Kenangan Ustadz Ahong Ngaji Kepada Kiai Asymawi

Dec 08, 2024 07:10 PM - 1 bulan yang lalu 50022

KincaiMedia– Selamat jalan Kiaiku. Salah satu pembimbing kami di Babakan Ciwaringin, Cirebon wafat pada hari ini, Kiai Asymawi. Beliau dikenal sebagai ahli nahwu dan ushul fikih. Hidupnya sangat sederhana, dihormati lantaran keilmuan dan kerendahan hatinya. Untuk beliau, Alfātihah.

Dalam salah satu pengajian, beliau pernah bercerita mengenai pengalamannya berhaji. Sebagai mahir nahwu, pas di Masjidil Haram, terbesit rasa tinggi hati beliau sebagai mahir nahwu hingga beliau mengetes salah satu ustadz di sana. Beliau enggak nyebutin siapa nama ulamanya.

Singkat cerita setelah ustadz itu dites dan berhasil, Kiai Asymawi dihadiahi kitab. Beliau baca kita bingkisan itu bolak-balik dan gak paham-paham. Setelah diperhatikan baik-baik, rupanya yang dibaca itu kitab berkata Urdu memakai aksara Arab. Kalau di sini, sejenis Pegon alias Jawi.

Kata beliau mengisahkan dirinya sendiri, “Jangan coba-coba tinggi hati, apalagi jika pas di Haramain, dibayar kontan sama Allah.”

Saat di Madrasah Al-Hikamus Salafiyyah (MHS) Babakan, saya memberanikan diri bertanya kepada beliau mengenai ‘illat syahwat dan batasannya saat bersalaman dengan musuh jenis. Sebelumnya enggak pernah ada yang berani bertanya. Saya takut beliau enggak berkenan menjawab. Di luar ekspektasi, rupanya pengetahuan beliau keluar semua saat ditanyai satu persoalan itu.

Dari jawaban beliau, saya mendapatkan banyak wawasan baru mengenai langkah menjaga kesucian diri dan etika dalam berinteraksi dengan musuh jenis. Keilmuan Kiai Asymawi tidak hanya terlihat dari kedalaman ilmunya, tetapi juga dari caranya menjelaskan sesuatu dengan penuh hikmah dan keteladanan.

Pengalaman-pengalaman ini mengajarkan bahwa pengetahuan yang tinggi kudu disertai dengan sikap rendah hati. Kiai Asymawi adalah contoh nyata seorang ustadz yang tidak hanya menguasai pengetahuan kepercayaan secara mendalam, tetapi juga bisa membimbing para santrinya dengan kelembutan dan kebijaksanaan.

Alfātihah untuk beliau.

Ustadz Ahong

Selengkapnya