Ini Yang Terjadi Pada Asi Perah Bila Didiamkan Di Suhu Ruangan Lebih Dari 4 Jam

May 09, 2025 08:40 AM - 2 minggu yang lalu 18252

Jakarta -

ASI mempunyai daya tahan yang terbatas ketika penyimpanannya tidak tepat, Bunda. Ini yang bakal terjadi dengan ASI perah yang didiamkan di suhu ruangan lebih dari 4 jam, Bunda.

Pejuang ASI pasti mengerti betul gimana setiap tetes ASI yang mereka perah menjadi cairan emas yang perlu disimpan baik-baik untuk memenuhi nutrisi Si Kecil. Karenanya, memenuhi tata langkah penyimpanan ASI sesuai prosedur yang direkomendasikan krusial dilakukan agar ASI perah tetap berkualitas.

ASI memang dapat memperkuat beberapa jam saat didiamkan di suhu ruangan usai Bunda memerahnya. Tetapi, ada baiknya segera menyimpannya di lemari es alias freezer jika memang ASI perah belum bakal digunakan guna menjaga kualitasnya tetap baik.

Bisakah ASI disimpan pada suhu ruangan?

Menurut master anak, Jessica Madden, MD, IBCLC, dan Direktur Medis Aeroflow Breastpumps bahwa ASI yang dipompa dapat dibiarkan di suhu ruangan selama beberapa waktu sebelum dikonsumsi alias didinginkan.

Namun, beberapa perihal memang perlu diperhatikan agar ASI tetap berbobot baik. Pertama, Bunda perlu memastikan jika wadah yang Bunda gunakan dalam menyimpan ASI sudah tepat. 

"ASI kudu selalu disimpan dalam wadah yang telah dibersihkan secara menyeluruh dengan air sabun hangat, dan dikeringkan sebelum digunakan,"kata Dr Madden. 

Untuk penyimpanan yang aman, sangat direkomendasikan Bunda menggunakan wadah dari kaca ataupun plastik ya, Bunda seperti dikutip dari laman Parents.

Berdasarkan rekomendasi CDC, ASI disarankan untuk memperkuat pada suhu ruangan selama empat jam saja ya, Bunda. ASI dapat memperkuat dengan suhu 80 hingga 89 derajat F. Ketika suhu ruangan lebih rendah dan ASI disimpan dalam wadah yang sangat bersih, ASI tetap kondusif dalam waktu enam jam ya, Bunda.

Apa yang terjadi ketika ASI dibiarkan di suhu ruangan selama 4 jam lebih?

Tak banyak orang tua yang mengerti bahwa penyimpanan ASI semestinya sesuai dengan prosedur yang direkomendasikan. Termasuk rekomendasi maksimal selama empat jam ketika ASI diletakkan di suhu ruangan seperti direkomendasikan CDC.

Dr Madden mengatakan bahwa lamanya waktu untuk membiarkan ASI tetap berada di luar juga berjuntai pada kesehatan bayi. "Saya biasanya menyarankan agar ASI dibuang jika sudah berada di suhu ruangan selama lebih dari enam hingga delapan jam, dan hanya memberikan ASI yang sudah berada di luar selama empat hingga delapan jam kepada bayi yang sehat dan cukup bulan," katanya.

Dikatakannya lebih lanjut, pemberian ASI yang melampaui lama empat jam di suhu ruangan pada bayi yang tidak cukup  bulan alias bayi prematur jauh lebih berisiko tinggi pada kesehatan mereka. "Ini lantaran bayi prematur berisiko lebih tinggi terkena jangkitan lantaran sistem kekebalannya belum matang," tambahnya.

Berapa pun lamanya ASI dibiarkan di suhu ruangan, Dr Madden hanya mengingatkan agar ASI tersebut segera dibuang jika baunya alias rasanya seperti basi, terlepas dari sudah berapa lama berada di suhu ruangan.

Melansir laman Romper, Danielle Downs Spradlin, IBCLC, CLC, dari Oasis Lactation Services menjelaskan bahwa ASI seperti halnya makanan lainnya, dapat menumbuhkan kuman jika dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan.

"Menangani ASI nyaris sama dengan menangani makanan lainnya. Sama halnya ketika mengendus sisa makanan, mencium aroma ASI merupakan parameter yang baik bahwa ASI tersebut tidak lagi segar," katanya.

Jika Bunda membiarkan ASI lebih lama dari pemisah waktu empat jam dan kemudian memberikannya pada bayi Bunda, ada kemungkinan berisiko pada kesehatan bayi. Menurut Kristin Gourley, Manajer IBCLC di Lactation Link LLC, bayi bisa sakit ketika mereka mengonsumsi ASI yang dibiarkan terlalu lama.

"Kemungkinannya memang mini dan rekomendasi dari kami sebenarnya cukup konservatif. Tetapi memang yang terbaik adalah tetap menjaga keamanan ketika perihal tersebut menyangkut bayi Bunda," katanya.

Memang, kemungkinan bahwa ASI yang sudah lebih dari empat jam dan tetap dipaksakan diberikan pada bayi berpotensi menimbulkan gangguan penyakit mungkin rendah. Tetapi, sangat krusial untuk tetap menjaga bayi tetap kondusif dengan memberikan mereka ASI yang berbobot ya, Bunda.

"Memberi bayi ASI yang mungkin lama dapat menyebabkan penyakit gastrointestinal," lanjut Kristin.

Untuk menjaga keamanan bayi dari ancaman ASI lama yang dibiarkan lebih dari empat jam, Bunda dapat memeriksa ASI dengan melakukan uji aroma dan rasa. Biasanya, ASI yang lama mempunyai rasa dan aroma busuk yang khas. Namun, ada kemungkinan ASI mengandung kuman rawan sebelum betul-betul basi.

Tak jarang, banyak juga bayi yang mengonsumsi ASI lama dan memuntahkannya kembali. Jika Bunda memandang bayi menggeliat alias menolak pemberian ASI, hentikan pemberian tersebut sesegera mungkin ya, Bunda. Kemudian, jika bayi memuntahkan ASI basi, awasi juga mereka bakal muntah yang dialaminya bakal terus berlanjut. Jika terus bersambung muntah pada Si Kecil secara berkala, segeralah berkonsultasi dengan master untuk upaya lebih lanjut ya, Bunda.

Oh iya, Bunda, mengenai pengaruh yang mungkin terjadi saat ASI perah dibiarkan lebih dari empat jam di suhu ruangan ialah pertimbangkan juga bahwa ada akibat kuman bertumbuh dalam ASI tersebut. Hal yang perlu dipertimbangkan adalah jenis kuman yang mungkin ada dan bertumbuh dalam ASI jika dibiarkan di suhu ruangan lebih dari empat jam.

"Satu kontaminan yang susah dipikirkan adalah kotoran. Para ibu terus menerus mengganti popok dan kebersihan tangan sangatlah penting," kata Spradlin.

Faktanya, meskipun ASI mempunyai sifat anti-infeksi, ASI juga penuh dengan nutrisi yang dapat digunakan bayi dan kuman untuk tumbuh. Untuk itu, sangat krusial bagi para Bunda yang menyusui untuk memahami bahwa ASI yang sudah berada di suhu ruangan selama empat jam dapat memengaruhi kesehatan dan kondisi bayi meskipun kondisi semua bayi tentunya berbeda satu sama lain ya, Bunda.

"Penting dicatat bahwa rekomendasi ini ditujukan untuk bayi sehat dan cukup bulan serta tidak mengalami gangguan kesehatan. Rekomendasi tentunya dapat berbeda untuk bayi prematur alias bayi yang mempunyai gangguan medis," ujar Angie Natero, seorang konsultan laktasi.

Tidak ada salahnya untuk berkonsultasi dengan master terlebih dulu tentang pertimbangan apa yang kudu dilakukan untuk Si Kecil mengenai penyimpanan ASI yang betul guna menjaga daya tahan ASI.

"Saya mengajarkan para ibu patokan 4-4-6 untuk membantu mereka mengingat pedoman penyimpanan ini," kata Natero.

Panduan tersebut mempunyai makna bahwa ASI yang baru diperah dapat disimpan pada suhu ruangan hingga empat jam, di lemari es hingga empat hari, dan di freezer bisa hingga 12 bulan. Tetapi, idealnya penyimpanan maksimal ialah sebelum bulan ke-6 ya, Bunda. Dengan mengikuti pedoman tersebut tentunya Bunda membantu  memastikan bayi tetap sehat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya