ILUSTRASI Perangko bergambar Ibnu Khaldun. Pada masa hidupnya, perintis sosiologi modern itu pernah menyelamatkan masyarakat Damaskus dari ancaman anihilasi Timur Lenk
KincaiMedia, JAKARTA -- Ibnu Khaldun merupakan tokoh krusial dalam peradaban Islam dari abad ke-14. Dalam bumi modern, dia bergelar macam-macam. Mulai dari Bapak Sosiologi, peletak dasar Filsafat Sejarah, perintis Ilmu Ekonomi, hingga penggagas teori politik.
Pemilik nama komplit Abdul Rahman bin Khaldun itu lahir di Tunis pada 1332. Dia menulis banyak karya. Di antaranya adalah Kitab al-Ibar yang terdiri atas tujuh jilid. Jilid pertamanya berjudul Muqaddimah yang di Dunia Barat juga dinamakan Prolegomena. Berikutnya, Ta’rif ialah semacam autobiografi Ibnu Khaldun.
Nama Ibnu Khaldun mencuat secara dunia pada abad ke-17. Hal ini agaknya wajar. Sebab, semasa hidup Ibnu Khaldun, peradaban Islam sedang meredup, baik di Timur maupun Barat.
Sementara, orang-orang Eropa baru mengetahui karya-karyanya sejak abad ke-19. Para intelektual sosial Eropa begitu terkesan dengan pemikiran Ibnu Khaldun mengenai sosiologi yang mendahului zamannya, khususnya dalam Muqaddimah. Sebagai informasi, istilah sosiologi itu sendiri baru muncul pada abad ke-19 ketika digagas filsuf Prancis, Auguste Comte.
Keistimewaan Muqaddimah
Muqaddimah merupakan karya yang melejitkan nama Ibnu Khaldun dalam peta peradaban Islam. Buku ini dianggap sebagai uraian yang paling sistematis tentang seluk-beluk pengetahuan sosial. Lantaran itu, pembacanya dapat memahami secara mendalam situasi bumi Muslim dalam abad pertengahan.
Filsuf dan sejarawan Inggris, Arnold J Toynbee, mengagumi Muqaddimah sebagai karya paling luar biasa yang pernah ditulis dalam era kapanpun dan di manapun. Baginya, Ibnu Khaldun merupakan orang pertama yang memperlakukan sejarah sebagai sebuah ilmu, alih-alih narasi subjektif.
Adapun menurut Charles Issawi, Ibnu Khaldun adalah tokoh terawal yang menemukan dasar-dasar sosiologi. Khususnya, pemikiran bahwa kejadian sosial mematuhi suatu norma tertentu yang mesti dicari sosiolog.