Kebiasaan Makan Ibu Hamil Ini Bisa Sebabkan Anak Jadi Picky Eater

Dec 03, 2024 05:40 PM - 1 bulan yang lalu 64679

Jakarta -

Pusing menghadapi anak yang picky eater? Ternyata kebiasaan makan Bunda sewaktu mengandung bisa menyebabkan anak jadi picky eater lho. Berdasarkan penelitian, pola makan Bunda sewaktu mengandung berkedudukan dalam membentuk selera dan kebiasaan anak ke depannya.

Beberapa penelitian menemukan kebenaran yang mengaitkan makanan favorit anak mengikuti kebiasaan makan ibu selama hamil. 

Dalam jurnal berjudul Child and Maternal Correlates of Picky Eating in Young Children di laman Scientific Research, disebutkan bahwa picky eater di masa kanak-kanak dikaitkan dengan kesehatan yang buruk.

Anak picky eater dalam sampel, balitanya lebih kurus dan lebih kecil, kurang aktif secara fisik, serta lebih rentan terhadap sembelit.

Penyebab anak picky eater

Melansir situs resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), picky eater merupakan kondisi ketika anak mau mengonsumsi beragam jenis makanan, baik yang sudah maupun yang belum dikenalnya. Namun, anak-anak menolak mengomsumsi dalam jumlah yang cukup.

Sebenarnya belum ada kesepakatan mengenai arti umum dari picky eating, meskipun secara umum diterima bahwa perihal ini mencakup penolakan alias pembatasan terhadap makanan yang dikenal dan makanan yang tidak dikenal, dan dengan demikian termasuk unsur neophobia.

Penyebab dan konsekuensi picky eater tidak dipahami dengan baik. Sejumlah pihak menganggap anak menjadi picky eater karena berasosiasi dengan rasa dan tekstur pada makanan. 

Lantas apa penyebab anak picky eater? Ternyata, tidak ada satu penjelasan tunggal untuk kebiasaan picky eater. Tetapi para mahir beranggapan bahwa kombinasi genetika dan lingkungan adalah penyebabnya.

Picky eater biasanya tidak mau mencoba makanan baru, yang bisa jadi merupakan hasil dari DNA dan langkah anak dibesarkan.

Melansir laman National Library of Medicine, dalam jurnal berjudul Picky eating in children: causes and consequences disebutkan bahwa penyebab picky eater meliputi kesulitan makan dini, pengenalan makanan yang menggumpal pada saat penyapihan, tekanan untuk makan, dan pemilih di awal terutama jika ibu cemas bakal perihal ini; aspek protektif meliputi penyediaan makanan segar dan makan makanan yang sama dengan anak.

Kebiasaan makan ibu mengandung sebabkan anak picky eater?

Bayi di dalam kandungan dapat mengenali dan merasakan rasa melalui cairan ketuban yang dipengaruhi makanan yang dikonsumsi ibu hamil.  Beberapa penelitian mencari tahu kaitan antara kebiasaan makan ibu mengandung dengan anak yang picky eater. Salah satunya penelitian yang dilakukan Julie Mennella dan diterbitkan di jurnal Pediatrics tahun 2001.

Penelitian ini melibatkan tiga golongan ibu mengandung di Monell Chemical Senses Center. Satu golongan ibu mengandung diberikan 300 mililiter (ml) saribuah wortel empat hari dalam seminggu selama tiga minggu di trimester akhir kehamilan. Kelompok kedua melakukan perihal yang sama selama dua bulan pertama menyusui, dan golongan kontrol sama sekali tidak diberikan saribuah wortel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bayi yang lahir dari golongan ibu mengandung dan ibu menyusui yang mengonsumsi saribuah wortel dalam konsentrasi tinggi, dapat makan wortel lebih banyak selama proses penyapihan.

"Bayi yang merasakan wortel dalam cairan ketuban alias ASI ibunya makan lebih banyak sereal rasa wortel. Dan ketika kami menganalisis rekaman video, mereka tidak terlalu menunjukkan ekspresi negatif saat memakannya," kata Mennella, dilansir NPR.

Selain penelitian Mennella, studi terbaru juga telah mengembangkan temuan mengenai preferensi makan anak dan kebiasaan makan ibu saat hamil. Studi ini diterbitkan di Psychological Science tahun 2022.

Studi menunjukkan bahwa pola makan ibu selama kehamilan menjadi salah satu langkah untuk mengenalkan bayinya dengan rasa baru, yang dapat berakibat jangka panjang pada preferensi makanan anak. Misalnya, bayi yang cukup sering mencicipi kale di dalam rahim mungkin condong tidak menolaknya saat diberikan setelah lahir.

"Kami pikir paparan rasa yang berulang sebelum bayi lahir dapat membantu membentuk preferensi makanan pasca kelahiran, yang dapat menjadi krusial ketika kita memikirkan seputar makanan sehat dan potensi untuk menghindari perilaku 'rewel' anak saat penyapihan," kata peneliti utama dari Durham's Fetal and Neonatal Research Lab, Beyza Ustun, melansir dari Psychology Today.

Kebiasaan ibu mengandung apa saja yang mempengaruhi selera makan anak? Berikut beberapa kebiasaan ibu mengandung yang bisa sebabkan anak picky eater dari beragam sumber.

1. Kebiasaan makan ibu mengandung yang suka pilih-pilih

Pola makan sehat ibu dikaitkan dengan prevalensi pilih-pilih makanan yang lebih rendah pada anak 1 tahun berikutnya. Jika ibu mengandung condong menghindari makanan seperti sayur, buah ataupun nutrisi lainnya dapat mengurangi paparan janin terhadap rasa tersebut. 

Penelitian menunjukkan bahwa janin yang sering terpapar rasa pahit dari sayuran lebih mungkin menerima makanan tersebut di kemudian hari.

2. Ibu mengandung mengonsumsi makanan sigap saji

Makanan sigap saji mengandung tinggi lemak, garam serta garam. Jika ibu mengandung sering mengonsumsinya dapat mempengaruhi preferensi anak terhadap makanan tidak sehat.

3. Makanan ibu mengandung kurang bervariasi

Sewaktu Bunda mengandung jangan hanya makan makanan jenis tertentu saja, tanpa bervariasi. Cara tersebut dapat membatasi janin mencoba beragam rasa. 

4. Kurang asupan nutrisi

Ibu mengandung yang kurang mengonsumsi makanan bernutrisi seperti unsur besi maupun vitamin D selama kehamilannya dapat mempengaruhi perkembangan otak janin, termasuk area yang mengatur preferensi makanan.

5. Makan tidak teratur

Ibu mengandung usahakan makan yang teratur, tidak melewatkan sarapan alias makan besar lainnya. Karena perihal ini dapat mengganggu metabolisme janin. Akhirnya ke depannya anak berisiko mempunyai kebiasaan makan yang tidak sehat.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya