Intip Siapa Yang Sebenarnya Menang Saat Koin Meme Menggila

Dec 06, 2024 12:15 PM - 5 bulan yang lalu 174905

KincaiMedia – Koin meme sedang menjadi pusat perhatian di pasar mata duit mata duit digital yang sedang naik daun. Aktivitas perdagangan yang melonjak ini membikin banyak orang mengalami untung besar sekaligus kerugian besar.

Akan tetapi di tengah hiruk pikuk ini, yang betul-betul mendapatkan untung terbesar bukanlah para trader, melainkan penyedia prasarana blockchain, yang menyediakan ‘alat’ untuk mendukung ekosistem kripto.

Melansir dari cointelegraph.com, ketenaran koin meme mendorong kegiatan di blockchain Solana ke level yang belum pernah terjadi sebelumnya. Volume perdagangan di bursa terdesentralisasi (DEX) Solana melonjak tajam, dari US$ 1,6 miliar menjadi US$ 10 miliar dalam waktu singkat.

Bahkan, Raydium yang merupakan salah satu aplikasi terdesentralisasi (dApps) di Solana, mencatat pendapatan sebesar US$ 11 juta hanya dalam 24 jam.

Fenomena ini mengingatkan pada Demam Emas California di abad ke-19, ketika ribuan orang beramai-ramai mencari emas. Namun, seperti dalam sejarah, untung terbesar justru diraih oleh para penjual perangkat seperti pacul dan sekop, bukan para penambang emas. Dalam bumi kripto, penyedia prasarana adalah ‘penjual pacul dan sekop’ modern.

Penyedia Infrastruktur Jadi Kunci Utama Keuntungan

Gracy Chen, CEO Bitget, menjelaskan bahwa penyedia prasarana seperti bursa crypto, jaringan blockchain dan jasa wallet adalah komponen krusial yang memungkinkan ekosistem mata duit digital berjalan. Karena itu, mereka sering kali menjadi pihak yang paling diuntungkan, terutama saat pasar sedang ramai.

Baca Juga: Apakah Supercycle Koin Meme Masih Relevan di Tengah Bimbangnya Pasar?

Menurut David Gogel, Wakil Presiden Strategi di dYdX Foundation, bursa mata duit digital secara historis selalu menjadi pihak yang paling diuntungkan selama lonjakan pasar. Volume perdagangan yang meningkat berfaedah pendapatan dari biaya transaksi juga melonjak.

Selain itu, dompet non-kustodial canggih seperti Phantom sekarang juga menarik banyak pengguna lantaran kemudahan yang mereka tawarkan dalam mengakses ekosistem kripto.

Vijay Chetty, CEO Eclipse menambahkan bahwa selain bursa dan wallet, penerbit stablecoin seperti Circle dan Tether, serta platform peluncuran token seperti Pump.fun, juga menikmati untung besar dari lonjakan kegiatan ini.

Namun, pasar mata duit digital sendiri mempunyai dinamika unik. Tidak seperti Demam Emas, di mana para penambang hanya mengandalkan keberuntungan, peserta di pasar mata duit digital mempunyai akses ke beragam perangkat dan informasi canggih. Hal ini memungkinkan mereka membikin keputusan yang lebih terinformasi.

Menurut Binance, selain penyedia infrastruktur, para trader, spekulan dan penanammodal juga dapat memperoleh untung besar selama pasar sedang naik. Dengan strategi yang tepat, siapa pun yang mahir menggunakan teknologi dapat meraih keuntungan.

Meskipun kegiatan di pasar mata duit digital sedang tinggi, banyak yang mempertanyakan apakah lonjakan ini bakal memperkuat lama. Illia Otychenko, analis utama di CEX.IO, percaya bahwa meskipun lonjakan ini bisa menetapkan standar baru untuk biaya di Solana, volumenya kemungkinan bakal kembali ke tingkat yang lebih stabil.

Binance juga menyebut bahwa lonjakan biaya biasanya terjadi lantaran peristiwa tertentu di pasar. Untuk menjaga pertumbuhan jangka panjang, ekosistem seperti Solana perlu mendiversifikasi penggunaan blockchain mereka, seperti memasuki sektor gaming, finansial terdesentralisasi (DeFi), dan lainnya.

Disclaimer: Semua konten yang diterbitkan di website KincaiMedia ditujukan sarana informatif. Seluruh tulisan yang telah tayang di KincaiMedia bukan nasihat investasi alias saran trading.

Sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada mata duit kripto, senantiasa lakukan riset lantaran mata duit digital adalah aset volatil dan berisiko tinggi. KincaiMedia tidak bertanggung jawab atas kerugian maupun untung anda.

Selengkapnya