Jakarta -
Memasuki trimester 3 kehamilan, rupanya janin sudah bisa menangis dan tertawa, lho. Para intelektual telah mempelajari perilaku janin dalam kandungan selama beberapa dekade. Berkat kemajuan teknologi, kegiatan janin di dalam rahim sekarang dapat diketahui, seperti menangis dan tertawa.
Janin yang menangis alias tertawa dalam kandungan dapat menandakan perkembangan yang baik. Dalam sebuah penelitian, ekspresi janin apalagi terlihat jelas melalui gambar USG yang memperlihatkan wajah tersenyum dan murung.
Janin mulai tersenyum dan tertawa di usia kehamilan 6 bulan
Studi yang dilakukan oleh Laboratorium Penelitian Janin dan Neonatal Universitas Durham membuktikan bahwa bayi bereaksi terhadap rasa dan aroma di dalam rahim. Para peneliti melakukan pemindaian ultrasonografi 4D terhadap 100 ibu mengandung untuk memandang gimana respons janin setelah terpapar rasa dari makanan yang dimakan ibu mereka.
Sebanyak 35 ibu mengandung mengonsumsi kapsul berisi serbuk wortel dan 34 lainnya meminum kapsul kangkung. Setelah 20 menit, para peneliti mengawasi setiap janin menggunakan USG 4D.
Data penelitian menunjukkan bahwa janin tertawa dan tersenyum dimulai di dalam rahim saat usia kandungan 24 minggu dan sangat umum terjadi di minggu ke-32.
Janin yang diberi wortel menunjukkan lebih banyak ekspresi wajah tertawa. Sementara janin yang diberi kangkung menunjukkan lebih banyak respons wajah marah. Temuan ini dapat meningkatkan pemahaman mengenai perkembangan reseptor rasa dan aroma manusia.
Para peneliti juga meyakini bahwa apa yang dimakan ibu mengandung dapat memengaruhi preferensi rasa bayi setelah lahir dan berpotensi mempunyai implikasi dalam membangun kebiasaan makan sehat. Manusia merasakan rasa melalui kombinasi indera pengecap dan penciuman. Pada janin, perihal ini mungkin terjadi dengan menghirup dan menelan cairan ketuban dalam rahim.
Janin juga bisa menangis di dalam kandungan
Aktivitas janin dalam rahim bakal semakin meningkat sejak usia kehamilan tujuh bulan alias pada trimester ketiga. Mengutip kitab Hamil Tanpa Galau karya Teman Bumil, janin bisa menangis di usia kehamilan 26 minggu.
Namun, janin yang menangis dalam rahim memerlukan tenaga ekstra dan banyak koordinasi antara beragam sistem dalam tubuh, termasuk otot wajah dan sistem pernapasannya. Tangisan janin dalam rahim merupakan tanda bahwa sistem saraf dan tubuhnya bekerja dengan baik.
Menurut penelitian di Selandia Baru pada 2005, janin usia 20 minggu dapat melakukan semua aktivitas yang diperlukan untuk menangis. Gerakan-gerakan yang dimaksud meliputi:
- Menjulurkan lidah
- Koordinasi pernapasan yang lebih kompleks
- Membuka rahang
- Menggerakkan mulut
- Menelan
- Dagu bergetar
Penelitian lainnya di tahun 2011 berfokus pada ekspresi wajah janin sebelum lahir yang merupakan parameter utama respons menangis. Para intelektual sepakat bahwa meskipun perilaku nonvokal mengenai menangis berkembang di dalam rahim, komponen vokal tangisan baru dimulai setelah lahir.
Jadi, meskipun janin terlihat mengerutkan wajah melalui USG, dia tidak bakal mengeluarkan bunyi tangisan apa pun. Hal ini juga dapat disebut sebagai pemanasan sebelum betul-betul menangis ketika lahir nanti.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)