Kebutuhan Layanan Cepat Dan Lengkap, Rumah Sakit Besar Ekspansi Ke Daerah

May 06, 2025 07:03 PM - 1 minggu yang lalu 13528

Pelayanan kesehatan di Indonesia kudu diakui tetap belum merata. Dokter ahli dan subspesialis yang bisanya berpraktek di rumah sakit jenis A dan B, kebanyakan berada di kota besar alias ibukota propinsi. Hal ini menyebabkan masyarakat yang tinggal di daerah (kabupaten) sering kudu dirujuk ke kota besar saat berobat.

Tingginya kebutuhan bakal akses kesehatan yang lebih sigap dan lengkap, menjadi salah satu argumen Bethsaida Hospital, membuka rumah sakit keduanya di Serang, Banten. Dalam peresmian Bethsaida Hospital Serang, 5 Mei 2025, Gubernur Banten, Andra Soni, S.M., M.A.P., mengungkapkan, “Kehadiran Bethsaida Hospital Serang sangat positif dalam memperkuat sistem pelayanan kesehatan. Khususnya, dalam memberikan jasa yang berkualitas, modern, dan menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan menjadi bagian krusial dalam sinergi mewujudkan masyarakat Banten yang sehat, produktif dan sejahtera.”

Kasus Kegawatdaruratan dan Trauma Center

Bethsaida Hospital Serang memiliki posisi sangat strategis, dekat daerah wisata, industri, melayani tiga wilayah, Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon. dr. Tirtamulya Juandy, Direktur Bethsaida Hospital Serang, menjelaskan, bakal ada jasa unggulan yang ditawarakan, antara lain trauma center, jasa ibu dan anak, kesehatan jantung dan pembuluh darah, pain manajemen dan neurologi, kedokteran okupasi, dan lain-lain.

Menurut dr. Tirtamulya, di daerah industri seperti Serang dan Cilegon, kasus-kasus trauma biasanya tinggi berangkaian dengan kecelakaan kerja. Untuk kasus trauma dibutuhkan kecepatan dan ketepatan dalam penanganan, dan memerlukan peralatan yang lengkap, dan perihal ini menjadi salah satu tujuan jasa trauma center Bethsaida Hospital Serang.

Iwan A. Setiawan, Direktur Sales, Marketing & Business Development Bethsaida Healthcare, menambahkan, kasus kegawatdaruratan lainnya berangkaian dengan penyakit jantung dan kardiovaskuler yang mempunyai golden period penanganan. Ketika tidak ada rumah sakit yang menyediakan akomodasi seperti cathlab, maka biasanya pasien tidak tertolong.

Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital Serang bekerja-sama dengan Jakarta Heart Center, sebuah lembaga jasa kesehatan yang berfokus pada penanganan penyakit jantung dan pembuluh darah secara komprehensif, mulai dari diagnosis, tindakan intervensi non-bedah, hingga bedah jantung kompleks. Dikelola oleh para master ahli dan subspesialis jantung & bedah toraks kardiovaskular yang berpengalaman.

Kami mendirikan smart hospital demi kenyamanan dan keselamatan pasien. Dan rumah sakit ini dibangun serius lantaran kita bicara rumah sakit masa depan yang mengandalkan sistem dan teknologi agar pelayanan semakin paripurna,” jelas Iwan. .

Rumah Sakit Masa Depan 

Selain gedung dan akomodasi fisik, Bethsaida Hospital Serang telah dirancang untuk masa depan, dengan mengakomodir beragam kebutuhan pasien sesuai dengan perubahan zaman, yang mendukung keselamatan dan kenyamanan pasien.

Transformasi digital menjadi fondasi utama jasa di mana seluruh sistem kerja telah terintegrasi dengan teknologi terkini, mulai dari pengarsipan klinis berbasis standar internasional, integrasi MIMS (Monthly Index of Medical Specialties) untuk keamanan obat, hingga pemantauan ambulans secara real-time.

Penerapan teknologi speech-to-text mempercepat pencatatan kondisi pasien, sementara sistem monitoring vital signs dan infus terhubung langsung ke sistem pusat. Pemantauan pasien di ruang ICU pun sekarang dapat diakses dari beragam area hospital melalui perangkat mobile, menjadikan kontrol jasa jauh lebih responsif.

Pada kesempatan yang sama, Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, CEO Bethsaida Healthcare menjelaskan, “Tema 'The Future is Now' mencerminkan teknologi terkini yang belum banyak diberikan oleh rumah sakit lain kepada masyarakat di Serang dan Cilegon. “Kami tidak hanya berbincang soal akomodasi alias teknologi, tetapi bagaimana semua itu bekerja secara terpadu untuk memberikan perawatan yang terbaik, penuh empati, dan berpusat pada pasien.” (AY)

Selengkapnya