Bunda mau mencoba mengubah pola makan agar hidup lebih sehat? Coba metode diet terbaik bumi yang tak hanya efektif menurunkan berat badan tapi juga bisa membantu melawan akibat kanker lho, Bunda.
Diet Mediterania merupakan satu pola makan yang paling direkomendasikan oleh para ahli. Bahkan diet ini kembali dinobatkan sebagai pola makan paling sehat di bumi untuk kedelapan kalinya berturut-turut.
Penghargaan tersebut diberikan oleh U.S. News & World Report dalam pertimbangan tahunan mereka terhadap beragam metode diet yang paling efektif dan sehat. Ini lantaran diet Mediterania telah terbukti membantu menurunkan berat badan secara sehat sekaligus mengurangi akibat beragam penyakit kronis, termasuk kanker.
Dengan menekankan konsumsi makanan nabati, minyak zaitun, ikan, serta membatasi makanan olahan dan lemak jenuh, diet Mediterania menawarkan pendekatan holistik dalam menjaga kesehatan tubuh. Penelitian terbaru mengungkap bahwa diet Mediterania tidak hanya berfaedah bagi mereka yang mau menjaga berat badan tapi juga berkedudukan dalam menekan akibat kanker,bahkan tanpa kudu berjuntai pada indeks massa tubuh (BMI).
Hal ini menunjukkan bahwa faedah diet Mediterania bukan hanya berasal dari penurunan berat badan, melainkan sistem lain, termasuk pengurangan peradangan, peningkatan kesehatan metabolik, hingga hubungan positif dengan mikrobioma usus.
Untuk itu, mengangkat diet Mediterania bisa menjadi langkah tepat bagi Bunda yang mau hidup lebih sehat dan mencegah penyakit serius di masa depan. Mari telaah mengenai metode diet Mediterania yang efektif menurunkan berat badan hingga menurunkan akibat kanker.
Diet Mediterania kembali membuktikan dirinya sebagai pola makan terbaik untuk menurunkan berat badan secara sehat sekaligus mengurangi akibat obesitas. Obesitas sendiri merupakan aspek akibat utama beragam penyakit kronis, termasuk kanker, glukosuria jenis 2, penyakit jantung, ginjal, hingga stroke.
Kini sebuah studi observasional berskala besar mengungkapkan bahwa diet Mediterania mempunyai faedah lebih dari sekadar menurunkan berat badan, tapi juga berkedudukan krusial dalam mengurangi akibat kanker.
Studi yang dipublikasikan dalam JAMA Network Open ini menganalisis informasi pola makan dan kesehatan lebih dari 450 ribu peserta dalam European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC). Hasil penelitian menunjukkan bahwa mereka yang paling setia menjalani diet Mediterania mempunyai akibat 6 persen lebih rendah terkena kanker yang mengenai obesitas dibandingkan yang kurang menerapkan diet ini.
Menariknya, pengaruh protektif diet Mediterania terlihat tidak hanya pada Bunda dengan berat badan ideal tapi juga mereka yang mengalami obesitas. Hal tersebut seolah mengindikasikan bahwa aspek lain seperti penurunan peradangan dan peningkatan kesehatan metabolik turut berkontribusi dalam menekan akibat kanker.
"Hasil ini cukup mengejutkan. Kepatuhan terhadap diet Mediterania berasosiasi dengan akibat kanker yang lebih rendah, terlepas dari indeks massa tubuh (BMI) alias pengedaran lemak tubuh," ujar Inmaculada Aguilera-Buenosvinos, penulis utama studi ini yang juga merupakan intelektual postdoktoral di University of Navarra's Institute for Health Research di Pamplona, Spanyol, mengutip CNN International.
Ramah lingkungan
Diet berbasis nabati seperti pola makan Mediterania diketahui mempunyai banyak faedah tidak hanya bagi manusia tapi juga lingkungan. Diet ini menekankan pola makan sederhana berbasis tumbuhan, dengan makanan utama yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan extra-virgin olive oil sebagai sumber lemak utama.
Konsumsi lemak lain, seperti mentega sangat jarang dilakukan. Sementara makanan olahan dan gula juga disarankan dihindari.
Kaya bakal serat
Diet Mediterania kaya bakal serat yang berkedudukan dalam memberikan rasa kenyang lebih lama serta mendukung kesehatan mikrobioma usus.
Serat membantu menjaga keseimbangan kuman baik di dalam usus, sementara tumbuhan mengandung antioksidan dan fitonutrien yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Kita kudu mengonsumsi beragam macam tanaman untuk mendapatkan beragam nutrisi dan antioksidan yang bisa membantu menurunkan akibat kanker secara keseluruhan.
Dalam diet Mediterania, konsumsi daging merah juga sangat dibatasi dan lebih sering digunakan sebagai penambah rasa pada hidangan. Sebagai gantinya, diet ini menganjurkan konsumsi ikan berlemak seperti salmon, tuna, dan sarden yang kaya bakal masam lemak omega-3.
Telur, produk susu, dan unggas dikonsumsi dalam porsi yang jauh lebih mini dibandingkan dengan diet Barat pada umumnya. Sebaliknya, makanan olahan dalam diet Barat sering mengandung bahan tambahan dan unsur kimia.
Apa yang kita konsumsi setiap hari dapat memengaruhi nyaris setiap kegunaan tubuh melalui hormon, jaringan lemak dan otot, serta keseimbangan kuman di usus. Mengadopsi pola makan yang minim pemrosesan dan berbasis nabati dapat membantu mengurangi apalagi membalikkan akibat jelek dari diet yang tidak sehat.
Diet tinggi serat dan berbasis nabati juga berpotensi meningkatkan efektivitas terapi kanker tertentu. Penelitian ini menemukan bahwa meski Bunda sedang menjalani diet Mediterania yang kaya bakal faedah kesehatan, namun sesekali melakukan ‘cheat meal’ tetap tetap lebih baik dibandingkan tidak menjalani pola makan ini sama sekali.
Artinya, tidak apa-apa sesekali menikmati makanan yang berbeda dari diet ini. Namun semakin konsisten kita dalam menerapkan pola makan ini, semakin besar pula faedah yang bisa diperoleh, terutama bagi golongan berisiko tinggi seperti perokok.
Tips memulai diet Mediterania
Bagi banyak orang yang terbiasa mengonsumsi makanan olahan, beranjak ke pola makan Mediterania bisa terasa susah di awal. Bagaimana tidak, Bunda disarankan mengonsumsi lebih banyak sayuran dan tentu menjauhi junk food.
Mulailah dengan langkah kecil. Bunda bisa tambahkan blueberry ke menu sarapan, makan segenggam kacang untuk camilan, alias konsumsi salad saat makan siang.
Perubahan mini dalam rutinitas makan harian Bunda dapat berkontribusi pada transisi yang lebih mudah ke pola makan sehat. Selain itu, Bunda sebaiknya lebih konsentrasi pada apa yang bisa ditambahkan dalam diet daripada hanya pada makanan yang kudu dihindari.
Kita menginginkan diet yang konsisten dan berkepanjangan dalam jangka panjang. Menerapkan diet Mediterania hanya selama tiga alias empat bulan untuk mencapai sasaran tertentu mungkin tidak bakal cukup dalam mengurangi akibat kanker. Pola makan ini sebaiknya diterapkan sepanjang hidup untuk mendapatkan faedah maksimal.
Dengan beragam faedah kesehatan dan penurunan berat badan dari diet Mediterania, sudahkah Bunda mencobanya? Mari rasakan faedah kesehatan jangka panjang dengan pola makan Mediterania.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)