Kenalan Dengan 4 Jenis Obat Di Apotek, Jangan Salah Beli

Dec 02, 2024 10:11 PM - 1 bulan yang lalu 60047
Kenalan dengan 4 jenis obat di apotek, jangan salah beli

KincaiMedia - Ketika membeli obat di apotek, pastinya ada simbol berupa lingkaran dengan warna tertentu pada bungkusan obat. Simbol ini bukan sekadar hiasan, tetapi menunjukkan golongan obat tersebut. Setiap golongan mempunyai patokan penggunaan dan akibat yang berbeda.

Untuk membantu lebih memahami, yuk kita telaah lebih dalam tentang 4 jenis golongan obat yang umum ditemukan di toko obat dan langkah mengonsumsinya dengan aman.

Golongan Obat Berdasarkan Jenisnya

1. Obat Bebas

Menurut info dari Persatuan Ahli Farmasi (PAFI) Cabang Gunung Kidul, obat bebas adalah golongan obat yang paling mudah diakses tanpa memerlukan resep dokter. Ciri khasnya adalah logo lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam.

  • Ciri-ciri dan penggunaan:
    • Digunakan untuk indikasi ringan seperti demam, sakit kepala, alias gangguan pencernaan.
    • Memiliki akibat pengaruh samping rendah.
    • Tetap kudu digunakan sesuai dosis yang dianjurkan.
  • Contoh obat:
    • Parasetamol: untuk menurunkan demam.
    • Antasida: untuk mengurangi masam lambung.
    • Vitamin C: untuk menjaga daya tahan tubuh.

2. Obat Bebas Terbatas

Golongan ini juga dapat dibeli tanpa resep dokter, tetapi penggunaannya lebih ketat. Obat bebas terbatas mempunyai logo lingkaran biru dengan garis tepi hitam.

  • Ciri khas:
    • Memiliki peringatan unik pada kemasan.
    • Digunakan untuk kondisi yang memerlukan perhatian lebih seperti alergi ringan alias jangkitan cacing.
  • Jenis peringatan pada kemasan:
    • P. No. 1: "Awas! Obat keras. Bacalah patokan pemakaiannya."
    • P. No. 3: "Hanya untuk bagian luar tubuh."
  • Contoh obat:
    • CTM: untuk alergi.
    • Mebendazole: untuk mengatasi cacingan.

3. Obat Keras dan Psikotropika

Golongan obat keras ditandai dengan logo lingkaran merah dengan garis tepi hitam serta huruf "K" di tengahnya. Obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

  • Obat keras:
    • Contoh: antibiotik seperti Amoksisilin.
    • Risiko: dapat menyebabkan resistensi kuman jika digunakan sembarangan.
  • Psikotropika:
    • Digunakan untuk gangguan mental alias neurologis.
    • Contoh: Diazepam untuk gangguan kecemasan.
    • Risiko: potensi ketergantungan.

4. Obat Golongan Narkotika

Golongan narkotika mempunyai logo lingkaran merah dengan tanda plus di tengahnya. Obat ini sering digunakan dalam bumi medis untuk mengatasi rasa nyeri berat.

  • Penggunaan:
    • Hanya diberikan berasas resep master dengan izin khusus.
    • Tidak bisa ditebus menggunakan salinan resep.
  • Contoh obat:
    • Kodein: untuk meredakan batuk parah.
    • Morfin: untuk mengelola nyeri berat pada pasien tertentu.

Tips Aman Mengonsumsi Obat

Untuk menjaga keamanan dan efektivitas penggunaan obat, berikut beberapa tips:

  1. Selalu baca label obat. Pastikan memahami patokan pakai, dosis, dan peringatan.
  2. Ikuti rekomendasi master alias apoteker. Jangan mengubah dosis alias menghentikan konsumsi tanpa konsultasi.
  3. Simpan obat di tempat yang aman. Jauhkan dari jangkauan anak-anak dan sinar mentari langsung.
  4. Hindari konsumsi berlebihan. Obat yang kondusif pun bisa rawan jika dikonsumsi berlebihan.

Memahami golongan obat pastinya membantu agar lebih bijak dalam mengonsumsinya. Mulai dari obat bebas hingga golongan narkotika, masing-masing mempunyai faedah dan akibat tersendiri. Dengan memilih dan menggunakan obat secara tepat, tidak hanya menjaga kesehatan diri tetapi juga membantu mencegah penyalahgunaan obat. Tetaplah konsultasikan dengan tenaga medis sebelum menggunakan obat apa pun untuk hasil yang maksimal.

(brl/lak)

Selengkapnya