Jakarta -
Risiko puting lecet menjadi perihal yang susah dihindari ketika menyusui. Ketahui penyebab puting lecet saat menyusui dan langkah mengatasinya agar Bunda lebih nyaman menyusui Si Kecil.
Ada banyak penyebab nyeri puting, beberapa di antaranya sesederhana alergi terhadap deterjen alias bra yang tidak pas. Puting yang nyeri juga umum terjadi pada orang yang sedang menstruasi, hamil, alias menyusui.
7 Penyebab puting lecet saat menyusui
Ada penyebab nyeri puting yang lebih serius, seperti jangkitan dan kanker, jadi krusial untuk menemui master untuk pemeriksaan dan pengobatan yang tepat. Sebagai indikasi dari nyeri puting memang berbeda dari orang ke orang. Beberapa orang mungkin merasa putingnya nyeri dan lembut, sementara yang lain merasakan nyeri tajam alias nyeri disertai rasa gatal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ketahui penyebab puting lecet saat menyusui agar Bunda bisa mengatasinya lebih dini:
1. Tongue tie
Puting yang terus-menerus lecet dapat terjadi jika bayi mengalami tongue-tie. Hanya master alias konsultan laktasi berlisensi yang dapat mendiagnosis dan mengobati perihal ini. Perawatannya mungkin melalui pembedahan, alias mereka mungkin dapat membantu Bunda mengatasinya dan mempelajari langkah agar tetap dapat melekat dengan baik.
2. Posisi menyusui yang tidak tepat
Cara Bunda duduk dan menggendong bayi selama menyusui dapat memengaruhi kenyamanan Bunda dan bayi. Ada sejumlah posisi menyusui. Bunda dapat menemukan kitab dan sumber daring untuk mencoba semuanya, alias meminta rekomendasi dari konsultan laktasi seperti dikutip dari laman Healthline.
3. Pembengkakan payudara
Payudara yang bengkak bisa terasa sakit. Payudara yang bengkak juga bisa membikin bayi lebih susah menyusu. Bunda mungkin perlu mengeluarkan sedikit ASI sebelum menyusui jika perihal ini terjadi.
4. Infeksi
Puting tetek Bunda basah lantaran ASI setiap kali Bunda menyusui. Hal itu dapat menyebabkan thrush, ialah jangkitan jamur pada puting payudara. Kondisi ini dapat menular antara ibu dan bayi selama menyusui karenanya kudu segera diobati oleh dokter.
5. Perubahan hormon
Perubahan hormon normal dalam siklus bulanan wanita juga dapat memicu nyeri pada puting dan payudara. Gejala-gejala ini biasanya dirasakan beberapa hari sebelum menstruasi dimulai, saat peningkatan kadar estrogen dan progesteron menarik lebih banyak cairan ke tetek dan menyebabkannya terasa bengkak.
6. Nyeri puting selama kehamilan
Nyeri alias nyeri puting susu dapat terjadi selama kehamilan. Payudara dapat membesar dan terasa nyeri. Puting susu dan areola dapat menghitam dan nyeri, dan benjolan mini dapat muncul di sekitar puting susu seperti dikutip dari laman Medical News Today.
7. Teknik perlekatan saat menyusui yang tidak tepat
Menyusui merupakan penyebab umum nyeri puting susu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh teknik perlekatan bayi. Jika bayi tidak cukup memasukkan tetek ke dalam mulutnya, puting susu bakal menempel pada gusi dan langit-langit keras. Bayi kudu menempel dalam-dalam pada tetek dengan puting susu berada di belakang tenggorokan.
7 Cara mengatasi puting lecet saat menyusui
Ada banyak langkah untuk mengatasi puting lecet saat menyusui yang bisa diterapkan sendiri di rumah ya, Bunda. Berikut ini di antaranya:
1. Lembapkan puting susu
Meskipun Bunda mau menjaga puting susu tetap bersih dan kering, Bunda mungkin juga perlu melembapkannya. Puting susu sensitif dan dapat pecah-pecah serta berdarah selama menyusui jika terlalu kering.
2. Pilih pompa ASI dengan ukuran yang tepat
Jika Bunda menggunakan pompa ASI, penggunaan pelindung tetek dengan ukuran yang salah dapat menyebabkan puting susu Bunda teriritasi dan sakit. Hal ini juga dapat memengaruhi jumlah ASI yang Bunda keluarkan saat memompa.
3. Gunakan kompres dingin
Kompres dingin dapat membantu meredakan puting yang sakit setelah menyusui dengan mengurangi pembengkakan. Bunda dapat menggunakan kompres dingin pada tetek dan puting susu serta di bawah lengan Bunda.
4. Minyak zaitun
Bunda dapat mencoba memijatnya dengan minyak oliva (obat tradisional) tetapi jangan memencetnya lantaran dapat menyebabkan pendarahan dan infeksi.
5. Kompres air hangat
Selain menggunakan air dingin, meredakan nyeri puting bisa dilakukan dengan kompres air hangat. Kompres air hangat diketahui dapat membikin puting lebih rileks dan melepaskan nyeri yang sebelumnya cukup mengganggu.
6. Kenakan bra yang menyerap keringat
Pilih bra yang dapat menyerap keringat untuk mencegah lecet. Jika susah menemukan bra yang pas secara konsisten saat Bunda menyesuaikan diri dengan produksi ASI dan ukuran payudara, carilah pemimpin kamisol menyusui yang condong lebih elastis.
7. Gunakan alas hidrogel
Bantalan hidrogel dapat membantu meredakan nyeri. Bunda dapat menggunakannya pada suhu ruangan alias menaruhnya di lemari es agar lebih dingin.
Berapa lama puting lecet lantaran menyusui bakal sembuh?
Nyeri pada puting susu umum terjadi pada hari-hari awal menyusui. Hal ini terjadi lantaran puting susu Bunda belum terbiasa menyusui. Mengenai perihal ini, Bunda tidak perlu cemas berlebihan lantaran nyeri yang muncul biasanya berjalan sebentar, ialah sekitar 1 minggu.
Nyeri yang bersambung selama menyusui, alias berjalan lebih dari 1 minggu menyusui, bukanlah perihal yang normal. Untuk itu, Bunda dapat memeriksakannya ke master ataupun berkonsultasi ke konsultan laktasi ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Hse.
5 Rekomendasi obat salep puting lecet yang kondusif untuk bayi dan Bunda
Saat mengalami gangguan puting lecet, penggunaan salep biasanya menjadi pilihan para ibu menyusui untuk meredakannya. Bagi Bunda yang mau menggunakannya, berikut rekomendasi obat salep puting lecet yang kondusif untuk bayi dan Bunda:
1. Pure Mom Nipple Cream
Selain mengatasi kulit kering dan pecah-pecah, krim ini juga efektif mengatasi puting lecet pada ibu menyusui. Dengan kandungan bahan-bahan alami di dalamnya, Bunda pun dapat dengan kondusif menggunakannya.
2. Mom Uung Nipple Cream
Terdiri dari vitamin E, coconut oil, jojoba oil, dan shea butter, krim ini sangat efektif merawat luka pada puting ibu menyusui. Dengan pengolesan yang rutin, puting lecet pun bisa lekas pulih.
3. Momilen Nursing Cream
Selain membantu mengobati luka pada puting, krim ini juga menjaga elastisitas kulit. Cukup oleskan pada area yang terluka dan biarkan sejenak. Pastikan Bunda membersihkannya sebelum menyusui Si Kecil.
4. Mothercare It's Your Body Nipple Cream
Krim ini mengandung vitamin E dan minyak oliva sehingga sangat efektif meredakan nyeri dan puting lecet serta pecah-pecah. Bunda dapat menggunakannya sebelum menyusui alias sebelum memompa ASI.
5. Pigeon Nipple Care Cream
Krim ini sangat kondusif digunakan ibu menyusui karnea kandungan alaminya yang membantu menutrisi dan melembabkan kulit. Selain itu, krim ini juga membantu mengobati puting lecet pada ibu menyusui.
5 Obat alami untuk luka lecet di tetek saat menyusui
Selain menggunakan pengobatan salep, Bunda juga bisa menggunakan pengobatan rumahan untuk mengatasi puting lecet. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Lidah buaya
Lidah buaya segar memberikan kelegaan yang menenangkan dan pengobatan alami untuk puting yang sakit. Gosokkan gel cerah dari bagian dalam daun lidah buaya ke area yang sakit dan biarkan mengering dengan sendirinya. Rasa dinginnya bakal segera terasa.
2. Minyak kelapa
Minyak kelapa sangat bagus untuk menenangkan kulit. Oleskan sedikit ke puting sembari dipijat lembut. Minyak ini dapat meredakan puting yang sakit, pecah-pecah, alias gatal. Minyak ini juga merupakan pemasok pelembap, jadi sangat cocok untuk Bunda yang sedang menyusui seperti dikutip dari laman Gynwc.
3. Daun basil
Giling beberapa daun menjadi pasta, lampau oleskan ke puting, lampau biarkan mengering dengan sendirinya. Sebelum menyusui Si Kecil, ingatlah untuk membilas pasta tersebut.
4. Witch hazel
Mengoleskan witch hazel ke puting bakal membantu mengurangi peradangan dan menghilangkan rasa gatal.
5. Terapi dingin dan hangat
Mengompres puting dengan es (dibungkus handuk) selama beberapa menit bakal membantu mengurangi pembengkakan di area tersebut, sementara mengompresnya dengan kompres panas bakal mempercepat penyembuhan. Pastikan untuk tidak mengompres kulit secara langsung.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join organisasi KincaiMedia Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)