Kenapa Kehamilan Berlangsung 9 Bulan? Ini Penjelasan Pakar

Dec 05, 2024 12:22 PM - 1 bulan yang lalu 62195

Mungkin banyak yang bertanya-tanya, kenapa kehamilan berjalan selama 9 bulan. Menurut teori yang telah lama ada, jika wanita mengandung lebih dari 9 bulan, otak bayi bakal berkembang lebih besar. Jika otak bayi terlalu besar, ukuran panggul wanita bakal membikin bayi terjebak saat lahir.

Namun, ada penelitian yang menjelaskan argumen kehamilan 9 bulan yang sebenarnya tidak sesederhana di atas. Rupanya, ada kapabilitas tertentu yang dimiliki oleh ibu mengandung ketika mengandung janin. Selain itu, kehamilan yang melewati usia 9 bulan juga dapat memberikan ancaman bagi ibu dan bayi.

Kehamilan lewat dari 9 bulan juga disebut sebagai prolonged pregnancy. Namun, dalam beberapa kasus, kehamilan lewat 9 bulan sebenarnya terjadi lantaran adanya kesalahan perhitungan. Lalu, apa alasan kehamilan berjalan selama 9 bulan? Simak penjelasannya menurut master berikut ini.

Alasan kehamilan berjalan 9 bulan

Mengutip dari laman NPR, menurut pendapat umum, kehamilan lebih dari 9 bulan artinya otak bayi sudah semakin membesar. Saat bayi lahir, panggul ibu bakal menjadi lebih besar dan dapat menyulitkannya untuk melangkah dengan baik. Oleh lantaran itu, bayi hanya bisa tumbuh sedikit agar dapat melewati jalan lahir, mengutip laman National Public Radio (NPR).

Namun, teori tersebut telah dikoreksi setelah para peneliti menyatakan bahwa metabolisme yang menyebabkan kehamilan 9 bulan, bukan ukuran panggul ibu. Alih-alih batas mekanis yang menentukan seberapa besar kepala bayi dapat tumbuh, perihal ini sebenarnya tentang seberapa banyak daya yang dapat disumbangkan ibu untuk perkembangan janin.

“Ibu mengandung bayi selama mereka tetap bisa secara metabolik,” jelas Holly Dunsworth, asisten guru besar antropologi di University of Rhode Island, dilansir Shots.

Dunsworth dan rekan-rekan penulisnya menyimpulkan bahwa bayi manusia yang lahir pada tingkat perkembangan simpanse bakal memerlukan jalan lahir sekitar tiga cm lebih besar.

“Kami menunjukkan bahwa itu tetap dalam kisaran ragam sekarang. Orang-orang dengan jalan lahir yang lebih lebar tidak bakal melangkah dengan buruk,” tuturnya.

Faktor pembatas kehamilan 9 bulan adalah seberapa banyak daya yang dapat dialihkan ibu dari metabolismenya sendiri untuk pertumbuhan dan pemeliharaan janin. Faktanya, metabolisme ibu mengandung melangkah dua kali lipat dari tingkat normal sekitar bulan keenam. Pada bulan kesembilan, lajunya mendekati 2,1 kali lipat seiring meningkatnya kebutuhan janin.

“Memperpanjang masa kehamilan apalagi hingga satu bulan kemungkinan bakal memerlukan investasi metabolisme di luar kapabilitas ibu,” tulis para peneliti.

Bahaya jika Kehamilan Lewat 9 Bulan

Kehamilan lebih dari 9 bulan dapat menimbulkan ancaman pada janin dan ibu hamil. Bahaya utamanya termasuk meningkatnya akibat komplikasi janin dan bayi baru lahir.

Berikut beberapa ancaman yang dapat timbul jika kehamilan lewat dari 9 bulan:

  • Kematian: Risiko kematian perinatal diperkirakan sebesar 0,4 persen pada wanita yang melahirkan setelah usia kehamilan 42 minggu.
  • Bayi dismatur: Bayi menunjukkan halangan pertumbuhan intrauterin kronis akibat insufisiensi uteroplasenta. Ciri-cirinya meliputi lengan dan kaki yang panjang dan ramping, kulit kering dan kendur, kuku jari tangan dan kaki panjang, mata yang lebar, dan lainnya.
  • Ukuran bayi besar: Janin yang lahir lebih telat bakal terus tumbuh sehingga berisiko lebih tinggi mengalami komplikasi mengenai ukuran tubuh yang lebih besar dan makrosomia (berat lebih dari 4500 gram).
  • Aspirasi mekonium: Janin alias bayi baru lahir menghirup cairan ketuban yang menyebabkan kesulitan bernapas.

Selain bahaya-bahaya di atas beberapa akibat lain yang dimiliki oleh janin alias bayi meliputi kompresi tali pusar, serta komplikasi neonatal jangka pendek seperti hipoglikemia, kejang, dan insufisiensi pernapasan.

Adapun beberapa akibat bagi ibu mengandung lewat usia 9 bulan meliputi:

  • Persalinan yang sulit
  • Cedera perineum yang parah
  • Melahirkan caesar
  • Kecemasan dan frustrasi
  • Morbiditas ibu (komplikasi selama hamil, persalinan, dan pasca persalinan)
  • Perdarahan pasca persalinan
  • Korioamnionitis (infeksi kuman pada cairan ketuban)
  • Endometritis (peradangan lapisan terdalam rahim akibat infeksi)

Tanda prolonged pregnancy, kehamilan lewat 9 bulan

Kehamilan lewat 9 bulan alias prolonged pregnancy didiagnosis berasas usia kehamilan janin yang dihitung berasas hasil pemindaian ultrasonografi di trimester pertama. Dengan demikian, kebanyakan kasus kehamilan lewat 9 bulan tidak mempunyai ciri-ciri klinis sama sekali.

Namun, menurut TeachMeObGyn, terdapat ciri-ciri klinis yang paling umum dari kehamilan lewat 9 bulan. Berikut di antaranya:

  • Pertumbuhan tetap alias kemungkinan makrosomia
  • Gerakan janin berkurang
  • Oligohidramnion (jumlah cairan ketuban terlalu sedikit)
  • Tanda-tanda noda mekonium misalnya pada kuku
  • Kulit kering alias bersisik dan vernix (lapisan pada kulit bayi baru lahir) berkurang

Penyebab melahirkan lebih dari 9 bulan alias prolonged pregnancy

Penyebab telat melahirkan tetap belum jelas diketahui. Namun, terdapat beberapa aspek akibat yang menyebabkan kondisi tersebut:

  • Nulipara (kondisi saat wanita belum pernah melahirkan bayi hidup)
  • Usia ibu di atas 40 tahun
  • Pernah mengalami prolonged pregnancy sebelumnya
  • Indeks massa tubuh (BMI) tinggi
  • Riwayat family dengan kehamilan berkepanjangan
  • Kegemukan
  • Jenis kelamin janin laki-laki

Meski demikian, penyebab paling umum kehamilan lewat 9 bulan adalah penanggalan yang tidak jeli berasas periode menstruasi terakhir. Pada kehamilan yang tanggalnya akurat, penyebabnya sering kali tidak diketahui.

Cara mengatasi kehamilan lewat 9 bulan

Perkiraan usia kehamilan yang jeli sangat krusial dalam mendiagnosis kehamilan lewat 9 bulan. Menurut para peneliti dari American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), pada wanita dengan menstruasi teratur maka usia kehamilannya dapat diperkirakan berasas hari pertama menstruasi terakhir.

Berikut beberapa perihal yang dapat dilakukan jika ibu mengandung lewat dari 9 bulan meliputi hal-hal berikut:

  • Pemantauan janin antenatal untuk menilai kesehatan janin dan apakah kehamilan kondusif untuk dilanjutkan
  • Pengujian non-stres dengan mengukur debar jantung janin melalui USG
  • Tes profil biofisik untuk mengukur kesehatan janin dalam kandungan
  • Induksi persalinan untuk mempercepat proses persalinan dengan merangsang kontraksi rahim
  • Melahirkan dengan operasi caesar terutama jika janin berukuran besar
  • Membrane sweep, metode induksi alami untuk memisahkan selaput ketuban alias amnion dari rahim.

Demikian penjelasan seputar argumen kehamilan berjalan selama 9 bulan, serta ancaman dan langkah mengatasi kehamilan lewat 9 bulan alias prolonged pregnancy.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

Selengkapnya