Jakarta -
Ibu mengandung umumnya tidak mengalami haid. Tapi, pada sejumlah wanita mengalami perdarahan yang menyerupai menstruasi meski hasil test menunjukkan positif hamil. Ini penyebab dan langkah mengatasinya, Bunda.
Dr. Mark Payson, master ahli kandungan dan ginekologi, endokrinologi reproduksi, dan fertilitas, menjelaskan bahwa pendarahan dahsyat dan kram seperti menstruasi pada kehamilan dapat mengindikasikan keguguran awal yang bakal datang.
“Apa pun penyebabnya, jika Anda mengalami pendarahan setelah tes kehamilan positif, American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) menyarankan untuk menghubungi master Anda,” ujar Payson dilansir WhattoExpect.
Haid banyak positif hamil, normalkah?
Carolyn Kay, Dokter Spesialis Obstetri & Ginekologi, mengatakan bahwa wanita tidak mungkin mengalami menstruasi yang sebenarnya jika hamil. Ini lantaran menstruasi melibatkan keluarnya sel telur yang tidak dibuahi dari tubuh.
“Namun, ada argumen lain kenapa Anda mungkin mengalami pendarahan. Hingga 25 persen wanita mungkin mengalami pendarahan pada trimester pertama,” kata Kay dilansir Healthline.
Perdarahan yang dialami wanita ketika hasil positif mengandung bisa ringan seperti bercak alias cukup banyak sehingga menyerupai haid. Pada beberapa kasus ini normal, namun krusial untuk mencari tahu penyebabnya serta berkonsultasi dengan master untuk memastikan kesehatan ibu dan janin.
Menstruasi seminggu setelah hasil tes kehamilan positif bisa membingungkan dan menakutkan, tetapi sebenarnya jauh lebih umum daripada yang kita sadari. Kondisi seperti ini sering disebut sebagai kehamilan kimia.
Banyak perempuan yang mengalami kehamilan kimia apalagi tidak menyadari telah hamil. Namun, mengalami kehamilan kimia tidak berfaedah ada yang salah dengan diri Bunda.
Penyebab mengandung tapi haid
Bunda mungkin mengalami perdarahan ringan dan berat selama tahap awal kehamilan. Ini bisa menjadi indikasi masalah kesehatan serius yang mendasarinya alias tanda positif kehamilan.
Bunda kudu mewaspadai setiap kondisi yang disebutkan di bawah ini untuk mencegah tantangan apa pun pada tahap awal. Berikut beberapa penyebab menstruasi tapi positif mengandung dilansir Clearblue:
1. Perubahan serviks
Menurut ACOG, pembuluh darah yang berkembang di sekitar serviks dapat menyebabkan perdarahan ringan alias bercak. Ini yang dapat menyebabkan wanita mengalami perdarahan ringan alias bercak setelah berasosiasi seks alias pemeriksaan panggul selama awal kehamilan dapat terjadi.
2. Pendarahan implantasi
Dilansir VerywellFamily, perdarahan lantaran implantasi alias menstruasi dapat dibedakan. Bunda bisa mengamatinya dari jumlah flek yang keluar, gimana bentuknya, ringan alias pekat, dan masa keluarnya lama alias hanya beberapa waktu saja. Jika flek ringan dan sebentar, bisa jadi adalah indikasi implantasi.
3. Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik terjadi ketika sel telur yang telah dibuahi tumbuh di luar rahim. Sebagian besar kehamilan ini terjadi di tuba falopi. Saat kehamilan tumbuh, tabung bisa pecah, mengakibatkan keadaan darurat yang menakut-nakuti jiwa.
Gejalanya meliputi perdarahan memek yang tidak normal, nyeri punggung bawah, nyeri ringan di perut alias panggul, dan kram. Gejala lebih lanjut bisa mengakibatkan nyeri dahsyat yang tiba-tiba di panggul alias perut, nyeri dan kelemahan bahu, pusing alias pingsan.
4. Keguguran
Perdarahan yang banyak seperti menstruasi dan disertai kram perut bisa menjadi tanda keguguran. Terutama jika terjadi pada trimester pertama. Sekitar 15–20 persen wanita mengalami keguguran pada awal kehamilan.
5. Masalah pada plasenta
Masalah plasenta seperti plasenta previa (plasenta menutupi leher rahim) alias solusio plasenta (plasenta terlepas dari tembok rahim) dapat menyebabkan perdarahan selama kehamilan. Kondisi ini serius dan memerlukan perhatian medis.
6. Kondisi lainnya
Perdarahan ketika mengandung bisa disebabkan polip serviks, ialah pertumbuhan yang muncul di serviks dan umum terjadi pada tahun-tahun reproduksi. Gejalanya termasuk pendarahan dan keputihan. Sebagian besar polip serviks tidak berbahaya. Namun kudu tetap dipastikan ke tenaga medis ya.
Selain polip serviks, masalah kesehatan lainnya juga dapat menyebabkan perdarahan seperti jangkitan alias kehamilan mola (hamil anggur). Ini semua memerlukan pertimbangan medis.
Tak hanya di trimester pertama, pendarahan memek juga terjadi di trimester berikutnya
Bunda bisa mengalami perdarahan selama tahap kehamilan. Tak hanya trimester pertama, tapi juga trimester berikutnya.
Perdarahan memek pada trimester pertama
Perdarahan ringan pada trimester pertama sering terjadi. Ini bisa disebabkan pendarahan implantasi alias perubahan serviks. Namun, jika Bunda mengalami perdarahan yang berat alias disertai nyeri kudu segera diperiksakan ke dokter.
Perdarahan memek pada trimester dua alias tiga
Ibu mengandung juga dapat mengalami perdarahan memek pada trimester dua alias tiga. Perdarahan ini bisa menjadi tanda komplikasi serius seperti solusio plasenta, plasenta previa, alias persalinan prematur. Bunda kudu segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika mengalami perdarahan pada tahap ini.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi Kincai Media Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)