Hukum Vasektomi Dalam Islam, Apakah Diperbolehkan?

Dec 20, 2024 09:00 PM - 1 bulan yang lalu 42783

Jakarta -

Vasektomi, tindakan medis untuk 'memutus jalur keturunan', mungkin sudah tidak asing lagi Bunda. 

Vasektomi merupakan pilihan kontrasepsi yang kondusif dan efektif bagi Ayah yang percaya tidak mau mempunyai anak di masa mendatang. Menurut Mayoclinic, vasektomi nyaris 100 persen efektif dalam mencegah kehamilan. Dengan vasektomi sang Ayah tidak perlu menggunakan perangkat kontrasepsi sebelum berasosiasi seks, seperti memakai kondom.

Tapi, gimana sebenarnya Islam memandang perihal ini?

Apa itu vaksetomi?

Vasektomi adalah prosedur medis untuk menghentikan keahlian seorang laki-laki mempunyai anak. Bukan tanpa alasan, vasektomi biasanya dilakukan untuk mencegah kehamilan permanen.

Dalam tindakan medisnya, saluran mini di skrotum yang membawa sperma dipotong alias diblokir, sehingga sperma tidak dapat meninggalkan tubuh dan menyebabkan kehamilan. Selain itu, biaya vasektomi jauh lebih murah daripada biaya sterilisasi wanita (ligasi tuba) alias biaya jangka panjang obat kontrasepsi untuk perempuan.

Secara umum, vasektomi adalah prosedur yang kondusif dengan akibat komplikasi yang sangat rendah. Beberapa pengaruh samping ringan seperti nyeri alias pembengkakan biasanya lenyap dalam beberapa hari. Jika dilakukan oleh tenaga medis yang berpengalaman, vasektomi sangat jarang menyebabkan masalah jangka panjang.

Pandangan Islam soal vasektomi

Dalam Islam, punya keturunan adalah hidayah besar. Rasulullah SAW apalagi mendorong umatnya untuk memperbanyak generasi. Jadi, tindakan yang permanen menghentikan keahlian mempunyai anak dianggap tidak sesuai dengan prinsip ini.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengharamkan vasektomi. Dilansir dari detikcom, Menurut Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Niam, MUI menetapkan bahwa vasektomi dan tubektomi haram lantaran sebagai corak pemandulan. Penetapan tersebut sudah ada sejak tahun 1979.

Namun, pada 2009 baik master ahli maupun pihak BKKBN melakukan kajian ulang. Dalam hasil keputusan ijtima’ ustadz Komisi Fatwa Se-Indonesia tahun 2012 menjelaskan bahwa Vasektomi, yang dalam terminologi BKKBN dikenal dengan istilah MOP (medis operasi pria) merupakan salah satu metode kontrasepsi efektif yang masuk sistem program BKKBN. Kelebihan perangkat kontrasepsi ini adalah mempunyai pengaruh samping sangat kecil, tingkat kegagalan sangat mini dan berjangka panjang.

Meski begitu, vasektomi tetap haram dalam Islam, namun keharaman itu dengan perkecualian. Ada syarat tertentu yang memungkinkan vasektomi diperbolehkan. Berikut syaratnya:

1. Untuk tujuan yang tidak menyalahi syari’at. Kalau dilakukan tanpa argumen syar’i (hanya lantaran malas punya anak), hukumnya condong ke makruh alias apalagi haram.

2. Tidak menimbulkan kemandulan permanen. Ada agunan dapat dilakukan rekanalisasi yang dapat mengembalikan kegunaan reproduksi seperti semula

3. Tidak menimbulkan ancaman (mudlarat) bagi yang bersangkutan. Tidak dimasukkan ke dalam program dan methodekontrasepsi mantap.

Alternatif kontrasepsi lain untuk pria

Jika vasektomi terasa terlalu permanen alias bukan pilihan yang cocok untuk keluarga, Bunda tidak perlu khawatir! Ada banyak pengganti kontrasepsi lain yang bisa dipertimbangkan berbareng pasangan. Berikut beberapa opsi yang mungkin sesuai kebutuhan:

1. Kontrasepsi hormonal untuk istri

Pilihan ini melibatkan penggunaan hormon untuk mencegah kehamilan.

Contoh:

  1. Pil KB: Mudah digunakan, tetapi memerlukan kedisiplinan untuk diminum setiap hari.
  2. Suntik KB: Efektif selama 1-3 bulan, cocok untuk Bunda yang mau praktis.
  3. Implan KB: Ditanam di bawah kulit, efektif hingga 3-5 tahun.

2. IUD (intrauterine device)

IUD adalah perangkat kontrasepsi berbentuk mini yang ditempatkan di dalam rahim.

Jenis IUD:

  • IUD tembaga: Tanpa hormon, efektif hingga 10 tahun.
  • IUD hormonal: Mengandung hormon yang dilepaskan perlahan, efektif hingga 5 tahun.

3. Kondom (pria alias wanita)

Kondom adalah salah satu metode kontrasepsi non-hormonal yang paling umum digunakan.

4. Metode almanak (pantang berkala)

Metode ini melibatkan kalkulasi masa subur istri dan menghindari hubungan seksual pada masa subur.

5. Tubektomi (sterilisasi untuk wanita)

Tubektomi adalah prosedur medis untuk memotong alias mengikat saluran telur wanita, mencegah sperma berjumpa sel telur.

Dengan langkah di atas, rencana Bunda untuk mempunyai anak tetap elastis dan tidak ada tindakan permanen yang berisiko menyalahi syariat. Namun, apa pun pilihan kontrasepsi Bunda, pastikan itu adalah keputusan berbareng antara Bunda dan pasangan. Diskusikan kebutuhan, manfaat, dan kekhawatiran masing-masing. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya