

Mukhtarat Al-Iqtidha’ Ash-Shirathal Mustaqim, penulis Syekhul Islam Ibnu Taimiyah (edisi terjemahan)

Selengkapnya