Kenali Ciri-ciri Bayi Kurang Gizi, Penyebab Dan Cara Mengatasinya

Jan 26, 2025 09:00 AM - 2 minggu yang lalu 21750

Sebagai orang tua, tentu Bunda mau memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, termasuk memastikan mereka mendapatkan asupan gizi yang cukup. Namun, tahukah Bunda bahwa kurang gizi pada bayi bisa terjadi tanpa kita sadari?

Bayi yang kurang gizi tidak hanya terlihat kurus, tetapi juga dapat mengalami beragam masalah kesehatan yang berakibat pada pertumbuhan dan perkembangan mereka. Oleh lantaran itu, krusial bagi orang tua untuk mengenali ciri-ciri kurang gizi dan langkah mengatasinya sejak dini.

Demi memberikan support terbaik untuk asupan gizi Si Kecil, berikut simak info dari beragam sumber berikut ini!

Mengenal bayi kurang gizi

Kurang gizi alias gizi jelek adalah kondisi di mana bayi tidak mendapatkan asupan nutrisi yang sesuai dengan kebutuhan usianya. Akibatnya, penampilan bentuk dan perkembangan kognitif mereka terpengaruh, seperti berat badan yang tidak sebanding dengan tinggi badan dan keahlian penalaran yang menurun.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, malnutrisi kurang gizi pada anak di Indonesia tetap cukup tinggi. Angka malnutrisi, termasuk stunting, mencapai 21,6 persen berasas Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2022.

Stunting dapat terjadi apalagi sebelum lahir. Data SSGI 2022 menunjukkan bahwa 18,5 persen bayi dilahirkan dengan panjang badan kurang dari 48 cm, yang mengindikasikan akibat stunting sejak awal kehidupan.

Penyebab kurang gizi pada bayi

Kondisi malnutrisi pada bayi seperti kekurangan gizi tidak terjadi secara tiba-tiba. Banyak aspek dapat berkontribusi pada masalah ini. Berikut adalah info selengkapnya menurut laman NHS dan Save the Children.

1. Orang tua tidak melek info tentang gizi

Salah satu penyebab utama kurang gizi pada bayi adalah kurangnya pengetahuan orang tua tentang nutrisi yang tepat. Banyak orang tua yang tidak memahami pentingnya memberikan makanan bergizi sesuai dengan kebutuhan usia bayi.

Sejak masa kehamilan, setiap ibu perlu memahami kandungan nutrisi dalam makanan yang mereka konsumsi. Selain itu, support dari orang-orang di sekitar ibu mengandung sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang sehat.

Tanpa pemahaman yang baik tentang gizi, orang tua mungkin tidak tahu makanan apa yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak, sehingga pola makan mereka bisa menjadi tidak seimbang.

2. Kekurangan asupan makanan berkualitas

Bayi memerlukan beragam nutrisi, termasuk protein, vitamin, dan mineral, untuk tumbuh dengan baik. Jika bayi tidak mendapatkan makanan yang kaya bakal nutrisi, seperti sayuran, buah-buahan, dan sumber protein, mereka berisiko mengalami defisiensi gizi. 

Faktor kurang gizi ini sering disebabkan oleh status finansial yang rendah di beragam negara berkembang. Harga bahan makanan pokok yang tinggi, ditambah dengan pendapatan yang rendah, semakin mengurangi asupan makanan berkualitas.

2. Anak menderita penyakit pencernaan

Penyakit pencernaan, seperti diare alias jangkitan saluran pencernaan, dapat mengganggu keahlian bayi untuk menyerap nutrisi dari makanan.

Ketika bayi mengalami masalah pencernaan, mereka mungkin kehilangan nafsu makan alias tidak dapat mencerna makanan dengan baik, sehingga mengakibatkan kurangnya asupan gizi. Selain itu, penyakit pencernaan dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit, di mana semakin memperburuk kondisi gizi bayi.

Ciri-ciri gizi jelek pada bayi

Bunda cemas Si Kecil mengalami kekurangan gizi? Simak ciri-ciri gizi jelek berikut ini menurut Feeding Matters agar Bunda bisa lebih waspada dan mengambil tindakan yang tepat!

1. Penurunan berat badan drastis

Salah satu karakter paling mencolok dari gizi jelek pada bayi adalah penurunan berat badan yang drastis. Jika bayi kehilangan berat badan secara signifikan dalam waktu singkat, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka tidak mendapatkan asupan nutrisi yang cukup. 

2. Berat badan dan tinggi badan tidak bertambah

Bayi yang mengalami gizi jelek biasanya tidak menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Jika berat badan dan tinggi badan bayi tidak bertambah sesuai dengan diagram pertumbuhan yang seharusnya, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka kekurangan nutrisi. Pertumbuhan yang tersendat dapat berakibat jangka panjang pada kesehatan bentuk dan perkembangan kognitif anak.

3. Nafsu makan berkurang 

Nafsu makan yang berkurang adalah karakter lain dari gizi jelek pada bayi. Bayi yang tidak mendapatkan cukup nutrisi mungkin kehilangan minat untuk makan alias menyusu.

Hal ini bisa disebabkan oleh beragam faktor, termasuk masalah kesehatan, ketidaknyamanan, alias apalagi kebosanan dengan makanan yang disajikan. Nafsu makan yang rendah dapat memperburuk kondisi gizi bayi jika tidak ditangani dengan baik.

4. Mengalami perubahan perilaku

Perubahan perilaku juga dapat menjadi parameter gizi jelek pada bayi. Bayi yang kekurangan gizi mungkin menjadi lebih rewel, lesu, alias kurang aktif.

Mereka mungkin menunjukkan tanda-tanda kelelahan yang berlebihan alias kesulitan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perubahan perilaku ini sering kali mencerminkan ketidaknyamanan bentuk alias kekurangan daya akibat kurangnya asupan nutrisi yang memadai.

Efek kurang gizi pada bayi

Dikutip dari laman Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan hasil riset Malnutrition in Infancy, di bawah ini merupakan pengaruh yang dialami bayi pengidap kurang gizi:

1. Gangguan pertumbuhan fisik

Kurang gizi dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan bentuk pada bayi. Hal ini dapat terlihat dari berat badan dan tinggi badan yang tidak sesuai dengan standar perkembangan usia mereka.

Bayi yang kekurangan nutrisi berisiko tinggi mengalami stunting. Stunting adalah kondisi di mana tinggi badan anak lebih rendah dari yang seharusnya. 

2. Gangguan perkembangan otak

Tak hanya fisik, kurang gizi dapat mengganggu proses perkembangan kognitif. Ini dapat memengaruhi keahlian belajar, memori, dan konsentrasi Si Kecil di kemudian hari.

Anak yang mengalami kekurangan nutrisi pada masa awal kehidupannya berisiko mengalami keterlambatan dalam perkembangan bahasa dan keahlian sosial.

3. Sistem keimunan rendah

Sistem imun bayi yang kurang gizi condong lebih lemah, sehingga mereka lebih rentan terhadap jangkitan dan penyakit. Nutrisi yang tidak memadai dapat mengurangi keahlian tubuh untuk melawan patogen, sehingga bayi lebih mudah jatuh sakit. Hal ini dapat menyebabkan siklus penyakit yang berulang, yang semakin memperburuk kondisi gizi mereka.

4. Mengalami sejumlah komplikasi

Bayi yang mengalami kurang gizi berisiko mengalami beragam komplikasi kesehatan, seperti anemia, gangguan metabolisme, dan masalah jantung. Dalam beberapa kasus, komplikasi ini dapat mempengaruhi kualitas dan jangka waktu hidup bayi.

5. Risiko kematian tinggi

Kurang gizi pada bayi dapat meningkatkan akibat kematian, terutama di negara-negara dengan akses terbatas terhadap pelayanan kesehatan. Bayi yang mengalami malnutrisi lebih rentan terhadap penyakit sehingga dapat berujung pada kematian. 

Cara mengatasi kurang gizi pada bayi

Para peneliti di University of California San Francisco menekankan pentingnya calon orang tua untuk memperhatikan asupan gizi selama kehamilan. Studi menunjukkan bahwa nutrisi yang baik pada masa kehamilan dan masa subur sangat krusial untuk melindungi anak-anak dalam 1.000 hari pertama kehidupan mereka.

Namun, andaikan bayi yang dilahirkan divonis mengalami kekurangan gizi, maka krusial untuk Bunda melakukan tindakan pengobatan sebagai berikut:

  • Berkonsultasi dengan master anak untuk mendapatkan penanganan medis yang tepat.
  • Memberi ASI eksklusif selama enam bulan pertama.
  • Mengenalkan dan memberi Makanan Pendamping ASI (MPASI) penuh nutrisi ketika bayi berumur lebih dari enam bulan.
  • Terapkan porsi dan agenda makan yang sesuai dengan usia anak.
  • Memberikan konsumsi suplemen vitamin D tambahan.

5 Masalah gizi pada bayi selain kurang gizi dan langkah mengatasinya

Menurut beragam sumber, terdapat beberapa kondisi malnutrisi alias masalah gizi yang sering terjadi pada bayi. Mari simak penjelasan dan langkah mengatasinya berikut ini, Bunda.

1. Bayi lahir rendah

Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) merujuk pada kondisi medis di mana bayi dilahirkan dengan berat di bawah 2.500 gram. Dilansir Very Well Family, ada dua penyebab utama yang membikin bayi lahir dalam kondisi ini, ialah kelahiran prematur alias bayi lahir tepat waktu tetapi tidak mendapatkan pertumbuhan yang cukup selama masa kehamilan.

Cara mengatasi:

Bayi yang lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) memerlukan perawatan medis intensif segera setelah persalinan untuk mengontrol suhu tubuh dan status kesehatan mereka.

Untuk memastikan tumbuh kembang Si Kecil tetap optimal, Bunda perlu memberikan ASI secara rutin. Pemberian ASI yang tepat dapat meningkatkan berat badan bayi sebesar 20 gram per hari, lingkar kepala 0,005 cm per hari, dan panjang badan 0,006 cm per hari.

Oleh lantaran itu, krusial bagi ibu mengandung dan family untuk menjaga pola makan yang sehat dan mendapatkan perawatan prenatal selama kehamilan. Dengan langkah-langkah ini, akibat kelahiran bayi dengan berat badan rendah dapat diminimalisasi.

2. Stunting

Stunting adalah masalah malnutrisi yang ditandai dengan tinggi badan anak yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Kondisi ini terjadi sejak janin tetap dalam kandungan dan biasanya terlihat saat anak berumur dua tahun.

Stunting sering disebabkan oleh asupan gizi yang tidak optimal selama kehamilan, yang mengakibatkan pertumbuhan bentuk anak tidak mencapai standar yang seharusnya.

"Nutrisi yang diperoleh sejak bayi lahir sangat berpengaruh terhadap pertumbuhannya, terutama dalam akibat stunting. Beberapa aspek penyebab stunting antara lain tidak dilakukannya inisiasi menyusu dini, gagalnya pemberian ASI eksklusif, dan proses penyapihan yang terlalu dini," ungkap dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp. A, Dokter Spesialis Anak di RS Kenak Medika Gianyar Bali, dalam wawancara dengan HaiBunda beberapa waktu lalu.

Cara mengatasi:

Jika bayi mengalami stunting, orang tua dapat memberikan susu Pangan untuk Keperluan Medis Khusus (PKMK) sesuai rekomendasi dan resep dokter. Oleh lantaran itu, Bunda tidak boleh sembarangan memberikan susu PKMK kepada Si Kecil.

Menurut Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A(K), PKMK dapat dikategorikan sebagai terapi untuk stunting. Jika Si Kecil menolak meminumnya, master dapat memberikan pengganti dengan memasang selang ke hidung untuk mendistribusikan nutrisi ke lambung anak.

"Susu PKMK mengandung kalori tinggi, sehingga sering dianggap sebagai terapi untuk stunting. Oleh lantaran itu, konsumsinya kudu sesuai resep master ahli anak," jelas dr. Meta dalam potongan video Live IG HaiBunda beberapa waktu lalu.

3. Gizi buruk

Tidak jauh berbeda dengan stunting, gizi jelek juga merupakan corak malnutrisi yang menunjukkan adanya masalah pertumbuhan pada anak. Menurut laman Kemenkes RI, gizi jelek terjadi akibat kekurangan gizi dalam jangka pendek, yang disebabkan oleh seringnya sakit alias minimnya akses terhadap makanan bergizi.

Bayi dengan gizi jelek bakal terlihat lebih kurus dan mengalami pembengkakan di area punggung kaki. Pembengkakan tersebut tidak segera kembali normal setelah ditekan, Bunda.

Cara mengatasi:

Untuk mengatasi masalah gizi jelek pada bayi, Bunda dapat mengikuti saran-saran dari laman NHS berikut:

  • Memenuhi asupan vitamin dan mineral sesuai rekomendasi dokter.
  • Melakukan pengobatan untuk mengatasi penyebab dasar gizi buruk.
  • Rutin berkonsultasi dan menjalani pengobatan berbareng ahli.
  • Memantau berat dan tinggi badan di pusat jasa kesehatan dengan support profesional.

4. Weight faltering

Dikutip dari Cleveland Clinic, istilah weight faltering digunakan untuk menggambarkan pertumbuhan anak yang lebih lambat dari yang diharapkan. Kondisi ini disebabkan oleh beragam faktor, seperti bayi yang lahir prematur, kekurangan gizi dan nutrisi pada ibu mengandung dan bayi, proses menyusui yang tidak efektif, serta bayi yang menolak alias kesulitan makan.

Weight faltering dapat dikenali melalui berat badan bayi yang tidak bertambah alias tidak sesuai dengan standar usia setiap bulannya. Bayi yang mengalami kondisi ini condong mempunyai bentuk yang lebih mini akibat penurunan berat badan yang signifikan.

Cara mengatasi:

Kunci utama untuk mengatasi bayi yang mengalami weight faltering adalah memberikan makanan bergizi yang memenuhi kebutuhan gizi mereka. Penanganan ini efektif untuk mengembalikan berat badan bayi ke nomor yang sesuai standar.

Manfaatkan Kartu Menuju Sehat (KMS) dan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) untuk memantau perkembangan Si Kecil. Selain itu, terapkan beberapa langkah berikut:

  • MengASIhi bayi secara teratur.
  • Konsultasi dengan master anak alias mahir gizi.
  • Berikan suplemen makanan tambahan sesuai pedoman profesional.
  • Hindari memberikan makanan yang kurang bergizi, yang dapat berisiko menimbulkan masalah pencernaan.

5. Kelebihan gizi

Malnutrisi pada bayi tidak hanya berangkaian dengan kekurangan gizi, tetapi juga kelebihan gizi alias biasa dikenal sebagai obesitas. Masalah gizi ini dapat disebabkan oleh dua aspek utama, ialah obesitas primer dan obesitas sekunder.

Menurut Dokter Spesialis Anak, dr. Wiyarni Pambudi, Sp.A, obesitas primer merupakan jenis malnutrisi yang terjadi dalam 90 persen kasus obesitas. Sementara itu, 10 persen sisanya disebabkan oleh obesitas sekunder, yang berangkaian dengan aspek hormonal dan genetik.

Cara mengatasi:

Melansir laman Royal College of Pediatrics and Child Health, berikut adalah beberapa langkah yang perlu dilakukan orang tua untuk mengatasi obesitas pada bayi:

  • Pahami dan pelajari diagram pertumbuhan bayi.
  • Berikan ASI eksklusif dan mulai MPASI tepat pada usia enam bulan.
  • Hindari pemberian makanan dan camilan manis yang tidak sehat.
  • Sajikan makanan dengan porsi yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi berasas usia.
  • Konsultasikan dengan master mengenai pengobatan dan penanganan lebih lanjut untuk berat badan Si Kecil.

Demikian penjelasan mengenai persoalan nutrisi pada bayi dan langkah mengatasinya. Semoga info ini berfaedah bagi Bunda dalam mencegah bayi dari masalah kurangnya asupan gizi.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya