Bunda dan family selalu makan gorengan untuk berbuka puasa? Pahami perihal yang bisa terjadi pada tubuh jika makan gorengan setiap hari saat berbuka.
Gorengan selalu menjadi pilihan favorit untuk berbuka puasa. Tekstur yang renyah dan rasanya gurih memang menggoda setelah seharian menahan haus dan lapar.
Pisang goreng, bakwan, tempe mendoan, hingga tahu isi kerap menghiasi meja makan saat azan Maghrib bergema selama Ramadhan. Sayangnya, di kembali kelezatan gorengan, ada akibat kesehatan yang perlu diperhatikan, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Minyak yang digunakan untuk menggoreng, terutama jika dipakai berulang kali, bisa meningkatkan kadar lemak trans dalam makanan. Lemak ini bisa berakibat jelek bagi tubuh, seperti meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan akibat penyakit jantung.
Penelitian menunjukkan bahwa makanan yang digoreng, terutama dengan minyak yang telah dipakai berulang kali, dapat meningkatkan akibat beragam penyakit, termasuk glukosuria jenis 2, penyakit jantung, dan obesitas. Hal ini disebabkan oleh kandungan lemak trans serta kalori yang tinggi dalam makanan yang digoreng.
Mengutip Mayo Clinic, masalah utama dari gorengan bukanlah makanannya, melainkan minyak yang digunakan untuk menggoreng. Minyak yang dipanaskan pada suhu tinggi mengalami perubahan kimia yang menghasilkan lemak trans dan senyawa rawan lainnya.
Lemak trans ini susah dipecah oleh tubuh dan dapat menyumbat pembuluh darah, meningkatkan akibat serangan jantung serta stroke. Selain itu, konsumsi gorengan dalam jumlah besar dapat memicu peradangan dalam tubuh yang menjadi pemicu utama beragam penyakit kronis hingga memperpendek umur.
Penelitian menunjukkan makan gorengan setiap hari meningkatkan akibat kematian pada wanita di atas 60 tahun sebanyak 13 persen. Tubuh tidak terbiasa makan gorengan setiap hari, jadi saat kita mulai makan sesuatu yang berbeda, itu bakal menyumbat pipa alias arteri kita, Bunda.
Melihat perihal itu, mari pahami perihal yang bisa terjadi pada tubuh jika makan gorengan setiap hari selama Ramadhan.
1. Meningkatkan akibat penyakit jantung
Gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh. Kolesterol tinggi menyebabkan penyumbatan pada pembuluh darah yang berujung pada peningkatan akibat penyakit jantung dan stroke.
Sebuah studi menunjukkan bahwa konsumsi dua porsi ikan goreng per minggu dapat meningkatkan akibat penyakit jantung secara signifikan. Bagaimana jika Bunda makan gorengan bertepung setiap hari?
Tidak hanya itu, penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Heart menemukan bahwa orang yang mengonsumsi gorengan dalam jumlah besar setiap minggu mempunyai akibat 28 persen lebih tinggi mengalami gangguan jantung dibanding yang jarang makan gorengan.
2. Memicu glukosuria jenis 2
Lemak trans dalam gorengan dapat mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan resistensi insulin. Mengutip Harvard Health Publishing, penelitian menemukan bahwa orang yang sering mengonsumsi makanan gorengan lebih dari 4 kali seminggu mempunyai akibat 39 persen lebih tinggi terkena glukosuria jenis 2 dibandingkan yang jarang makan gorengan.
Saat berbuka puasa, konsumsi gorengan yang berlebihan bisa menyebabkan lonjakan gula darah yang tidak sehat. Hati-hati ya, Bunda.
3. Menyebabkan obesitas
Gorengan mengandung kalori yang jauh lebih tinggi dibandingkan makanan yang dipanggang alias direbus. Misalnya saja, 138 gram kentang panggang hanya mengandung 128 kalori. Sementara jumlah yang sama dalam corak kentang goreng mengandung 431 kalori.
Jika dikonsumsi setiap hari saat berbuka puasa, kelebihan kalori ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang signifikan dan meningkatkan akibat obesitas.
4. Meningkatkan akibat kanker
Saat makanan digoreng dalam suhu tinggi, terutama yang mengandung pati seperti kentang, dapat terbentuk senyawa rawan berjulukan akrilamida. Studi pada hewan menunjukkan bahwa akrilamida berpotensi meningkatkan akibat beberapa jenis kanker, meskipun penelitian lebih lanjut tetap diperlukan untuk memahami dampaknya pada manusia.
Untuk itu, menghindari konsumsi gorengan setiap hari dapat membantu mengurangi paparan unsur rawan ini.
5. Mengganggu kesehatan pencernaan
Gorengan yang tinggi lemak dapat memperlambat pencernaan dan menyebabkan gangguan seperti kembung, sakit perut, dan sembelit. Selain itu, makanan tinggi lemak juga dapat memicu refluks masam lambung yang menyebabkan rasa tidak nyaman, terutama setelah seharian berpuasa. Hal ini bisa semakin jelek jika gorengan dikonsumsi dalam jumlah banyak saat berbuka.
Untuk itu, meskipun gorengan terasa nikmat saat berbuka puasa, sebaiknya konsumsi makanan ini dibatasi dan diganti dengan pilihan yang lebih sehat.
Alternatif makanan sehat untuk berbuka puasa
- Buah-buahan segar seperti kurma, pisang, alias apel yang kaya serat dan membantu mengembalikan daya dengan cepat.
- Makanan rebus alias kukus seperti ubi rebus, jagung, alias kentang kukus yang rendah kalori dan lebih sehat.
- Kacang-kacangan seperti almond dan kacang mete yang mengandung lemak sehat dan protein.
- Minuman sehat seperti saribuah buah alami alias air kelapa yang dapat menggantikan elektrolit tubuh tanpa tambahan gula berlebih.
Meskipun gorengan sering menjadi menu favorit saat berbuka puasa, mengonsumsinya setiap hari dapat berakibat jelek bagi kesehatan. Lebih baik memilih makanan yang lebih sehat seperti buah-buahan, makanan kukus, dan sumber protein sehat dapat membantu menjaga kesehatan tubuh selama bulan puasa.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(som/som)