Ini Yang Terjadi Pada Tubuh Jika Makan Kolak Setiap Hari Saat Buka Puasa

Mar 05, 2025 05:30 PM - 1 minggu yang lalu 9940

Bunda, gimana ibadah puasa beberapa hari ini? Pastinya melangkah lancar bukan? Meskipun ada tantangan lama menunggu waktu berbuka, Bunda dan family tetap antusias mencari menu makanan berbuka puasa. Menu makanan berbuka puasa biasa disebut dengan takjil. Pastinya hidangan unik dari takjil ini berbau manis-manis, ya, Bunda. 

Jenis takjil yang seringkali dijumpai ketika menuju waktu berbuka puasa seperti ketan hitam santan, bubur sum-sum, bubur mutiara, dan lain-lain. Ada pula salah satu menu takjil untuk berbuka puasa yang manis dan tidak pernah absen, ialah kolak.

Tak jauh berbeda dari menu takjil yang disebutkan sebelumnya, kolak ini merupakan hidangan manis dengan kuah santan yang dapat memanjakan lidah Bunda dan keluarga. Rasa manis dan hangat kuahnya memang sangat nikmat jika dijadikan menu berbuka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kolak sendiri biasanya disajikan dengan beragam isian seperti pisang, ubi, alias biji salak. Dengan isian tersebut, dapat mengenyangkan perut yang telah seharian menahan lapar. Tak heran jika Bunda giat menyajikan kolak nyaris setiap hari selama bulan puasa untuk menu berbuka.

Namun, dibalik rasa manis yang lezat dan isian yang mengenyangkan itu menimbulkan tanya, apakah kondusif mengkonsumsi kolak setiap hari selama bulan Ramadhan? Meskipun rasanya memanjakan lidah, rupanya ada beberapa perihal yang perlu diperhatikan tentang pengaruh kolak bagi tubuh jika dikonsumsi terlalu sering. Yuk, simak info selengkapnya.

Efek saat makan kolak setiap hari saat buka puasa

Bunda, makan kolak memang terasa lezat, tetapi mengonsumsinya setiap hari saat buka puasa bisa memberikan beberapa pengaruh pada tubuh, lho. Pasalnya, kolak mengandung gula yang cukup tinggi, baik dari gula yang ditambahkan maupun dari bahan-bahan seperti pisang dan ubi sebagai isiannya.

Isian kolak seperti pisang, bola ubi, kolang kaling, dan lain-lain ini membikin kandungan kolak menjadi tinggi kalori.

Melansir dari detikcom, master ahli gizi, dr Diana F Suganda, SpGK, MKes, mengatakan walaupun kolak mempunyai rasa yang enak, sebaiknya tidak untuk dikonsumsi setiap hari. Sebab kandungan kolak yang terdiri dari gula, santan, dan juga tepung-tepungan tidak baik untuk tubuh.

"Kolak kan isinya gula-gula sederhana yang kalorinya tinggi, ada gula jawa, tepung-tepungan tuh kaya misalnya (kolak) biji salak, kemudian ada santen. Jadi jika dimasak lama akhirnya jadi lemak jenuh," ujar dr Diana kepada detikcom.

Ia menjelaskan, dalam jangka panjang jika mengonsumsi kolak setiap hari bisa berisiko terkena obesitas, apalagi diabetes.

Sementara itu master gizi Inge Permadhi mengungkapkan, kolak tetap bisa dikonsumsi setiap hari dengan catatan tidak makan terlalu banyak.

"Jadi jika makan kolak setiap hari tapi sedikit saja itu enggak masalah," ungkap Inge kepada CNNIndonesia.com.

Mengontrol makanan yang masuk ke dalam tubuh memang krusial sebagai corak pencegahan dari beragam penyakit.

"Terpenting jangan terlalu banyak, lantaran jika terlalu banyak bakal membikin makanan utama yang terdiri dari protein menjadi tidak seimbang," ucap dr Inge.

Sementara itu dr Diana juga memberikan tips sehat andaikan mau mengonsumsi kolak saat berbuka puasa.

"Saran saya jika pada saat kita mau buka puasa itu buka dulu dengan air putih untuk menetralkan, kemudian buah lantaran buah sebenarnya juga karbohidrat yang sigap naikin gula darah dan bagus pada saat kita buka puasa, perut kosong kita isi dengan buah," ucap dr Diana.

"Nah baru deh lenyap itu jika mau kolak itu paling hanya separuh gelas jadi hanya nambah sedikit saja," tuturnya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(som/som)

Selengkapnya