Mimisan pada saat mengandung merupakan perihal yang normal terjadi akibat ketidakseimbangan hormon. Namun, ada yang beranggapan ibu mengandung yang sering epistaksis bakal menular ke janin. Ini mitos apa kebenaran ya?
Mimisan secara medis dikenal sebagai ‘epistaksis’ yang berfaedah ‘menetes’ dalam Bahasa Yunani. Ini sangat umum terjadi sehingga nyaris setiap orang pernah mengalaminya setidaknya sekali dalam hidup. Biasanya terjadi saat tetap anak-anak.
Jika Bunda belum pernah epistaksis kemudian baru mengalaminya saat mengandung maka kemungkinan ini ada kaitannya dengan kehamilan. Bunda tidak perlu cemas lantaran mengalami mimisan.
Penyebab epistaksis pada ibu hamil
Sekitar 20 persen ibu mengandung mengalami mimisan. Itu berfaedah 1 dari 5 ibu mengandung yang mengalaminya. Mimisan ini bisa menjengkelkan dan mengganggu. Namun biasanya epistaksis bukan pertanda ada yang salah.
Salah satu penyebab epistaksis pada ibu hamil, menurut laman Cleveland Clinic, bisa lantaran perubahan dalam tubuh ibu hamil.
Berikut beberapa perihal yang dapat menyebabkan epistaksis selama kehamilan.
- Peningkatan volume darah: Saat hamil, jumlah darah dalam tubuh meningkat drastis. Peningkatan volume darah ini menyebabkan pembuluh darah lembut di lapisan hidung lebih mudah pecah lantaran tekanan.
-
Perubahan hormonal: Perubahan hormonal dapat menyebabkan banyak indikasi selama kehamilan. Hidung mungkin lebih tersumbat. Hormon yang sama yang menebalkan lapisan rahim dapat memengaruhi selaput lendir di hidung, membuatnya lebih rentan terhadap pendarahan.
-
Dehidrasi: Lebih mudah mengalami dehidrasi saat Bunda mengandung lantaran memerlukan lebih banyak air. Saat ibu mengandung mengalami dehidrasi, selaput lendir di hidung menjadi kering dan pecah-pecah. Ini bisa menjadi penyebab epistaksis selama kehamilan.
-
Alergi alias pilek: Pembuluh darah di hidung mudah teriritasi dan meradang jika ibu mengandung mempunyai alergi musiman alias pilek. Hal ini membikin pembuluh darah tersebut rentan pecah. Kondisi yang disebut rinitis kehamilan (pembengkakan selaput lendir di hidung) menyebabkan hidung tersumbat terutama pada trimester pertama. Kondisi ini juga dapat menyebabkan mimisan.
Mimisan saat mengandung bakal tularkan ke bayi?
Ibu mengandung yang epistaksis tidak perlu cemas jika dapat menularkan ke bayinya. Faktanya menurut dr. Mahatma Sotya Bawono, SpTHT, epistaksis alias keluarnya darah dari hidung bukanlah suatu kondisi yang pasti bakal diturunkan pada anak.
"Tetapi jika kondisi epistaksis tersebut disebabkan lantaran alergi alias penyakit kelainan pembuluh darah (teleangiektasia), kondisi tersebutlah yang diturunkan ke janin dan pada akhirnya dapat menyebabkan mimisan," terang dr. Bonnie ini dikutip dari detikcom beberapa waktu lalu.
Dilansir laman Assunta, Dokter Bedah THT Konsultan, Dr Chang Chew Ming, mengatakan bahwa epistaksis adalah bagian normal dari kehamilan lantaran ketidakseimbangan hormon.
"Mimisan tidak bakal memengaruhi bayi dan tidak menunjukkan adanya kelainan pada ibu alias janin yang sedang tumbuh, selain menyebabkan banyak tekanan dan kecemasan," ujar Ming.
Menurutnya, epistaksis pada ibu mengandung juga bisa terjadi akibat meningkatnya stres emosional sehingga meningkatkan sirkulasi darah di sekitar tubuh dan area wajah. Karena itu, krusial untuk mengelola stres dan amarah.
Gejala epistaksis saat hamil
Ibu mengandung mungkin mengalami epistaksis dari salah satu alias kedua lubang hidung. Mimisan ini dapat berjalan dari beberapa detik hingga nyaris 10 menit. Mimisan mungkin hanya berupa bercak alias pendarahan hebat. Atau, ibu mengandung mungkin mengalami darah kering dan berkerak di hidung yang tidak disadari.
Jika Bunda mengalami epistaksis saat berebahan alias tidur, Bunda mungkin tidak menyadarinya. Namun, Bunda mungkin merasakan sesuatu mengalir di bagian belakang tenggorokan.
Jika Bunda didiagnosis menderita tekanan darah tinggi, dan mengalami mimisan, beri tahu dokter.
Ibu mengandung kudu lakukan ini jika mimisan
Berikut ini yang kudu dilakukan jika Bunda menalami epistaksis saat mengandung (atau apalagi saat tidak hamil):
- Duduk alias berdirilah jika berbaring.
- Tegakkan kepala, perihal ini menurunkan tekanan di dalam pembuluh darah untuk membantu memperlambat pendarahan. Jangan bersandar alias memiringkan kepala ke belakang, perihal itu tidak membantu menghentikan alias memperlambat perdarahan.
- Jepit hidung dengan lembut tepat di atas ujung hidung yang lunak sehingga kedua sisi hidung saling bersentuhan.
- Tahan hidung seperti ada yang aroma selama sekitar 10 menit.
- Ludahkan alias bilas darah yang ada di mulut.
- Dinginkan pembuluh darah di hidung dengan menghisap es batu alias menempelkan es yang dibungkus pada tulang hidung.
- Bunda juga dapat mengompres bagian belakang leher alias dahi, apa pun yang terasa nyaman!
Setelah melakukan semua perihal di atas selama 10 menit, lepaskan hidung dan periksa apakah hidung Bunda sudah berakhir berdarah. Jika epistaksis tetap mengalir, ulangi semua perihal di atas selama 10 menit lagi.
Cara mencegah epistaksis selama kehamilan
Bunda mungkin mengalami epistaksis saat mengandung tanpa argumen apa pun. Namun, terkadang Bunda dapat menurunkan akibat epistaksis dengan menjaga tekanan di hidung tetap rendah dan dengan tidak mengiritasi pembuluh darah sensitif di hidung lebih dari yang sudah ada. Berikut caranya Bunda:
- Jaga agar bagian dalam hidung tetap lembap dengan sedikit petroleum jelly alias aloe vera
- Hindari menjepit alias menggosok hidung alias wajah
- Tiup hidung dengan lembut jika hidung tersumbat alias berair
- Bersin dengan mulut terbuka (tidak terlalu menarik, tetapi tidak apa-apa dalam kasus ini, cukup sediakan tisu untuk menutup mulut)
- Hindari mengupil
- Hindari AC dan kipas angin
- Jaga agar udara di rumah tetap lembap dengan menggunakan pelembap udara
- Hindari olahraga berat yang melibatkan banyak membungkuk alias melompat.
Demikian ulasan mengenai mitos dan kebenaran ibu mengandung epistaksis bakal menular ke janin. Semoga informasinya berfaedah untuk mendapat kehamilan yang sehat.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)