KincaiMedia, JAKARTA -- “Wahai hamba-hamba-Ku yang melampaui pemisah terhadap diri sendiri! Janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya, Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sungguh, Dialah Yang Maha Pengampun, Maha Penyayang.”
Demikian makna dari surah az-Zumar ayat 53. Firman Allah SWT dalam Alquran itu memberikan berita ceria untuk kaum beragama yang tidak berputus asa.
Menurut Prof Buya Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka) dalam Tafsir al-Azhar, ayat tersebut mengingatkan kaum Muslimin tentang sungguh luasnya kasih sayang Tuhan. Maka dari itu, di antara sifat-sifat ideal dalam diri seorang Mukmin adalah optimistis.
Terlebih lagi, Allah Ta’ala Mahamelihat segala perbuatan hamba-hamba-Nya, termasuk yang berupaya keras dalam kebajikan. Dia pun Mahateliti terhadap segala yang dikerjakan setiap makhluk-Nya.
Dengan menyadari perihal itu, seorang Muslim bakal berpasrah diri kepada Allah. Sikap demikian tidak menjurus pada pesimisme. Sebab, tawakal berfaedah menyerahkan keputusan terbaik kepada Zat Yang Maha Adil lagi Mahabijaksana sesudah diri berikhtiar.
Kadar ujian
Sebenarnya, tidak ada ruang bagi orang beragama untuk putus harapan. Sebab, setiap ujian dan ujian yang menerpanya dalam kehidupan telah digariskan sesuai ketentuan-Nya. Dan, Allah SWT tidak bakal membebani hamba-hamba-Nya di luar pemisah kesanggupan mereka.
Firman-Nya dalam surah al-Baqarah ayat 286, artinya, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya.”
Dalam situasi sulit, umpamanya pandemi Covid-19 kini, dibutuhkan ketaatan yang kuat. Jangan sampai ujian yang datang justru tidak mengangkat diri kepada level ketaatan dan ketakwaan. Untuk itu, seorang Muslim hendaknya berprasangka baik kepada takdir dari Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah berfirman, ‘Aku sesuai prasangka hamba-Ku pada-Ku dan Aku bersamanya andaikan dia memohon kepada-Ku’.” (HR Muslim).
Dosa berkurang
Begitu besar pahala untuk Mukminin yang bersabar. Nabi Muhammad SAW menyampaikan berita ceria bagi orang Islam yang tetap sabar tatkala tertimpa musibah.
Beliau bersabda, “Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang Muslim, melainkan dosanya dihapus Allah Ta'ala karenanya, sekalipun musibah itu hanya lantaran tertusuk duri.” (HR Muslim).
Dalam sebuah sabda qudsi lain disampaikan, Rasulullah SAW bersabda, “Allah berfirman, ‘Hai anak Adam! Jika Anda bersabar dan tulus saat tertimpa musibah, maka Aku tidak bakal meridhai bagimu sebuah jawaban selain surga’.” (HR Ibnu Majah).
Di antara keistimewaan pantang berputus asa adalah membangkitkan kesabaran. Dengan bersabar, pertolongan dari Allah SWT bakal lebih dekat. Dia bakal mengurangi dosa-dosa hamba-Nya, sebagaimana dikehendaki-Nya. Kasih sayang-Nya terasa, baik di bumi maupun alambaka kelak.