KincaiMedia, JAKARTA -- Dokter ahli obstetri dan ginekologi dari Rumah Sakit Umum Daerah Johar Baru dr. Matthew Simangunsong, Sp.OG menyarankan ibu mengandung sebaiknya tidak memaksakan diri saat menjalani puasa, terutama jika muncul keluhan.
"Ibu mengandung jika berpuasa boleh, tapi jangan dipaksakan ya. Biasanya keluhan-keluhan yang muncul pada saat berpuasa itu jadi mual, nyeri ulu hati. Kalau emang itu sudah muncul, tidak bisa kita toleransi ya jangan dipaksakan, ditunda saja dulu puasanya," kata dr. Matthew dalam webinar yang diikuti secara daring dari Jakarta, Jumat.
Dokter Matthew juga menyarankan jika ibu mengandung mau menjalani puasa bisa dilakukan secara bertahap, mulai dari puasa separuh hari.
"Jadi lambung dan kondisi tubuh kita pun bisa terbiasa. Mungkin 3 hari awal separuh hari, lampau makin lama, kelak mungkin setelah seminggu ke depannya bisa full puasanya," ujarnya.
Jika sudah sukses dirasa satu hingga dua minggu tidak terjadi masalah saat menjalani puasa, dia menyarankan ibu mengandung tetap memastikan berat badan dalam keadaan normal.
"Bila kita tidak bisa cek ke master alias ke perawat untuk pemeriksaan USG mengukur berat bayinya, paling sederhana kita potokannya berat badan dari si ibunya," ucap dia.
"Kalau 1-2 minggu kita berpuasa, tapi berat badan malah turun berfaedah asupan makanannya kurang. Nah jika turun berat badannya saya tidak rekomendasikan lagi untuk berpuasa (ibu hamil) di kemudian hari," lanjutnya.
Lebih lanjut dia menambahkan ibu mengandung yang dalam kondisi diperbolehkan berpuasa juga perlu memperhatikan beberapa hal, seperti pastikan mengonsumsi makan tiga kali sehari.
"Jadi gimana caranya kalian bisa mengatur makannya pada saat sahur, pada saat buka, dan sebelum tidur. Jadi pastikan ada konsumsi makan berat tiga kali sehari. Karena jika misalkan tidak sampai itu biasanya berat badanya turun kebutuhanya juga turun," katanya.
Untuk komposisi makanannya ibu mengandung tetap paling utama mengonsumsi protein dan lemak, lantaran yang paling dibutuhkan si janin. Jadi konsentrasi makan lauk-pauk, seperti ayam, ikan, daging, telur, dan sayur-sayuran. Untuk karbohidrat, seperti nasi itu tetap diperlukan namun porsinya tidak dominan, tetap dominannya kudu di lauk-pauk.
Menurut dia mengonsumsi jenis takjil dan yang manisnya boleh, namun ada batasannya. Misalkan jika pakai persentase, mungkin hanya 20-30 persen untuk bagian-bagian karbohidrat dan yang manis-manis, sisanya di protein dan lemak.
Selain itu, krusial juga mengonsumsi asupan cairan untuk mencegah dehidrasi, menurut master Matthew ibu mengandung kebutuhan mengonsumsi minum air putih sekitar 2,5 liter.
"Harus jaga kondisi ya pastikan makan dan minumnya bagus. Makanan-makanan yang rendah karbo itu biasanya lebih bagus dibandingkan kebanyakan karbohidrat. Biasanya jika sudah sahurnya itu terlalu banyak nasi, tepung-tepungan itu kelak dia meningkatkan masam lambung. Jadi malah bikin kita enggak kuat untuk berpuasa," ujarnya.
sumber : Antara
English (US) · 
Indonesian (ID) ·