Kenapa Bekas Luka Caesar Menghitam Dan Menebal? Ketahui Penyebab Dan Cara Mengatasi

Feb 11, 2025 08:30 AM - 1 bulan yang lalu 25185

Jakarta -

Bekas luka caesar sering menjadi perhatian para Bunda yang baru melahirkan caesar. Sejumlah Bunda mungkin mengalami jejak luka jadi menghitam dan menebal, kenapakah? Ketahui penyebab dan langkah mengatasinya, Bunda.

Bunda mungkin merasa penampilannya terganggu dengan jejak luka caesar yang menghitam. Atau apalagi tak nyaman ketika merasakan ada jejak luka yang menebal.

Mengenal jenis sayatan caesar 

Profesor dan mahir kesehatan holistik Debra Rose Wilson mengatakan bahwa jejak luka operasi caesar biasanya mini dan berada di bawah garis bikini. Setelah jejak luka sembuh, mungkin hanya berbentuk garis pudar yang nyaris tidak terlihat. 

Dalam operasi caesar, master tidak hanya membikin satu sayatan melainkan dua. Dokter bedah bakal membikin sayatan perut, lampau sayatan rahim untuk mengeluarkan bayi. 

"Kedua sayatan tersebut berukuran sekitar 4 hingga 6 inci—cukup besar agar kepala dan tubuh bayi Anda bisa masuk," kata Wilson dilansir dari Healthline.

Pada sayatan perut, kata Wilson, master bedah dapat membikin sayatan vertikal dari antara pusar hingga garis kemaluan (sayatan klasik), alias sayatan mendatar dari sisi ke sisi di perut bagian bawah (sayatan bikini).

Sayatan bikini terkenal dan terkadang lebih disukai lantaran condong tidak terlalu menyakitkan dan tidak terlalu terlihat setelah penyembuhan. Sayatan bikini juga dapat menjadi pilihan Bunda yang mau meminimalkan jaringan parut.

"Sayatan klasik lebih menyakitkan dan meninggalkan jejak luka yang lebih terlihat, tetapi sering kali diperlukan untuk operasi caesar darurat lantaran master bedah dapat menjangkau bayi Anda lebih cepat," jelas Wilson.

Jika Bunda mempunyai sayatan bikini di perut, master bedah juga bakal membikin sayatan bikini di rahim, yang disebut sayatan melintang rendah. Jika Bunda mempunyai sayatan perut klasik maka bakal mempunyai sayatan rahim klasik, alias sayatan vertikal rendah jika bayi berada dalam posisi yang tidak nyaman.

"Karena Anda bakal menerima dua sayatan — satu di perut dan satu di rahim — master bedah bakal menutup kedua sayatan tersebut," kata WIlson menjelaskan.

Jenis jejak luka caesar

Beberapa wanita mempunyai jejak luka tebal dan tidak beraturan di letak sayatan seperti jejak luka hipertrofik alias keloid. Wilson bilang jenis jejak luka ini tidak berbahaya, tetapi Bunda mungkin tidak menyukai tampilannya. 

"Jika merasa malu, diskusikan langkah untuk meminimalkan jejak luka ini dengan master Anda," jelasnya.

Jika Bunda beruntung, jejak luka operasi caesar bakal sembuh dengan baik dan Bunda hanya bakal mempunyai garis tipis sebagai pengingat operasi. Namun, tidak ada langkah untuk mengetahui gimana jejak luka bakal sembuh sampai betul-betul sembuh.

Sayangnya, jejak luka tidak selalu memudar. Cara penyembuhannya berbeda-beda pada setiap orang dan ukuran jejak lukanya pun bisa bervariasi. 

Berikut beberapa jenis jejak luka operasi caesar dan masalah terkaitnya meliputi:

1. Keloid

Bekas luka keloid terjadi ketika jaringan parut meluas melampaui pemisah original luka, yang mungkin mengakibatkan gumpalan jaringan parut di sekitar sayatan.  Bekas luka keloid condong menebal, menonjol, dan gatal

"Jika mempunyai jejak luka keloid di tempat lain, Anda mungkin berisiko lebih tinggi mengembangkan jejak luka operasi caesar yang lebih menonjol," kata Dr. Jessica Wu, master kulit bersertifikat yang praktik swasta di Los Angeles, California,  dilansir dari What to Expect.

2. Bekas luka hipertrofik

Bekas luka hipertrofik lebih tebal, lebih kencang, dan biasanya lebih menonjol daripada jejak luka normal — tetapi tidak seperti keloid, jejak luka ini tetap berada di dalam pemisah garis sayatan aslinya.

Bahkan orang sering kali susah untuk membedakan jejak luka keloid dan hipertrofik.

"Perbedaan utamanya adalah jejak luka keloid tumbuh di luar pemisah aslinya dan mempunyai kualitas 'seperti tumor' dalam penampilannya," jelas Alexander Zuriarrain, M.D., F.A.C.S., seorang mahir bedah plastik bersertifikat dan pendiri Zuri Plastic Surgery di Miami, Florida.

Penyebab jejak luka caesar menghitam dan menebal

Bunda mungkin bertanya-tanya, kenapa jejak luka caesar menghitam dan menebal? Ada beragam kemungkinan penyebabnya, Bunda:

1. Hiperpigmentasi

Bekas luka caesar yang menghitam bisa lantaran hiperpigmentasi. Kondisi ini terjadi ketika tubuh memproduksi melanin (pigmen pemberi warna kulit) secara berlebihan di area jejak luka. 

Hiperpegmentasi bisa dipicu peradangan selama proses pengobatan luka alias paparan sinar UV tanpa perlindungan yang memadai. Hiperpegmentasi pascaoperasi sering dialami perseorangan yang kulitnya lebih gelap.

2. Terbentuknya keloid alias jejak luka hipertrofik

Jika terbentuk jaringan parut seperti keloid alias jejak luka hipertrofik, jejak luka menebal. Keloid terjadi ketika tubuh memproduksi kolagen secara berlebihan selama proses pengobatan luka.  Penyebabnya bisa dari aspek genetik dan respons imun tubuh.

3. Infeksi alias peradangan  

Jika terdapat jangkitan pada area jejak luka maka proses pengobatan bisa terhambat. Selain itu juga terjadi perubahan warna serta tekstur kulit. Bekas luka juga bisa menjadi lebih gelap dan menebal jika peradangan berjalan lama.

4. Perawatan luka kurang tepat

Bekas luka operasi caesar yang kurang mendapatkan perawatan, seperti tidak menjaga kebersihan area luka serta tidak menggunakan produk perawatan sesuai yang direkomendasikan master bisa menyebabkan jejak luka menghitam.

Cara mengatasi jejak luka caesar yang menghitam dan menebal

Bekas luka operasi caesar bisa sembuh dengan baik dan hanya bakal meninggalkan garis tipis. Namun, jika Bunda mengalami jejak luka yang menghitam dan menebal, ada beberapa langkah untuk mengatasinya.

Berikut beberapa tips untuk memperbaiki beberapa jejak luka operasi caesar dikutip dari Healthline dan Healthgrades:

1. Batasi terkena sinar matahari

Bekas luka bakal menjadi lebih gelap dan terlihat lebih jelas jika terbakar sinar matahari. Bunda dapat melindungi jejak luka caesar dari paparan sinar matahari, setidaknya enam bulan setelah operasi.

2. Pijat jejak luka

Memijat jejak luka secara teratur juga dapat mengurangi penampilannya. Memijat dapat merangsang kulit dan mendorong aliran darah sehingga dapat mendorong pertumbuhan sel yang secara berjenjang memudarkan jejak luka.

Bunda dapat memijat jejak luka dengan aktivitas memutar menggunakan telunjuk dan jari tengah selama 5 hingga 10 menit sehari. Bunda juga dapat menambahkan krim ke kulit sebelum memijat seperti vitamin E alias gel silikon.

3. Terapi laser

Jenis perawatan ini menggunakan sinar laser untuk memperbaiki bagian kulit yang rusak. Terapi laser dapat melembutkan dan memperbaiki penampilan jejak luka, serta menghilangkan jaringan parut agar terangkat.

4. Gunakan krim alias gel unik jejak luka

Bunda dapat menggunakan produk yang mengandung bahan aktif seperti silikon, vitamin E, alias ekstrak bawang. Kandungan ini dapat membantu mengurangi hiperpigmentasi dan menekan pertumbuhan jaringan parut berlebihan. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Selengkapnya