Jakarta -
Dalam menjalani kehamilan, apalagi sebelum menjalaninya, seorang calon ibu diharapkan dalam kondisi sehat dan bugar. Ibu mengandung yang mempunyai kondisi tubuh obesitas dan PCOS (polycystic ovary syndrome) biasanya mendapat perhatian unik dari master kandungan karena mungkin bakal menghadapi beberapa risiko, Bunda.
Ya, dalam sebuah penelitian terbaru dari Norwegian University of Science and Technology (NTNU), wanita dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan obesitas mempunyai akibat lebih tinggi melahirkan bayi yang lebih mini dalam perihal berat lahir, panjang, dan lingkar kepala.
Dalam studi tersebut, 390 anak yang lahir dari wanita dengan PCOS dibandingkan dengan sekitar 70.000 anak dari Studi Kohort Ibu, Ayah, dan Anak Norwegia. Para peneliti menemukan bahwa rata-rata, bayi yang lahir dari ibu dengan PCOS mempunyai berat badan lebih sedikit, lebih pendek, dan mempunyai lingkar kepala yang lebih mini saat lahir. Hal ini khususnya terjadi ketika ibu mengalami obesitas, yang berfaedah mereka mempunyai BMI lebih dari 30.
Menurut Profesor Eszter Vanky di Departemen Kedokteran Klinis dan Molekuler NTNU, pada wanita dengan berat badan normal yang menderita PCOS, mereka hanya menemukan bahwa anak-anak mereka mempunyai berat badan lahir lebih rendah dibandingkan dengan wanita yang tidak menderita PCOS. Kelompok anak yang lahir dari ibu dengan obesitas adalah yang paling menonjol.
"Bayi-bayi ini mempunyai berat badan lebih rendah, perawakan lebih pendek, dan lingkar kepala lebih kecil. Obesitas memberikan beban tambahan pada ibu yang menderita PCOS dan anak-anak mereka," ujar Vanky dikutip dari News Medical Net.
Plasenta bekerja berlebihan pada ibu mengandung obesitas & PCOS
PCOS erat kaitannya dengan kelebihan berat badan dan obesitas. Rata-rata, wanita dengan PCOS mempunyai BMI (Body Mass Index) yang lebih tinggi, bertambah berat badan selama kehamilan, dan 25 persen dari mereka mengalami glukosuria gestasional. Yang artinya, ada kemungkinan punya bayi yang besar.
Akan tetapi, hasil dari penelitian justru sebaliknya, Bunda. perempuan-perempuan ini melahirkan bayi yang lebih mini dari rata-rata. Para peneliti tetap belum tahu mengapa, tetapi mereka memandang bahwa plasenta terpengaruh pada perempuan-perempuan ini.
Peneliti lainnya, Maren Talmo dan Ingvild Fløysand, menjelaskan bahwa plasenta pada wanita yang mengalami obesitas dam PCOS tersebut berukuran lebih kecil. Vanky juga mengatakan bahwa plasenta bekerja berlebihan.
"Plasenta memberikan nutrisi kepada bayi melalui tali pusar. Pada wanita dengan PCOS, kita memandang bahwa plasenta umumnya berukuran lebih kecil. Pada saat yang sama, plasenta kudu menyediakan semua yang dibutuhkan bayi, sehingga kudu bekerja sangat keras untuk memenuhi tuntutan ini. Namun, terkadang plasenta tidak dapat memenuhinya, yang dapat menyebabkan insufisiensi plasenta dan, dalam kasus yang jarang terjadi, kematian janin."
Risiko lain untuk ibu mengandung obesitas & PCOS
Ibu mengandung yang obesitas alias mempunyai BMI yang tinggi dan PCOS selama kehamilan meningkatkan akibat beragam komplikasi kehamilan. Dikutip dari Mayo Clinic dan Healthline, akibat komplikasi termasuk:
- Keguguran, lahir mati, dan keguguran berulang.
- Diabetes gestasional.
- Komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan hipertensi dan tanda-tanda.
- kerusakan pada sistem organ lain, paling sering hati dan ginjal (preeklamsia).
- Masalah jantung.
- Sleep apnea.
- Kebutuhan untuk operasi caesar dan akibat komplikasi operasi caesar, seperti jangkitan luka.
Memiliki obesitas selama kehamilan juga telah dikaitkan dengan peningkatan akibat beragam masalah kesehatan bagi bayi, termasuk:
- Kelainan bawaan.
- Berbadan jauh lebih besar dari rata-rata saat lahir (makrosomia janin).
- Masalah pertumbuhan.
- Asma pada anak.
- Obesitas pada anak.
- Masalah kognitif dan keterlambatan perkembangan.
Mengubah pola hidup bagi pengidap PCOS dan obesitas
perempuan dapat membikin perubahan style hidup untuk mengelola PCOS dan menjaga kesehatan. Dilansir Pregnancy Baby Birth, perubahan tersebut meliputi:
- Menjaga berat badan yang sehat
- Makan dengan sehat
- Olahraga
- Mengelola stres
- Cukup tidur
Perubahan style hidup ini dapat mengurangi indikasi PCOS dan meningkatkan kesempatan untuk hamil.
Jika mengalami obesitas alias kelebihan berat badan, penurunan berat badan sebesar 5 - 10 persen dapat mengembalikan siklus menstruasi yang normal. Konsultasikan dengan master untuk mendapatkan pedoman tentang langkah membikin perubahan style hidup yang efektif, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)