Jangan Tinggalkan Shalat Sunah Sebelum Subuh

May 06, 2025 08:43 PM - 1 minggu yang lalu 13809

Kincai Media , JAKARTA -- Salah satu ibadah sunah yang rutin dilakukan Nabi Muhammad SAW adalah shalat sunah fajar alias shalat sebelum (qabliyah) subuh. Ini termasuk shalat yang tidak disunahkan untuk dikerjakan secara berjamaah.

Waktu pelaksanaannya adalah pada saat terbit fajar shidiq alias setelah azan subuh berkumandang. Ia dikerjakan sebanyak 2 (dua) rakaat.

Berbagai sabda menegaskan keistimewaan ibadah sunah ini. Misalnya, sebagaimana yang diriwayatkan oleh ummul mukminin, Aisyah RA, bahwa Nabi SAW bersabda, “Dua rakaat fajar (qabliyah subuh) lebih baik daripada bumi dan seisinya” (HR Muslim, an-Nasa'i, at-Tirmidzi).

“Tidak ada shalat sunah yang lebih diperhatikan Nabi SAW daripada dua rakaat shalat sunah fajar” (Muttafaq ‘alaih).

Beliau juga pernah bersabda, “Dua rakaat sebelum subuh itu lebih baik daripada bumi dan seisinya” (HR Bukhari dan Muslim).

Dari Abu Hurairah, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah engkau tinggalkan kedua rakaat sunah fajar itu meskipun engkau dikejar oleh tentara berkuda” (HR Abu Dawud dan Baihaqi).

Hadis-hadis di atas menegaskan, sungguh pentingnya kita melaksanakan shalat sunah fajar. Sebab, besaran pahalanya mengungguli kehidupan bumi dan segala isinya. Dalam sebuah ceramahnya di kanal resmi YouTube, Ustaz Adi Hidayat menyebut keistimewaan alias ganjaran bagi mereka yang tidak pernah meninggalkan shalat qabliyah subuh.

“Orang yang shalat sunah dua rakaat sebelum subuh mendapatkan bumi dan seisinya. Ada yang menafsirkan itu hidupnya mudah. Ada yang menafsirkan pahala besar di alambaka nanti. Ada yang menafsirkan, kemudahan dalam hidup, kenyamanan dalam hidup; orang (lain) sakit, dia sehat; yang harusnya macet, dia lancar,” ujar dai yang berkawan disapa UAH itu menjelaskan.

Ia juga mengingatkan, sabda Nabi Muhammad SAW itu mengisyaratkan kecilnya bumi ini jika dibandingkan dengan ketaatan kepada Allah. Mukmin yang mempunyai kesadaran demikian sungguh sedang merasakan manisnya iman.

"Ada yang menafsirkan, bumi ini dijadikan kecil. Jadi, tidak lupa dengan dunia, nafsunya ditahan, takwanya naik," ujar UAH.

Selengkapnya