Kerap Santap Makanan Viral, Pria 23 Tahun Ini Idap Diabetes Tipe 2 Dan Rutin Suntik Insulin Tiap Hari

Dec 02, 2024 10:00 AM - 1 bulan yang lalu 59325
Kerap santap makanan viral, laki-laki 23 tahun ini idap glukosuria jenis 2 dan rutin suntik insulin tiap hari

foto: pixabay.com

KincaiMedia - Teknologi digital dan media sosial sangat memengaruhi kehidupan masyarakat secara signifikan. Tidak hanya menentukan tren dalam pakaian, otomotif, pariwisata, dan kuliner, media sosial juga dapat membentuk style hidup seseorang. Sayangnya, paparan berlebihan terhadap media sosial juga bisa berakibat negatif pada kesehatan bentuk dan mental.

Memang tidak dapat dimungkiri bahwa makanan yang muncul di media sosial juga memengaruhi selera banyak orang. Bahkan tidak sedikit makanan yang kemudian viral dan membikin sejumlah pengguna media sosial mau mencicipinya.

Jika makanan yang viral condong sehat, tren tersebut tentu sangat baik dan membawa akibat positif. Namun sayangnya, lebih banyak makanan dengan gizi rendah yang justru menarik lebih banyak perhatian.

Makanan viral adalah salah satu tren yang sering menjadi sasaran banyak orang. Tidak sedikit yang apalagi sampai rela menunggu berjam-jam demi mencicipinya.

Namun, mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan bisa mendatangkan malapetaka bagi kesehatan tubuh. Seorang laki-laki berumur 23 tahun, contohnya, kudu menghadapi realita pahit didiagnosis glukosuria jenis 2 akibat pola makan yang tidak sehat.

Di usia yang terbilang muda, laki-laki asal Malaysia ini kudu bolak-balik ke rumah sakit untuk pemeriksaan rutin. Ia mengakui bahwa salah satu penyebab penyakitnya adalah kebiasaannya mencoba makanan viral tanpa mempertimbangkan akibat jangka panjang. Keinginannya untuk tidak ketinggalan tren kuliner menyebabkan dia mengabaikan pentingnya menjaga pola makan yang sehat.

"Sebisa mungkin, saya nggak mau ketinggalan coba makanan viral lantaran semuanya terlihat enak, sampai rela antre berjam-jam sekalipun. Pernah saya antre sampai 3 jam hanya untuk beli roti viral," pungkasnya dikutip BrilioFood dari siakapkeli.my pada Senin (2/12).

Kerap santap makanan viral, laki-laki 23 tahun ini idap glukosuria jenis 2 dan rutin suntik insulin tiap hari

foto: pixabay.com

Akibat kebiasaan ini, dia kehilangan selera untuk mengonsumsi makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran. Dampaknya, dia kudu menyuntikkan insulin empat kali sehari agar tetap bisa beraktivitas dengan normal. Hal tersebut sontak membuatnya menyesali kebiasaan buruknya dulu dan lebih bijak dalam memilih makanan.

"Sekarang sudah jadi rutinitas kudu suntik insulin empat kali sehari. Saat makan juga kudu lebih selektif, hanya ambil makanan yang sehat," ujarnya.

Kerap santap makanan viral, laki-laki 23 tahun ini idap glukosuria jenis 2 dan rutin suntik insulin tiap hari

foto: pixabay.com

Dilansir dari jurnal bmj.com, mahir kesehatan menekankan bahwa gula bukanlah unsur yang sepenuhnya buruk, asalkan dikonsumsi dalam jumlah yang wajar. Gula tetap diperlukan oleh tubuh, namun jika dikonsumsi berlebihan dapat menimbulkan beragam masalah kesehatan, termasuk diabetes.

Berdasarkan Statistik Tinjauan Kebangsaan Kesehatan dan Morbiditas (NHMS) pada tahun 2019, sekitar 3,9 juta orang di Malaysia menderita diabetes. Angka prevalensi glukosuria di negara ini pada 2019 meningkat menjadi 18,3% dari 13,4% pada tahun 2015.

Kerap santap makanan viral, laki-laki 23 tahun ini idap glukosuria jenis 2 dan rutin suntik insulin tiap hari

foto: pixabay.com

Diabetes jenis 1 dan jenis 2 mempunyai perbedaan mendasar. Diabetes jenis 1 biasanya didiagnosis pada anak-anak alias remaja dan tidak selalu berangkaian dengan berat badan. Pada jenis ini, pankreas tidak dapat memproduksi insulin yang cukup untuk mengirimkan glukosa ke sel-sel tubuh. Perawatannya melibatkan suntikan alias penggunaan pompa insulin.

Diabetes jenis 2, yang lebih umum terjadi pada usia di atas 30 tahun, disebabkan oleh resistensi insulin alias kurangnya produksi insulin. Penyakit ini sering dikaitkan dengan kelebihan berat badan, kadar kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi. Perawatan awal melibatkan perubahan style hidup sehat dan diet ketat. Jika perubahan tersebut tidak efektif, suntikan insulin menjadi pilihan pengobatan.

Kisah laki-laki muda ini menjadi pelajaran berbobot bagi semua orang untuk lebih bijak dalam mengikuti tren makanan viral. Mengonsumsi makanan tren tidak masalah, tetapi kudu tetap memerhatikan keseimbangan dan tidak merusak kesehatan tubuh. Menjaga pola makan sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin adalah kunci untuk menghindari masalah kesehatan serius di kemudian hari.

(brl/lea)

Selengkapnya