Jangan Sering Ucap "jelaskan Pakai Kata-kata" Saat Minta Anak Mengekspresikan Sesuatu, Ini Penggantinya Menurut Pakar

Mar 18, 2025 04:30 AM - 1 bulan yang lalu 48789

Jakarta -

Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga merasakan beragam emosi mulai dari marah, frustrasi, sedih, takut, bersemangat, hingga khawatir. Alih-alih mengungkapkan perasaannya, anak justru melakukan ulah dengan menangis, memukul, apalagi menggigit saat emosinya ini meluap.

Sebagai orang tua, Bunda pasti mau memahami emosi anak ini. Karena tidak tahu kudu melakukan apa, Bunda lantas mengucapkan kalimat 'Coba ungkapkan dengan kata-kata'.

Meski terlihat sepele, ungkapan ini tidak bakal membikin anak mengungkapkan perasaannya dengan baik. Bukan tanpa alasan, perihal ini lantaran anak belum bisa berakal melalui emosi non-verbal pada usianya ini.

"Balita dan anak-anak prasekolah tetap belajar gimana memproses peristiwa, perasaan, sekaligus kata-kata. 'Coba ungkapkan dengan kata-kata' menetapkan angan yang tidak realistis yang sama sekali tidak bisa mereka penuhi," ungkap penulis kitab Royal Trivia: Your Guide to the Modern British Royal Family sekaligus pemerhati bumi parenting, keluarga, serta hubungan yang berbasis di Inggris, Rachel Bowie, dikutip dari laman Purewow.

Kata-kata pengganti 'Jelaskan pakai kata-kata'

Rachel menjelaskan bahwa para mahir di Transforming Toodlerhood mengungkap lebih efektif untuk menjeda dan memvalidasi apa yang mungkin dirasakan anak saat ini dan mengingatkan mereka bahwa Bunda ada di pihak mereka.

"Saran mereka (adalah) katakan: 'Bunda lihat Anda kesal. Apa yang terjadi?'," kata Rachel.

Sebagai langkah selanjutnya, Bunda bisa mengutamakan rasa mau tahu mereka. Coba gambarkan situasinya sebagai langkah untuk membantu anak memilah emosi mereka sendiri dan mengungkapkan tindakan yang membikin mereka kesal.

Misalnya saja menggunakan kalimat sebagai berikut:

"Bunda perhatikan Anda sangat jengkel dan berakhir makan setelah Bunda mengoleskan madu pada makananmu. Apakah Anda menginginkan madu?".

Pada akhirnya, menggunakan kalimat 'Coba ungkapkan dengan kata-kata' memang bisa dijadikan pengganti dari amukan anak. namun, membangun kosakata emosional adalah keahlian yang kudu dipelajari oleh anak.

Tidak hanya itu, kalimat 'Coba ungkapkan dengan kata-kata' secara tidak sengaja mengajari anak-anak untuk mengesampingkan emosi mereka alih-alih melatih keahlian sosial-emosionalnya.

Cara mengajari anak mengembangkan emosinya

Anak-anak mengalami emosi sebelum mereka bisa menggunakan kata-kata untuk menggambarkan emosi tersebut. Tidak hanya itu, anak-anak juga memahami bahasa sebelum mereka bisa berbicara.

Oleh lantaran itu, Bunda bisa membantu anak memahami apa yang mereka rasakan dengan membantu mereka mengembangkan bahasa emosionalnya. Dilansir dari laman Raising Children, berikut ini beberapa tips yang bisa dilakukan:

1. Berikan label

Ketika Bunda memandang anak menunjukkan emosi tertentu, beri label untuk emosi tersebut dan bicarakan pada mereka. Misalnya, 'Kamu tersenyum lebar di wajah. Kamu pasti senang memandang Bunda'. Atau 'Kamu menangis. Kamu past frustrasi lantaran tidak bisa bermain dengan ikan'.

2. Beri label berasas emosi orang lain

Tidak hanya pada diri anak, jenis emosi juga bisa dipelajari berasas emosi orang lain. Bunda bisa beri label pada emosi yang dilihat anak dalam diri orang lain seperti 'Bibi merasa sedih lantaran merindukan kakek'.

3. Gunakan permainan

Bunda bisa membantu anak mengeksplorasi emosi melalui permainan. Ide bermain untuk mengembangkan emosi anak antara lain dengan permainan wayang, menari, menyanyi, hingga membaca.

4. Tunjukkan langkah mengenali emosi

Bunda bisa menunjukkan pada anak gimana Bunda mengenali emosi dan bantu mereka untuk mengenali emosi mereka sendiri. Misalnya dengan mengungkapkan 'Ketika Bunda memecahkan gelas, Bunda berteriak keras. Apakah itu terjadi padamu saat Anda melakukan kesalahan dan merasa marah?'.

5. Ajarkan anak untuk menenangkan diri

Ketika anak mempelajari emosi, Bunda juga perlu mengajari mereka langkah menangkan diri ketika merasakan emosi yang sangat kuat. Ajarkan anak untuk menghitung sampai 10 alias mengambil lima napas dalam-dalam.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(mua/fir)

Selengkapnya