KincaiMedia, JAKARTA -- Dalam Alquran dan beberapa hadis, sekurang-kurangnya ada lima prinsip pokok mengenai upaya melenyapkan perbudakan. Kelimanya kudu diperhatikan seorang Muslim yang majikan saat memperlakukan budaknya.
Bila dilakukan secara menyeluruh dan konsisten, prinsip-prinsip itu dapat menjadi jalan untuk menghapuskan sistem perbudakan dari muka bumi sama sekali. Minimal, di bumi Islam.
Apa saja prinsip-prinsip itu? Pertama, melakukan oke pada budak, sebagaimana kita melakukan baik pada kedua orang tua sendiri, karib kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga dekat, dan tetangga jauh.
وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا ۖ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَىٰ وَالْيَتَامَىٰ وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا
“Sembahlah Allah dan janganlah Anda mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun. Dan melakukan oke kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan kawan sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri” (QS an-Nisa: 36).
Ayat Alquran di atas mengisyaratkan bahwa antara budak dan orang tua sendiri pun terdapat kesamaan, ialah sama-sama manusia. Ini menunjukkan, Islam mengajarkan kesetaraan di antara sesama insan.
Kedua, Nabi SAW melarang seorang Muslim memanggil budak dengan ungkapan yang menghina dan istilah yang mengandung konotasi hamba. Beliau bersabda,
لا يقولَنَّ أحدُكم عبدي وأمتي ولكن ليقُلْ فتاي وفتاتي
"Janganlah Anda panggil budakmu dengan 'Hai budakku, hai hambaku,’ tetapi dia kudu dipanggil dengan ‘Hai pemudaku, hai remajaku’” (HR Muslim).
Ketiga, berilah makanan, pakaian, dan tempat tinggal untuk budak, sebagaimana makanan, busana dan kediaman yang digunakan oleh majikannya. Bahkan, Islam mengajarkan bahwa tuan dan budak makan dalam satu meja dan pada waktu yang sama. Dalam salah satu sabda yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar, Rasulullah SAW bersabda,
إخوانكم خولكم، جعلهم الله تحت أيديكم، فمن كان أخوه تحت يديه فليطعمه ممّا يأكل، وليلبسه ممّا يلبس، ولا تكلّفوهم ما يغلبهم، فإن كلّفتموهم ما يغلبهم فأعينوهم
"Budak adalah para pembantu dan saudaramu yang dijadikan Allah berada di bawah pengawasanmu. Maka siapa saja di antara saudaramu yang berada di bawah kekuasaanmu, berilah dia makanan seperti yang Anda makan, serta berilah dia busana seperti yang Anda pakai. Dan jangan sekali-kali beri mereka tugas alias beban yang tidak bisa mereka lakukan. Dan jika diberi tugas yang agak berat, bantulah mereka sehingga mereka merasa senang untuk melakukannya” (HR Bukhari).